Prolog

17 0 0
                                    


"Oh, bunga apa ini. Bentuknya lucu sekali?"

Tangan kecil itu mengelus lembut mahkota bunga yang dia lihat. Sari-sari bunga menempel di telapak tangannya.

Sang Bunda yang sedang menyirami bunga-bunga lainnya, menghampiri putrinya. Dia tersenyum sambil ikut menyentuh sebatang bunga bulat yang tersusun dari banyak kuntum bunga kecil berwarna merah berbentuk bintang itu. Bentuknya nampak seperti bola api atau mungkin kembang api yang kita lihat pada sebuah pesta perayaan. Bunga yang tidak memiliki tangkai, tumbuh sendiri dengan sebuah batang kokoh yang menopangnya.

"Ini bunga Desember, cantik bukan?"

Putrinya menggeleng, "Lily lebih suka bunga Lily of Valley yang Bunda tanam untuk memperingati hari lahir Lily."

Sang Bunda menjawil gemas hidup putrinya itu, lantas tersenyum. "Oh Bunda juga suka itu, karena Bunda menyukai Lily. Tapi sama seperti Lily, sepertinya Bunda juga lebih menyukai bunga bulat ini."

"Apakah bunga ini spesial untuk Bunda?"

"Tentu saja. Sangat spesial dan berharga. Mau Bunda ceritakan, alasan bunda sangat menyukai bunga ini?"

Mata anak perempuan itu berbinar. Dia mengangguk dengan penuh semangat.

"Hmm, sepertinya akan lama. Jadi, ayo kita masuk ke dalam dan Lily akan mendengarnya sambil memakan cookies coklat yang Bunda buat tadi."

"Okeee!" Seru putri kecilnya antusias. Dia berlari masuk ke dalam rumah, dengan sang Bunda yang mengekorinya.

Mereka bersiap, untuk menceritakan sebuah kisah penuh kenangan hangat tentang seseorang dan sebatang bunga Desember yang tumbuh di halaman.

Mereka bersiap, untuk menceritakan sebuah kisah penuh kenangan hangat tentang seseorang dan sebatang bunga Desember yang tumbuh di halaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Unfading Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang