Kau adalah Puisi.
Yang memagut makna.
Yang memikat sebagian manusia.
Termasuk daku.
Manusia sok puitis dan bijaksana.
Yang padahal tak tahu-menahu,
Perihal hiruk-pikuk kejam dunia.
Kau adalah Senandika.
Yang merajut angan.
Yang menolak kenyataan.
Kutulis di buku tulis kesenian.
Di halaman paling depan.
Agar aku ingat selalu,
Bahwa objek utamanya adalah dirimu.
Tapi pada akhirnya,
Aku tersadar juga.
Betapa tulisanku amburadul,
Dan bahkan tak kuberi judul.
Haruskah kutitah dirimu.
Selaku objek utama dalam puisi dan senandika-ku.
Dengan ucapan; Beri judul!
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyihir Syair
Random••• Penyihir syair menilik, Telisik akan sajak-sajak sampahnya yang sudah sepatutnya diabaikan. Kau, aku, dan kita. Adalah serupa Penyihir Syair yang kesepian. Bersembunyi di sebalik puisi-puisi patah hati yang tak kesampaian. [] Ineffable cover by...
