one

18 1 0
                                    


Ruang berukuran lima kali delapan persegi yang terdapat satu set alat rekaman lengkap, perlukah absen? Tidak perlu bukan. Mari fokus pada dua sejoli yang terpisah antara kaca dan meja panjang, di mana layar komputer berjejer bersama kawan-kawannya.

"Verse two. Suara dua." Youja berambut sebahu, mengangkat jari telunjuk, lalu jari tengah. Sementara tangan kanannya menggeser tombol audio interface ke atas berbarengan dengan mengangkat jari manis lengan kirinya.

"Inneun deuthae kkumui neomeo." Namja berambut coklat gelap bernyanyi.
Klik...
Trass..
Kini lantunan musik juga terdapat suara namja rambut coklat itu.

"Yes, great!"

"INNEUN DETHAE."

"Hmmm  mianhae, mau coba sekali lagi."

Klik... Klik

Trasss..

"Oke. Hana, dul, set." Terdengar kembali intrumen dari gabungan beberapa alat musik.

"Inneun deuthae kkumui."

"Wahhh jalhaesseoyo*¹, uri Chenle." Jari-jari lentik yeoja itu lincah memainkan mouse dan bergantian dengan audio apollo twin.

Clekk

Namja berambut blonde dan setinggi 177cm memakai rip Jeans dan hoodie muncul di balik pintu coklat. Ia duduk di sofa hitam di belakang yeoja rambut pendek.

"Whatsapp URI--JIYA."

"hmm annyeong."

-----
Jam berdetak, kini tujuh belas menit empat puluh sembilan detik terlewat. Terhitung sudah menit ke empat puluh satu ia lewatkan memainkan mouse, keyboard, dan interface untuk mengaplikasikan DAW*² (Digital Audio Workstation). Kini intrumen 01.43 juga terdapat lantunan emas dari bibir-bibir sexy para bujang.

Cklek

"Linenya Mark, biar sama aku aja." Timpal namja bertubuh athletic yang memakai kaos hitam polos, baru saja tiba. Ryujin bangkit. Kini, singgah sana pemilik aslinya sudah kembali.

"Yessss. Aku boleh balik kan, sunbae?"

"Lah mau, balik? Balik ke mana? Kanan? Kiri?" Namja berambut sewarna dengan kaosnya dengan poni di atas alis yang seperti elang, ia mencoba joke.

"Coba lagi besok. Mungkin aku akan tertawa." Timpal Ryujin dengan senyuman terpaksanya. Namja tersebut pun mencibir.

"Aku masih ada project kelompok. Pulang duluan ya, Han-sunbaenim." Ryujin meraih tas dan mac-nya di atas meja panjang yg ada di sudut ruangan.

"Hmm gomawo. Hati-hati ketemu rubah di lorong."

"Ahh, ara. Bye bye Han-sunbae." Ryujin bergegas menuju basemant. Namun, saat berjalan di lorong menuju lift ia tercegat temannya si Namja berambut coklat yang di studio. Ia bersender di dinding yg tak jauh dri pintu ruang rekaman.

"Ikut." ucap namja tersebut dengan lesu. Dada bidangnya dan tubuh tegapnya terbungkus hoodie hoodie hitam.

"Nyari perkara kamu. Mau comeback ehheh." Ryujin menjawab lirih, lalu bergeser menghindari namja tersebut untuk melanjutkan tujuannya.

Ting...lift terbuka.

Ryujin masuk dan menekan tombol R. Ia menghiraukan namja rambut coklat terang. Namun, saat pintu nyaris tertutup, namja itu masuk. Ia berdiri di sisi kanan Ryujin. Ryujin memandangi namja tersebut dengan wajah lesunya.

"Nana-yaaa jeabal--"

"Just a cup of Coffee, Jiya." Potong namja rambut coklat, yang bernama lengkap Na Jaemin dengan lirih beserta pupy eyes.

"And you can go with them. Aku juga tidak mampir ke apart."

