My Love - 3

2.6K 10 0
                                    

Beberapa menit kemudian cowok itu menarik Hanna kepangkuannya.

"Lo ngapain narik gue bangsat" kesal Hanna.

"Hehe gue sange yang" Kevan menjawab sambil tersenyum.

"Gue bukan pacar lo gausah sayang-sayangan njing" Hanna berucap dengan marah padahal dalam hatinya ia baper dipanggil sayang oleh Kevan. Hanna memang sering dipanggil sayang tapi itu ketika sedang melakukan sex dan juga Hanna tidak pernah sampe baper kaya gini. Tidak tau apa yang terjadi dengan perasaannya saat ini.

"Sssttt ga boleh ngomong kasar...perasaan dulu gue kenal sama lo masih polos banget sopan lagi padahal umur lo waktu itu udah 18 tahun ehh sekarang malah kasar banget" ucap Kevan sambil bergerak untuk memeluk Hanna.

"Hmmm"

Tidak ada perdebatan apapun lagi baik Kevan maupun Hanna sama-sama diam di posisi itu. Hanna merasa pelukan Kevan sangat nyaman seperti pelukan papanya dulu, tanpa Hanna sadari ia membalas pelukan Kevan. Kevan tersenyum senang namun ia merasa Hanna seperti sedang memikirkan sesuatu jadi ia memutuskan untuk bertanya kepada Hanna.

"Han lo kenapa? Lo lagi ada masalah?" Tanya Kevan.

"Lo bisa diem ga sii? Jadi orang gausah kepoan...sok akrab banget lo, lagian gue juga gabakal ngejawab pertanyaan ga bermutu dari lo" Jawab Hanna sarkas.

Kevan merasa sakit hati mendengar jawaban Hanna padahal ia sebelumnya tidak pernah peduli dengan siapapun hanya Hanna lah yang bisa membuatnya sepeduli itu. Awalnya Kevan hanya berniat bertanya dan mungkin ia juga bisa menjadi teman curhatnya namun kenyataannya ia malah mendapatkan balasan yang menyakitkan. Kevan pun melepaskan pelukannya dan segera berdiri.

"Lo mau kemana?" Tanya Hanna berdiri di depannya menghalangi Kevan pergi. Ia tidak sadar jika ucapannya membuat Kevan sakit hati.

"Minggir gue mau pulang"

"Lo kenapa sih perasaan tadi lo baik-baik aja" ucap Hanna dengan memegang tangan Kevan.

"Berisik lo lepasin tangan gue!! Gausah sok akrab lo anjing!!!" Kevan menepis tangan Hanna dengan kasar.

"Kevann lo kenapa sihh gue ada salah?" Tanya Hanna tanpa merasa bersalah. Entah kenapa Hanna merasa tidak ingin cowok itu pergi darinya.

Kevan tidak mempedulikan ucapan Hanna dan terus berjalan begitu saja.

"Gakkk!! Lo gak boleh pergi" ucap Hanna berteriak dengan berjalan cepat menyusul Kevan dan memeluknya dengan erat.

"Lepas!!!" Ucap Kevan dengan marah. "Lo yang lepas ato gue yang lepasin lo secara paksa??" Lanjutnya dengan tegas karena Hanna hanya diam saja tidak berniat untuk melepaskan pelukannya.

Karena sudah emosi akhirnya Kevan melepaskan Hanna secara paksa tidak menyadari ia telah melakukannya dengan kasar.

Hikss hikss hikss

Yaa...Hanna menangis setelah Kevan menghempaskannya ke lantai.

"Hannaaa" Kevan langsung kembali menghampiri Hanna yang terduduk di lantai dan menggendongnya membawa ke kamar yang memang ada di club tersebut. Kevan baru menyadari kalau tadi ia menghempaskannya dengan kasar, ia merasa sangat bersalah karena sudah berbuat kasar dan membuat orang yang dicintainya menangis karenanya.

 Kevan baru menyadari kalau tadi ia menghempaskannya dengan kasar, ia merasa sangat bersalah karena sudah berbuat kasar dan membuat orang yang dicintainya menangis karenanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sesampainya di kamar, Kevan duduk di sofa dengan Hanna yang duduk di pangkuannya karena Hanna tidak mau turun.

