Chapter 2: Pertemuan

159 16 7
                                    

"Lepaskan dia!"

Terdengar suara yang mendatangi arah mereka.

Wujud seorang remaja berambut coklat muda dan bermata coklat, sama seperti Ryan. Wajahnya sama persis seperti Ryan.

Kory Char, adik kembar Ryan.

Terlihat Kory berlari dengan cepat ke arah mereka, dengan sebuah pensil di tangannya.

"KAU!!! JANGAN MENDEKAT!!!"

Gadis berambut pirang menjadi panik, tapi genggamannya pada kedua pundak Ryan menjadi lebih ketat sampai ia kesakitan.

Kory: Aku bilang… LEPASKAN DIA!!!

Kory menggerakan tangannya yang memegang pensil tersebut, dan terlihat dia menulis sesuatu di udara.

'작별'

Setelah tulisan tersebut sudah jadi, tulisan tersebut langsung menyerang gadis itu, dan gadis itu langsung menghilang bersama dengan tulisan tersebut tepat saat tulisan itu menyentuhnya.

Ryan terjatuh setelah kedua pundaknya secara tiba-tiba.

Kory: Hei, kau tidak apa-apa?

Ryan memakan waktu beberapa detik sebelum akhirnya menyadari posisinya sekarang, dan menghadap ke saudaranya.

Ryan: KORY!? KAU MASIH DI SEKOLAH!?

Dari cara bicara kakak kembarnya, Kory tahu dia pasti harus menjelaskan semuanya. Tapi dia pikir itu dijawab nanti dulu.

Kory: Kenapa kau disini?

Bukannya menjawab, Kory malah bertanya balik ke Ryan. Kalau Kory bukan saudaranya, Ryan mungkin sudah meninjunya keras-keras. Untung sabar.

Ryan: Kau tahu tidak betapa khawatirnya aku sejak kemarin malam karena kau tidak pulang-pulang!? Kenapa kau masih di sekolah!? Dan tadi apa barusan!? Tadi saat waktu sekolah aku tidak menemukanmu sama sekali, tapi saat malam kau disini!? Apa kau berandalan!?

Pertanyaannya berkembang biak, dan Kory merasa sedikit bersalah membuat kakaknya cemas dan khawatir sepanjang hari.

Kory: Dengar- maaf karena aku tidak pernah memberitahumu tentang semuanya, tapi aku memiliki alasan. Tapi tempat ini bukan tempat yang aman untuk berbicara. Kau kesini bersama Dylan dan Dolly, kan?

Ryan terkejut seribu kata. Bukankah Dylan dan Dolly tidak menemukannya? Kalau mereka tidak bertemu dengan Kory, bagaimana Kory bisa tahu kalau Ryan tidak datang sendirian?

Kory: Aura kalian lebih mudah terlihat di malam hari, itu juga saat di sekolah. Itulah kenapa para arwah bisa menemukan kalian lebih mudah di malam hari dibandingkan di siang hari

Ryan tidak berkata apapun. Dia sebenarnya masih terkejut tentang apa yang ia alami beberapa menit yang lalu.

Kory: Kita jemput Dylan dan Dolly dulu. Aku akan membawa kalian ke tempat yang lebih aman, tempat dimana para arwah tidak bisa menyentuh kalian. Ikut aku

Kory mengulurkan tangannya, dan Ryan yang masih sedikit gugup menerimanya.

Skip time, wing Utara...

Dylan masih berjalan, mengecek semua kelas di wing Utara dari lantai 1 sempat lantai 3 sampai 2 kali mencari.

Dylan: Kory ini kemana?

Selama Dylan berjalan, ada sesuatu yang mengikutinya.

Sesuatu itu mengikutinya sambil bersembunyi setiap kali Dylan membalikkan kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind The Gate (Tobot Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang