...
Di pagi yg cerah sinar mentari menembus celah celah jendela seorang pemuda, yg masih setia memeluk ikan paus nya. Sampai sebuah panggilan membangunkan Sang maniak pemalas itu.
“Ais ayo bangun, nanti telat loh, kita kan mau ke pesantren loh!?! ” Ucap wanita paruh baya bernama sari.
⌗Ais arisanda pemuda berumur 14 tahun, memiliki kepribadian pemalas, pendiam.
Ia pergi ke pesantren agar dia menjadi org yg berguna di akhirat.“Lima menit lagi”. Ucap ais dgn suara khas org bangun tidur.
“Tidak ada lima menit lagi, ais kita akan telat loh ayo bangun!?! " ucap sari kepada pemuda yg berada di kamar nya yg tengah asik memeluk paus kesayangan nya.
“Ayo bangun!?! ” pekik sari mulai kehabisan kesabaran.
Ais tak mau mendengar lagi, ia bangun dan menuju ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi nya. Beberapa menit kemudian ais turun dgn pakai koko dan celana panjang berwarna hitam sambil memegang tas besar berisi baju.
“Udah ” ucap sari melihat pemuda itu sudah turun dari anak tangga, ais membalas dgn anggukan kecil sambil mengontak gantik HP nya.
“Yasudah, sini sarapan dulu ”. Ucap sari , ais hanya patuh lalu menghabiskan sarapan nya.
....
Beberapa jam dalam perjalanan ais kelelahan dan tertidur di dalam mobil, sari tersenyum melihat keponakan nya tertidur pulas.
Keponakan? , ya ais adalah keponakan nya sari, karena perceraian ortu sari berebut hak asuh ais sampai bibi nya turun tangan lalu mengambil hak asuh ais, lalu menjadi ibu angkat ais.
Beberapa menit berselang mereka sampai di sebuah pekarangan pesantren yg bernama pesantren Hidayah.
“Kita sampai!?! ” ucap pria paruh baya suami sari yaitu jin.
“eumm, ais ayo bangun kita sampai nih”. Ucap sari kepada anak angkat nya yg masih setia memejamkan matanya .
“eumm”.
“sudah sampai? ”.
“ya, ayo turun”. Ucap sari dan di balas anggukan kecil dari ais.
Ais keluar dari pintu mobil kaki nya melangkah mendekati Perkarangan yg luas itu, tampak suasana nya sepi tiada org, karena masih jam pelajaran.
“ais ayo kita harus ketemu pak kiyai”. Ucap sari memegang tangan ais dan di ikuti ais.
.....
Di ruang kiyai ali zaratul abral.
“Assalamu'alaikum”. Ucap ketiga bersamaan.“Walaikumsalam” balas kiyai sambil membuka pintu.
“eh buk sari udah datang, ayo masuk”.
“Terima kasih pak kiyai”.
....
Beberapa jam telah berlalu mereka masih setia duduk di dalam dan masih berbincang-bincang, sementara ais yg merasa bosan, ia meminta izin untuk keliling komplek pesantren, setelah di beri izin ais melihat lihat asrama para santri dan lapangan yg luas, dan ia melihat sebuah tembok besar dan pagar hitam di sana tampak nya itu wilayah santriwati.
Jam pelajaran telah usai beberapa menit yg lalu para santri keluar lalu mengambil air wudhu, tampak nya sudah zuhur.
Azan di kumandangkan di sebuah masjid yg ada di pekarangan komplek ais berjalan ke tempat wudhu untuk mengambil air wudhu, selesai mengambil wudhu ia berjalan kearah masjid yg besar itu yg berdiri di tengah pekarangan komplek pesantren, tampak para santriwati juga datang berkerumunan untuk masuk ke dalam masjid untuk sholat berjamaah.
Tanpa berpikir panjang ais mengambil posisi shalat nya, dan menjalankan kewajiban nya bagi seorang muslim. Beberapa menit kemudian shalat sudah usai , ais berdiri dan hendak pergi dari masjid ia ingin kembali ke ruang kiyai ali.Saat hendak turun dari anak tangga tanpa sadar seorang pemuda yg sebaya dgn nya menabrak diri nya.
“Aww” lirih ais hampir saja ia jatuh.
“Eh, maaf saya tidak sengaja, saya sedang buru-buru ”. Ucap pemuda itu sambil berlari ke arah ruang guru.
Blm sempat ais membalas nya ia langsung berlari, ais melanjutkan langkah nya yg terhenti.
Sesampainya di ruang kiyai,
“Assalamu'alaikum”.
“Walaikumsalam”.
“Ais tante sama om mau pamit pulang ya, kamu jaga diri baik baik disini ya”. Ucap jin kepada keponakan nya.
“ya om, hati hati di jalan ya”. Balas ais.
....
Sudah pukul 14:00 paman dan bibi ais sudah pulang satu jam yg lalu, ais kini sedang mengikuti kiyai memasuki pekarangan komplek asrama.
Tampak suasana masih hampa dan sepi lagi,
“Sepi ya”. Ucap pak kiyai seakan tahu isi hati ais.“Semua nya sedang ada pengajian pagi, jadi makanya sepi”. Jelas pak kiyai dan di balas anggukan kecil oleh ais.
Sesampainya di sebuah pintu asrama, pintu berwarna coklat di buka pak kiyai menampakkan seorang pemuda yg sibuk mengontak gantik tas nya, seakan mencari sesuatu.
“Assalamu'alaikum”. Sapa pak kiyai.
“Waalaikumsalam , eh pak kiyai maaf Pak kamar nya berantakan”. Ucap pemuda itu sambil menggaruk kepala nya yg tak gatal.
“kok masih di sini bukan nya masih ada pengajian ya”. Tanya pak kiyai kepada santri tersebut.
“Oh itu pak saya lagi cari kitab yg saya taruh di tas, eh nggak jumpa ”.
“ouh, oh ya kebetulan ini ada santri baru, jadi mulai sekarang dia akan tinggal di dalam kamar ini, nggak masalah kan”.
“nggak kok pak kiyai, malahan bagus, kan saya punya teman baru! ” ucap pemuda itu bersemangat.
“Yasudah saya permisi dulu ya, assalamu'alaikum”.
“Waalaikumsalam”.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri 3 kembar yg terpisah sejak dini
Historia Cortaლ Alur ۞ೄྀSantri 3 Kembar yg terpisahkan sejak dini.... 3 bersaudara yg selalu akur kemana mana selalu bersama, sejak menginjak umur 6 Tahun mereka mulai berpisah akibat perpisahan kedua ortu mereka, Sang kakak mengikuti ayah sementara Sang...