The Way To Protect The Female Lead's Older Brother [2] [TAMAT]

Bab 239

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah Dengan Klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Bahkan dalam evaluasi bulanan ini, Deon menempati posisi pertama.

Jeremy tidak diizinkan menghadiri jamuan akbar ini.

Selain peringkat pertama yang sudah ditetapkan sejak kecil, ada ketidakstabilan di peringkat lain, jadi itu bukan masalah besar.

Tapi Jeremy nampaknya cukup kesal dengan kenyataan itu.

Setelah evaluasi bulanan, dia mengalirkan energi ganas seperti binatang berbahaya yang hendak berburu.

Jadi, semua orang perlahan menghindari Jeremy.

"Nona Roxana, selamat karena berhasil menyelesaikan penilaian bulanan!"

"Terima kasih."

Seseorang memberi selamat kepada Roxana saat dia melewati koridor.

Itu adalah evaluasi bulanan, jadi bukan hal baru, dan lucu diberi ucapan selamat karena hasilnya tidak bagus, tapi itu adalah kejadian biasa bagi Roxana.

Jika saudara tirinya yang lain melihat ini, mereka akan kembali mengejek Roxana, mencela dia karena memiliki anjing peliharaan.

"Tidak ada yang istimewa, tapi ini adalah hadiah."

Pria yang mendekat dengan wajah merah memberi Roxana bunga biru pucat yang tidak biasa.

"Ya Tuhan......Ini bunga pertama yang pernah kulihat. Aneh."

Namun Roxana menerima buket itu dengan baik hati, karena tidak melihat alasan untuk mengusir terlebih dahulu seseorang yang akan merayunya untuk menjadi semut pekerjanya.

"Ini tipe yang belum pernah kulihat sebelumnya. Apakah kamu membawanya dari luar?"

"Ya ya! Saya keluar dari Agriche sebentar untuk menemani Tuan Fontaine dalam urusan resmi jangka pendeknya hari ini, dan saya melihat sekuntum bunga yang cantik.....Saya memikirkan Nona Roxana, jadi saya mengambilnya."

Roxana memiringkan kepalanya seolah ingin mencium aroma bunga.

Wajah cantiknya selaras dengan bunga-bunga yang mekar sempurna, menciptakan harmoni sempurna yang menakutkan.

Petugas Fontaine di depannya benar-benar tercengang.

Langkah para pelayan yang lewat pun terhenti atau perlahan melambat di tempat baru yang tidak mereka sadari.

"Terima kasih karena sengaja membawakannya untukku. Apakah kamu menyukainya."

Roxana kembali ke kamarnya dengan membawa buket bunga, menebarkan senyuman mempesona.

"Cassis, ini bunga yang mirip denganmu."

Berbeda dengan beberapa saat yang lalu, senyuman bersahaja tertuju pada mainannya.

Bunga kecil inilah yang disukai Roxana.

"Kudengar bunga itu dibawa dari luar, tapi apakah itu bunga yang pernah kamu lihat sebelumnya?"

Dia mendekati mainan yang berada di bawah sinar matahari dan meletakkan buket yang dia pegang ke dalam pelukannya. Salah satunya bahkan tersangkut di rambutnya.

Lalu dia tersenyum lebih manis dari aroma bunga.

"Itu juga cocok untukmu."

Saat wajahnya yang cantik, seperti boneka yang terbuat dari gula, menyebar bahkan dengan senyuman yang jelas, rasanya seolah-olah lingkungan sekitar menjadi cerah sekaligus.

Suasana hati Roxana tampak lebih baik dari sebelumnya.

Dia tidak tahu apakah itu karena evaluasi bulanan kali ini berakhir dengan aman.