CHAP 8

651 57 0
                                    

Happy Reading!

Bisakah kita bertemu nanti pukul tujuh malam?
aku tunggu di cafe biasa

Steffany tersenyum menatap pesan yang dikirimkan oleh kekasihnya. Setelah tiga hari tidak ada kabar sekarang Sehun mengirimkan pesan untuk bertemu di cafe langganan mereka.

Baiklah sayang
I miss u so much!

Membalas pesan Sehun dengan bahagia, Steffany menunggu jawaban pesan Sehun selanjutnya tapi sudah sepuluh menit tidak juga mendapatkan jawaban lagi membuat dia mendengus keras.

"Tidak ada ucapan sayang, tidak membalas pesanku lagi. Ada apa denganmu Oh!" pekiknya

Demi tuhan tidak biasanya Sehun seperti ini mengacuhkannya beberapa hari, Sehun seperti terlihat menghindarinya.

"Awas saja jika kau macam-macam Sehun, aku tidak akan tinggal diam!"

"Kali ini kenapa lagi?"

Luna -sang manager memandang Steffany heran. Beberapa hari ini artisnya selalu saja marah-marah tidak jelas membuat dia kelimpungan sendiri.

"Diam! aku tidak mood untuk berbicara denganmu." jawab Steffany kesal.

"Ayolah...tolong profesional sedikit Fany jika kau ada masalah pribadi jangan libatkan kepekerjaanmu!" ucap Luna agak membentak.

"Kau membentakku hah?! Mau ku pecat? Uruslah pekerjaanmu jangan mengomentari diriku!"

Seketika Luna bungkam dengan kata-kata Steffany, jika dia tidak membutuhkan kepekerjaan ini maka dengan senang hati memutuskan untuk resign, sungguh mendapatkan artis seperti Steffany membuatnya darah tinggi setiap hari.

-

-

-

-

"Sedang apa?" Sehun berbisik ditelinga Jongin pelan membuat Jongin menjengit kaget.

"Sehun! Kau mengagetkanku tau!" pekik Jongin.

"Maafkan aku, habisnya kau sangat serius sekali sampai tidak mengetahui aku datang."

Sehun memeluk Jongin dari samping yang sedang sibuk bertukar pesan dengan seseorang. Mengintip kearah handphone Jongin, Sehun menyengitkan alisnya.

"Jaehyun? Siapa dia Jong?" ujar Sehun penasaran, pasalnya si Jaehyun ini menanyakan hal-hal seperti sepasang kekasih yang sedang khawatir dengan pasangannya.

"Dia sahabatku saat sekolah dulu." Jawab Jongin cuek, tangannya masih sibuk mengetik dilayar handphone.

"Kalian sangat dekat?" Sehun sedikit tidak suka dengan pesan yang dikirim oleh Jaehyun.

"Umm! Dia sahabat terbaikku hunnie."
Jongin mengantungi handphonenya ke saku celana lalu sedikit memiringkan tubuhnya kearah Sehun.

"Benar hanya sahabat? Tidak lebih?" ucap Sehun menyelidik matanya memicik tajam kearah Jongin.

"Iyaaa~ Kami hanya sahabat kok tidak lebih." Jongin berujar kalem sambil menatap Sehun polos membuat Sehun tersenyum tampan.

"Baiklah, aku percaya padamu."

"Kau mau kemana hun? Rapih sekali."

"Ah! Aku ingin bertemu Steffany sekarang untuk mengatakan semuanya." jawabnya jujur, Sehun rasa dirinya tidak perlu menutup-nutupi apapun dari Jongin.

"Kau yakin untuk mengatakannya sekarang?"

" Hey, tatap aku!" Sehun menarik dagu Jongin agar menatapnya, menggenggam tangan Jongin erat lalu mengecupnya pelan.

PREGNANT WITH MY IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang