Ini adalah kisah nya... Tentang seorang manusia yang merasa tak ada gairah hidup. Namun akhirnya menemukan sebuah perlombaan dalam dirinya dan membuat jutaan warna dalam setiap langkah yang dia buat.
Mungkin terdengar munafik dan sangat klise ataupun konyol karena memang 'sesuatu' yang membangkitkan semua itu adalah seorang wanita.
Ya.. Wanita.. Dan seperti biasa, itu adalah wanitanya, cintanya, dan juga hidupnya.
Dimulai saat pria itu, Park Bogum namanya. Dia masih kelas 6 SD. Bocah ingusan-- oh, bukan, jangan pernah bilang dia ingusan karena Park Bogum sejak lahir merupakan keturunan bangsawan di negaranya.
Terlahir dengan sendok emas membuatnya jengah sedari kecil. Mengikuti semua tata krama, sopan santun dan etika yang berderet rapi dalam tulisan buku tebal karya para leluhurnya mungkin.
Tapi bukan berarti dia ingin memberontak atau menjadi pribadi yang dingin.
Ingat kawan, tak semua tokoh utama adalah pria dingin menawan. ;)
"Hari ini ada murid pindahan.
Aneh sekali ya...".
Bogum kecil hanya mendengus tak tertarik. Tapi memang aneh sih, ini sudah hampir setengah dari tahun pelajaran dan ada murid pindahan? Apa mungkin murid ini adalah anak dari orang penting?.
Terdengar derap langkah guru mendekat. Bogum yang bertugas sebagai ketua kelas langsung menginstruksikan untuk berdiri.
"Berdiri..!! Beri Hormat!!".
Semua murid membungkuk, dan sepertinya benar jika ada murid pindahan yang datang pagi ini.
Gadis dengan mata lebar dan rambut bob hitam. Tersenyum lebar dengan tangan melambai heboh pada mereka.
"Salam kenal.. Namaku Lalisa Wang".
Bogum tentu balas tersenyum sopan, sampai akhirnya bocah tampan itu kaget saat Lisa kecil langsung memasang wajah datar.
Tidak. Bukan Lisa yang terlihat membenci nya tapi yang Bogum kaget adalah bagaimana bisa bocah cilik membuat perubahan wajah se drastis itu?.
Dan itu adalah awal dari perubahan takdirnya.
.
"Nona Wang.. Kita satu kelompok hari ini".
Bogum menyapa teman-teman nya dan Lisa yang terakhir. Yang tentu saja disambut antusias oleh mereka semua.
Siapa yang tak mau satu kelompok dengan marga Park yang ini bukan? Tentu saja mau.
Kelompok prakarya kelas 6 kali ini adalah menggambar peta Korea. Mereka satu kelompok 6 siswa, dan punya bagian masing masing.
Bocah bocah itu dengan antusias membuat garis skala dan mewarnai. Sampai saat tiba tiba Lisa menghentakkan pensil warnanya.
TAKK
Semua murid di kelas menoleh. Bogum ikut kaget dan mau tak mau bertanya.
"Nona Wang.. Ada apa?", tanya nya ragu.
"Dari tadi pensil warna ku patah terus!".
Bogum kecil mengumpulkan keberanian bertanya,"Kau mau tukar dengan punyaku? Atau lebih baik gunakan pewarna lain yang--".
"AKU INI SEDANG KESAL!! KENAPA MALAH TANYA TERUS?!!!".
Dan untuk pertama kalinya dalam hidup Bogum, dia dibentak sekeras itu.
Bocah tampan itu shock?
Tentu saja.
Di dalam tata krama yang dia pelajari selama 12tahun umurnya, bocah itu tak pernah sekalipun dibentak se-emosi itu, hanya karena pensil warna.
