Halo 💐
Selamat membaca semoga suka!..
Pagi yang cerah ini, di dalam kamar yang lumayan berantakan. Ada seorang gadis yang masih tertidur dengan posisi yang abstrak, kaki diatas tembok dan kepala yang menghadap bawah kasur."Sandra, Bangun hei bocah."
Bentak Kayna, Bunda Sandra."Lima menit lagi Bun."
Balas Sandra."Anak siapa sih kamu, udah tidur posisinya kaya monyet gelandangan, bangun gak kamu! Udah jam berapa ini? Gak sekolah kamu hah?."
Ucap Bunda Kayna dengan ngegas."Iya iya Bun, Bunda lama-lama bawel banget deh"
Balas Sandra dengan sedikit bergumam."Ngomong apa kamu? Mandinya jangan lama-lama, Bunda tunggu di meja makan."
Ucap Bunda Kayna lalu keluar dari kamar Sandra dan langsung menuju ke ruang makan untuk mempersiapkan sarapan."Iya Bun Ampun"
Sahut Sandra dengan sedikit berteriak.Setelah menyahut perkataan bundanya Sandra langsung berjalan dengan sempoyongan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
..
Sandra keluar dari kamar dalam keadaan berseragam rapi. Dengan membawa tas ransel dan sepatu yang belum di pakai lalu Sandra sedikit berlari menuruni tangga menuju ruang makan.
Setelah sampai dia langsung di suguhkan dengan Bundanya yang sedang berkacak pinggang menatap dirinya garang.
"Siapa yang nyuruh lari-lari pas turun tangga?"
Tanya Bunda garang ke Sandra."Maaf Bunda, Sandra janji gak akan ngulangin lagi"
Jawab sandra dengan menunduk."Bener ya jangan di ulangi Kak San, Sini duduk sama Layla."
Sahut Layla, Adik Sandra.Sandra Berjalan mendekati Layla dengan lesu, sebenarnya diri nya sudah biasa di marahi oleh Bunda nya seperti ini, tapi entah kenapa hari ini rasanya berbeda.
"Jangan lesu gitu dong Kak San, tenang aja Bunda ga marah beneran kok. Iya gak Bun?."
Sahut Layla lagi"Iya San, Bunda cuma takut kalo kamu jatuh Sandra."
Jawab Bunda dengan mengelus pundak Sandra."Udah duduk terus sarapan, habis itu kamu berangkat biar Layla nanti naik gojek aja."
Lanjut Bunda menjawab.Sandra tak membalas jawaban Bundanya, dia hanya diam dan langsung duduk untuk sarapan.
Setelah sarapan selesai Sandra bangkit lalu berpamitan kepada Bundanya dan adiknya Layla."Bun, Dek Ya, Sandra berangkat dulu ya. Sandra lupa kalau ada tugas pengibaran pagi."
Pamit Sandra dengan sedikit lesu."Ya sudah sana berangkat, saku dari Bunda minggu ini masih tidak San?"
Jawab Bunda."Masih Bun"
Balas Sandra dengan bersalaman."Kak San hati-hati di jalan, jangan ngebut ya kak."
Sahut Layla."Iya dek Ya, Kaka berangkat dulu. Assalamualaikum Bun, Dek Ya."
Jawab Sandra dengan berlalu menaiki motor kesayangan nya...
Tak terasa Sandra sudah sampai di sekolah, dia langsung memarkirkan motornya ditempat favorit nya. Setelah itu Sandra berjalan melewati loby yang masih sepi, dia berhenti sejenak mengambil Handphone nya di tas lalu mengabari teman bertugasnya untuk segera berangkat.
Sandra berjalan santai menuju ke ruang guru untuk mengambil bendera.
Dia sedikit berdecak malas."Ck! Mana sih bocah pada jam segini belum pada nongol huh."
Tidak lama setelah Sandra mengeluh, teman bertugasnya datang.
"Kok pada baru dateng sih lo pada."
Sahut Sandra dengan kesal.Mereka yang baru datang langsung terheran-heran baru datang sudah di marahi oleh Sandra.
"Pms lo San?"
Jawab salah satu dari mereka. Sinlya namanya, bocah berbadan tinggi kurus yang sukanya makan tahu."Kayanya Sandra lagi bete sin, dah ayo kita siap siap aja takut Sandra nambah ngamuk."
Balas seseorang, dia patner Sandra. Namanya Luqia, cewe yang paling dewasa diantara mereka."Gas aja deh langsung nata ya, gue bagian pemimpin aja hehe."
Sahut Wawan si leader paling usil di paskibra. Dia tegas berwibawa tapi kalo lagi sama teman seangkatan langsung sengklek otaknya...
Setelah adu mulut kecil tadi, mereka sudah berpisah ke kelas masing-masing. Dan keadaan sekolah yang semula sepi sudah ramai karena sebentar lagi bel berbunyi.
Sandra masuk ke kelas dengan lesu. Dia masih kesal dengan kejadian pagi tadi. Sandra duduk dibangkunya lalu langsung menelungkup kan kepalanya di atas meja. Setelah itu Luqia datang dan langsung ikut duduk disebelah Sandra. Dia tidak heran dengan sikap Sandra yang seperti ini, karena dia selalu paham dengan apa yang Sandra rasakan. Sandra selalu bercerita tentang masalahnya kepada Luqia. Jadi Luqia tau alasan Sandra seperti itu kenapa.
Luqia juga tidak pernah memaksa Sandra untuk bercerita saat sedang seperti ini, dia tau Sandra pasti tertekan bila itu terjadi.
Tak berlangsung lama Bel berbunyi dan Guru-guru sudah masuk ke kelas. Kelas yang awalnya ramai menjadi hening seketika, karena yang masuk adalah guru Fisika.
Luqia langsung membangunkan Sandra, Sandra pun sebenarnya tidak tidur hanya memejamkan mata sambil berpikir random jadi Sandra langsung tersadar. Luqia sebenarnya kasian tapi bagaimana lagi? ini guru Fisika yang masuk bisa dihukum kalau semisal Sandra masih dalam posisi tidur.
..
Pelajaran demi pelajaran terlewati. Kini saatnya mengisi perut yang sudah keroncongan.
Sandra dan Luqia keluar kelas menuju kantin asri, saat sampai dia langsung tepanggil oleh teriakan Sinlya. Mereka pun menghampiri Sinlya dengan datar karna sudah diteriaki dari jauh. Mereka sudah tidak kaget lagi dengan teriakan Sinlya bocah pemakan tahu ini.
"Halo Kak Sasan yang cantik jelita, Apa kabar Kak Sasan?."
Ucap Centil Naka, cowo berlesung pipi yang duduk didekat Wawan."Kayanya Kak Sasan mu itu lagi bete Nak, dari tadi pagi itu."
Balas Wawan dengan terkekeh.Bukanya menjawab Wawan, Sandra malah langsung duduk dan menelungkupkan kepalanya lagi dimeja kantin.
Disitu ada seseorang yang memperhatikan Sandra dengan lekat sedari awal Sandra datang bersama Luqia. Dia heran dan bertanya tanya sendiri kenapa dengan Sandra ini? apakah Sandranya ini sedang sakit? Atau ada masalah dengan yang lainya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandra'n
Short StoryIni kisah si anak bungsu yang kehilangan masa jaya kedua orang tua. Namanya Sandra Putri Pradipta, yang sering dipanggil Sasan oleh teman temannya disekolah. Sandra anak terakhir dari 2 bersaudara, dia bukan anak broken home atau semacamnya. Dia ha...