"But, I wanna me time with my old friend for a minute. Dan kamu perlu mandi, hmm you look so sexy now."
Nama tersebut mendorong tubuh Ryujin  yang tinggal setengah daya pada sisi lift. Ia menyentuh beberapa helai sisa rambut yg tidak ikut terikat. Menyerah pada perdebatan, tetapi Ryujin menggigit pelan tangan namja tersebut.
"Ok, minggir dan tolong jaga pandanganmu Mr. Na." Ya, dari awal masuk lift Mr. Na itu menatap kemeja satinnya yang hanya terkancing setengahnya, memperlihatkan tangtop putih. Rambut blonde sebahu terlihat kering dan beberapa rambutnya berdiri seperti jarum. Jari telunjuk lentiknya menekan tombol 1. Seakan cenayang, namja itu menimpal.

"I need a king bad." Saut Jaemin, dan menekan kembali tombol 1 dan R.

"Ya! Coffe and king bad. You've got all in your luxury penthouses." Ryujin menyaut dengan suara tujuh oktafnya, yang merdu.

"Right. But my Jeya, hmmm opsoyo*3." Setelah ucapan itu lift terbuka. Jaemin menarik lengan Ryujin.

Fyi. Dorm para bujang dream terhubung dengan gedung agensi mereka oleh basement ukuran 19x14 dan lift di sisi pintu timur. Di sana, Ryujin juga memiliki satu kamar. Ya tentu saja berbeda lantai. Kamar singgah yang berkamuflase seperti penthouse. Maklum salah satu anak dri jejeran direksi. Kamar apart tipe penthouse tersebut, kini terdapat sepasang insan.

"Aku masih ada jadwal. Habiskan, setelah itu kembali ke habitatmu." Ucap Ryujin setelah menaruh coklat panas di hadapan Jaemin yang duduk di meja bar. Ryunjin beranjak, namun langkahnya terhenti karena tarikan dari lengan kekar yang putih pucat. Ryujin mendarat mulus dalam dekapan dan pangkuan Jaemin.

"Kerjakan di sini, hmmm?" Timpal Jaemin dengan bibir manyunnya. Ia meletakan kepalanya di bahu Ryujin.

"Tidak bisa." Ryunjin mencoba beranjak dari jeratan lengan kekar putih pucat Jaemin. Ia berjalan ke kamar mandi. Sementara Jaemin menatap Ryujin hingga hilang di balik pintu coklat susu.

"Susah sekali mendengar jawaban dari bibir sexy itu." Ia bermonolog dan menyeruput minumannya tanpa mengalihkan pandangannya dari pintu coklat susu itu. Tidak sampai beribu-ribu detik Ryujin menghilang di balik pintu coklat susu itu.

"Aku pergi. Jangan lupa taruh gelas itu ke dishwasher." Ucap Ryujin setelah menghabiskan 7 menit. Kini kemeja satinnya berubah menjadi sweter knit lengan panjang. Ia mengambil loafers dari kabin dekat pintu keluar. Sementara Jaemin menenteng mantel navy, yang diambil dari air dresser di dekat meja bar.

"Sudah akhir November. Jangan tinggalkan mantelmu." Jaemin menyampirkan mantel ke pundak Ryujin.

"Hmmm.... Gomawo Nana. Bye!" Hilangnya Ryujin di balik pintu putih, Jaemin pun berjalan ke kamar. Penthouses ini memang memiliki tiga  ruangan yang disekat. Akan tetapi, yang memiliki fungsi untuk tidur hanya satu. Betul, itu milik queen dari keluarga Lee. Jaemin merebahkan tubuh jangkungnya di king bad Lee queen. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskan dengan kasar sambil tersenyum lebar.
"Ini yang tidak aku punya di dorm ataupun di apartku."

*¹ GOOD WORK!
*² Software yng berfungsi untuk merekam dan mengedit lagu.
*³ Tidak ada.

ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang