"Lo pake ini"ucap liam memberikan bando kuning kepada azura kemudian pergi begitu saja.
Azura menghembuskan nafasnya.liam adalah kekasihnya,sayang sekali banyak yang azura tidak tahu tentang lelaki itu.
"kemarin suruh aku potong rambut sebahu.kemarinya lagi aku ditinggal..emm liam sebenarnya nganggep aku apa"azura terdiam cukup lama.dia menatap bando ditanganya dengan ragu azura memakainya.
Azura merasa liam mengubahnya menjadi seseorang karena dia tidak pernah memotong rambutnya dan penampilannya dulu itu seperti gadis culun.
"azura agnan kamu harus semangat.nggak boleh mikirin yang aneh-aneh tentang liam."
DRT..DRT..
Azura mengambil ponselnya disaku.tumben sekali ada yang meneleponnya.
"Ibu?"gumam azura kemudian mengangkat teleponnya.
"Iya bu?"
"Tolong bilang sama ayah kamu untuk tidak menghubungi ibu lagi.urus saja dirinya sendiri ibu tidak ada waktu untuk memberikan dia uang.azura kamu tau kan ibu sibuk ngurus caca,papa arga sering marah karena ayah kamu nggak tau malu minta uang ke ibu"
Azura tersenyum kecut mendangar itu semua,tanpa sadar dia sudah menangis dan menahan sesak di dadanya.
Selalu saja seperti ini.kedua orangtuanya sudah bercerai dan memiliki keluarga baru,dia dan adiknya sama sekali tidak diperdulikan.sesakit ini rasanya.azura ingin berteriak sekencang mungkin tapi yang bisa ia keluarkan hanya isak tangis.
"Bu kenapa si.kenapa ibu nggak ada sama sekali nanyain kabar aku sama lala nggak papa kok ibu nggak nanyain zura tapi lala ibu,kenapa ibu nggak nanyain kabar lala.kemarin lala sakit bu dan zura udah berkali-kali menelepon ibu tapi apa!..nggak ada jawaban.hikss,bu tolong kalau ibu cuman mau marahin ayah jangan menelepon zura.hikss.."azura mematikan teleponnya.seketika tangisnya pecah,dia sungguh rapuh.azura juga gadis biasa yang ingin memiliki keluarga yang bahagia bukan seperti ini yang bahkan tidak memperdulikannya.
"Hikss..hikss..kenapa bu kenapa"
"Hei" suara seseorang mendekat dan azura tau pemilik suara itu,dia berusaha mengehentikan tangisannya.
"Zura kamu kenapa?,ada yang sakit?"
"Hikss..sakit banget"azura kembali menangis.
"Aku bawa kamu ke uks ya,kamu bikin aku khawatir ra"
"Enggak usah bara.yang sakit hati aku.sakit banget"
bara yang melihat azura semakin menangis membawa gadis itu kedalam pelukannya.
"Apapun yang buat lo sedih anggep aja gue orang yang paling lo sayang"
Azura memeluk erat bara" hikss.kenapa harus pisah..kenapa"
"Luapin semuanya.lo boleh pukul gue sebagai pelampiasan yang terpenting hal itu buat lo nggak sedih lagi"
Azura mencoba menenangkan dirinya.dia melepas pelukan bara.
"Makasih bar..kamu baik banget"
Bara tersenyum manis"sama-sama cantik"
__________♡♡♡
Azura hanya bisa melamun mendengarkan bu tiya yaitu guru matematika.dia memang gadis yang biasa saja.
Azura mengalihkan pandanganya pada bangku belakang,dimana disitu ada liam yang sedang mengobrol dengan sahabatnya.lelaki itu sangat beruntung karena tidak perlu memahami materi saja sudah pintar.
Azura tersenyum melihat pacarnya.dia tidak pernah mendapat perlakuan romantis dari liam tapi azura sangat mencintai lelaki itu malah sebelum liam meminta azura menjadi pacarnya.
"raa.azura"
"ZURA"suara keras rani membuat semua orang menatapnya.azura menjadi kikuk sekarang.
"Eh.kenapa ran?"
"Kalian kalo mau berisik silahkan keluar!"
"Maaf bu saya nggak sengaja soalnya tadi ada kecoa di buku zura"bohong rani membuat zura melotot.
"AAAA"zura langsung berdiri dari duduknya.dia takut sekali.
"SUDAH CUKUP.KAMU KELUAR"bu tiya menunjuk azura.
Azura seketika terdiam"aku bu tapi-"
rani ingin membela zura,sebenarnya dia ingin meminjam sesuatu yang bahkan dia tidak akan tau akibatnya seperti ini.
"Baik bu"dengan lesuh zura teepaksa keluar.
Sementara liam menatap kekasihnya yang terus menunduk,dia tidak berniat untuk membantu zura sama sekali.
"Njir kasihan bener si cupu?"ucap viki,sahabat liam.
"Mulut lu kalo ngomong filter dulu.nih ada pawangnya nanti si liam ngamuk mampus lo"balas wendy
"Ck..lo bilang marah?,dia mana ada perduli sama zura yang ada azura jadi pelam-"ucap tian terhenti karena mendapat tatapan tajam dari viki.
"Gue kaga ikutan"sambung fero.
"Lo semua diem bisa!"ucap liam dingin membuat sahabatnya langsung terdiam.
_________♡♡♡
Azura bingung harus melakukan apa karena baru pertama kalinya dia di suruh keluar oleh guru bahkan dia sendiri tidak sengaja berteriak karena kecoa.
"Nyebelin..gimana kalo aku nggak boleh masuk lagi"pikirannya kemana-mana.jujur azura menjadi takut.
"Aku harus kemana.dari tadi muter-muter doang di koridor.
"Hmm ke roofftop mungkin"
Akhirnya azura memutuskan untuk ke rooftop mencari udara segar daripada dia kaya orang aneh yang entah mau kemana.
Sesampainya di rooftop azura berlari untuk mendekat ke pagar pembatas agar dia dapat melihat semuanya dari atas rooftop.
"Indah"gumamnya.
Azura menyerengit ketika tiba-tiba saja mencium bau rokok.
"Harusnya udara disini nggak tercemar"
"Ngapain disini?"
Suara itu.azura berbalik dan betapa terkejutnya dia melihat seseorang berdiri tepat didepannya.
"Liam.kamu kenapa disini,balik sana ke kelas nanti bu tiya marah"
Liam tidak menggubris dia membuang rokoknya kemudian menginjak rokok tersebut.
Azura yang melihat liam masih suka merokok hanya bisa menghela nafasnya karena jika dia menegurnya pasti liam akan marah.
"Lo banyak omong"
"Terserah kamu yang jelas aku nggak mau kamu dihukum kaya aku"
"Tau nggak kalo akhir-akhir ini aku jarang banget nyari kamu karena aku lagi fokus gimana caranya agar bisa menghasilkan uang untuk adik aku.hmm jujur ya liam aku udah nggak kuat tapi mau bagaimanapun aku harus menjadi kakak yang baik buat lala"baru pertama kali ini azura bercerita tentang masalahnya karena memang waktu mereka berduaan hampir tidak ada.
"Lo punya adik?"
Seharusnya azura sedikit aneh mendengar itu.dia dan liam sudah hampir 6 bulan pacaran tapi seperti orang asing.
"Iya namanya lala..aku cuma berdua sama adik aku,kamu mau main ke rumah?"
Liam terdiam sebelum akhirnya berucap"nanti gue kesana"
"Beneran.kapan??"
Azura berbinar.dia sangat senang liam akan ke rumahnya.
"Sore mungkin"
"ihh jangan mungkin .oke sore ini ya aku tungguin"
"Hmm"
Azura tersenyum penuh arti menatap liam"liam kenapa ya aku ngerasa kamu itu nggak mungkin suka sama gadis culun kaya aku gini tapi setiap kali aku lihat kamu aku ngerasa beruntung bisa bareng sama orang yang aku sayang"
_______♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Azura Agnan
Teen FictionTypo bertebaran. Silahkan baca saja😊 . . . "Li-am aku mau kita putus"ucap azura kelu.dia merasa sesak harus mengatakannya tapi memang semua ini harus berakhir. "Lo tega ninggalin gue yang udah sayang sama lo?"