Panas Begitu menyengat kulit,keringat bercucuran membasahi kening mulusnya, membuat kerongkongan terasa kering kerontang mengharapkan segelas air putih untuk membasahinya.
Alazka mempercepat langkahnya, berharap segera sampai dirumah.ia sudah tidak sabar untuk menunjukkan apa yang ia bawa pada kedua adiknya.
Sesampainya di rumah,Alazka langsung disambut oleh adiknya.bocah itu langsung berlari dan memeluknya.Rasa lelah seketika hilang saat melihat senyum menggemaskan dari bibir Kayla.
"Kakak punya sesuatu buat kalian," Alazka langsung mengeluarkan plastik hitam dari dalam tas lusuhnya.didalamnya ada 2 potong ayam goreng,serta tahu dan tempe.
"Yeeyyyyy,makan ayam goyeng" bocah kecil itu berteriak kegirangan.lalu berlari kedalam rumah yang hampir rubuh itu.
Tak berapa lama,Kayla kembali dengan membawakan 3 piring plastik dengan warna yang sudah usang.entahlah, sudah berapa tahun mereka tak pernah membeli piring baru.
"Kay,Kak El mana?" Alazka baru sadar,jika adiknya Elvano sejak tadi tak terlihat batang hidungnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore,tak mungkin jika Elvano belum pulang dari sekolahnya.
"Assalamualaikum" terdengar bunyi salam dari luar, yang tak lain dari adiknya Elvano.
"Dari mana aja kamu, kenapa Jam segini baru pulang?" Alazka langsung mencecar Alvano dengan pertanyaan, membuat remaja itu gelagapan.ia tak ingin jika sang kakak tau,apa yang sudah ia lakukan.
"Ak-aku dari sekolah kok kak,ta-di ada tugas yang harus diselesaikan disekolah, makannya pulangnya agak telat."
"Kamu enggak Bohongkan,sama kakak?"
"Eng-enggak kok kak, enggak mungkin aku bohong sama kakak."
"Yaudah kalau gitu, sekarang kamu ganti baju,terus makan.kakak tadi bawa makanan buat kalian."Elvano mengangguk lalu masuk kedalam kamar.
'Maafin aku kak,aku enggak bermaksud bohong sama kakak'
_
"Ayamnya cuma dua,Kak?" Tanya Elvano saat membuka plastik makanan yang Alazka bawa.
"Iya,itu buat kalian berdua.ayo dimakan, makan yang banyak." Alazka langsung menuangkan nasi ke piring Kayla.bocah itu seperti sudah tak sabar untuk menyantap ayam goreng kesukaannya.
"Buat kakak mana?" Tanya Elvano
"Kakak tadi udah makan,"
Entah kenapa,Elvano tak yakin jika kakaknya itu sudah makan.apalagi wajahnya terlihat sangat kelelahan, dengan keringat yang masih bercucuran dari keningnya mulusnya.
"Ini kebanyakan kak,aku enggak mungkin bisa ngabisin sendiri.gimana kalau kita makan berdua aja? Biar enggak mubazir,"Elvano terpaksa berbohong,agar Alazka mau ikut makan bersamanya.
"Kakak udah kenyang,El.udah kalian makan aja,kakak kebelakang dulu mau bersih-bersih."
Setelah mengatakan itu,Alazka langsung kebelakang.namun bukan untuk bersih-bersih, melainkan untuk menjilati sisa-sisa makanan yang menempel pada plastik.
sebenarnya Alazka sangat lapar,sejak pagi ia belum mengisi perut sama sekali.namun ia tak tega jika adik-adiknya harus berbagi makanan yang tak seberapa itu.terpaksa hari ini Alazka kembali menahan lapar,agar adik-adiknya bisa tidur dalam keadaan kenyang.
Untuk menunda rasa laparnya,Alazka minum air putih yang banyak.ia berharap rasa laparnya bisa berkurang.
"Alhamdulillah"
.
.
."Loh,El? Kenapa nasi sama lauknya enggak dihabisin?" Tanya Alazka saat melihat piring makanan Elvano hanya berkurang sedikit,bahkan ayam gorengnya hampir utuh.
"El udah kenyang kak,tadi juga udah makan disekolah.perut El enggak muat kalau makan sebanyak itu, jadi buat kakak aja."
"Kamu yakin?" Tanya Alazka yang langsung mendapatkan anggukan dari Elvano.
Terlihat senyuman terukir dari bibir Alazka,dengan cepat ia melahap makanan dihadapannya hingga habis tak tersisa.
Melihat itu Elvano sadar, jika kakak itu sudah berbohong.Alazka pasti melakukan itu agar adik-adiknya tak kelaparan.begitu besar pengorbanan kakaknya untuk mereka.betapa bersyukur Elvano memiliki kakak seperti Alazka.
_
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.Namun Alazka sepertinya belum bisa mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.ia harus membersihkan rumah terlebih dahulu.karena besok subuh-subuh Alazka sudah harus berangkat mencari barang bekas.
"Belum tidur,Kak?"
"Belum,"
"Udah biar aku aja yang beresin,kakak istirahat aja, pasti kakak capek."
"Enggak papa,El.kakak juga belum ngantuk,"
"Walaupun belum ngantuk,kakak tetep harus istirahat.kakak tuh udah capek kerja seharian,"
"Yang harusnya tidur itu kamu,kan besok kamu harus sekolah."
"Hmm... Kalau aku berhenti sekolah aja gimana kak? Aku mau bantu kakak cari uang aja."
"Enggak,El! Kamu harus sekolah,biar kakak aja yang cari uang."
"Tapi aku kasihan sama kakak,aku enggak tega Liat kakak mati-matian cari uang buat biaya sekolah aku,"
"Elvano, dengerin kakak.kakak ngelakuin ini Demi kamu dan kayla.kakak mau kalian jadi orang sukses.biar kakak aja yang putus sekolah,kalian jangan."
To be continued !
Hai semuanya,apa kabar👋
Sorry liburannya kelamaan 😆
Niatnya mau libur semingguan,ehhh enggak kerasa udah 1 tahun aje wkwkBtw kalian masih hidup kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangan-tangan Kecil Yang Lupa Digenggam
De TodoKisah ini menceritakan tentang seorang remaja tangguh bernama Alazka Mahendra. Alazka harus berkerja mati-matian agar adik-adiknya agar tetap bersekolah. Diumurnya yang baru menginjak 16 tahun,Alazka harus menjadi pengganti sosok ayah sekaligus ibu...