"Sttt udah ya...jangan nangis lagi maafin gue" ucap kevan menenangkan Hanna. Hanna menganggukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian....

"Van" Hanna memanggil dengan pelan sambil menatap wajah kevan.

"Kenapa hmmm....kenapa ngeliatin gue gitu banget" ucap Kevan membingkai wajah cewek itu.

"Van gatau kenapa gue ngerasa nyaman di deket lo tapi gue takut buat mulai hubungan sama cowok, gue ga percaya kalo cowok bisa setia sama 1 cewek, gu...gue takut lo selingkuh dibelakang gue....hikss....hikss" ucap Hanna diiringi tangisan kecil. Ia juga memeluk erat Kevan menyandarkan wajahnya di dada bidangnya seakan orang itu miliknya dan tidak boleh pergi kemanapun.

"Kenapa lo bisa berpikiran kaya gitu hmmm" tanya Kevan mengelus punggung Hanna pelan.

"Gue takut aja Van" ucap Hanna masih menangis. Ia belum siap menceritakan semuanya kepada Kevan itu terlalu menyakitkan baginya, ia tidak menyangka ayahnya yang selalu ia andalkan dengan teganya menyakiti hati mamanya dengan selingkuh. Hanna sebenarnya memiliki sifat yang manja karena memang orangtuanya dulu juga selalu memanjakannya tapi sejak orangtuanya sering berantem ia mencoba untuk mengerti kalau situasi di rumahnya sedang tidak baik-baik saja, jadi mau tidak mau Hanna mulai menghilangkan sifat manjanya karena tidak mungkin ia bersikap manja lagi disaat seperti itu.

"Sssttt udah yaa jangan nangis lagi kan gue disini gue bakal selalu nemenin lo" ucap Kevan membingkai wajahnya dan menghapus air matanya. "Ehh lo kan kesini buat seneng-seneng kenapa malah jadi sedih gini sih mending kita main" lanjut Kevan dengan menaik turunkan alisnya berusaha menghibur Hanna.

"Jangan tinggalin gue ya Van" mohon Hanna.

"Iyaa sayangg udah ahh jangan sedih lagi" jawab Kevan. "Lo ngapain sii make baju kaya gini kaya jalang tau ga" lanjutnya dengan kesal setelah menyadari baju yang dipakai Hanna.

"Hahaha....bukan kaya lagi tapi emang jalang sejak gue main sama lo waktu itu" jawab Hanna sambil tertawa.

"Huhhh" Kevan mengeluarkan nafas pelan. "untung aja gue kesini lagi kalo engga pasti lo sekarang lagi main sama cowok lain" lanjut Kevan dengan kesal.

"Padahal gue tadi liat sugar daddy pasti kontolnya besar" goda Hanna.

"Ohh gitu....finee" ucap Kevan lalu berniat pergi dari sana sebelum Hanna kembali berucap.

"Hehehe...bercanda sayang jangan marah dong" rayu hanna dengan kedua tangannya memegang wajah Kevan dan menciumnya sekilas.

"Ngeselin lo" Kevan berucap sebal. "Pokoknya mulai sekarang lo gaboleh main ataupun deket sama cowok lain, kalo lo ga terima mending gue batalin buat jadi partner sex lo daripada harus ngeliat cewe yang gue cinta main sama cowok lain dan gue bakal pergi sekarang juga!!" Tegas Kevan.

"Gakk....lo ga boleh pergi!! Iya iya gue ga bakal main ataupun deket sama cowok lain" ucap Hanna memeluk Kevan erat dengan Kevan yang membalas pelukannya. Biarlah seperti ini, ia tidak tau sampai kapan ini akan berlangsung....apakah ini akan menjadi awal yang baik atau tidak, ia tidak terlalu memikirkannya tapi yang pasti ia merasa bahagia dan nyaman dengan seseorang yang sedang bersamanya saat ini.

Ini baju yang dipake sama Hanna gimana Kevan ga kesel coba😂😂

Ini baju yang dipake sama Hanna gimana Kevan ga kesel coba😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang