chapter 2 (psikolog UNPAD or UI)

20 9 0
                                    

Seluruh kelas 12 SMA Harapan Bangsa sedang berkumpul di aula sekolah, mereka dikumpulkan karena akan ada sosialisasi dan pengarahan serta penjelasan terkait perguruan tinggi.

"Kay lo udah tau mau ambil jurusan apa?" tanya Zarea.

"Udah dong, tapi masi sedikitt ragu si" kata Kayla.

"Lo gimana Sal, udah nentuin?" tanya Zarea lagi.

"Udah, lo sendiri gimana ra? Tanya balik Salma.

"Gue masi bingung, help" jawab Zarea.

"Gapapa, santai aja lo bisa konsultasi ke guru bk abis ini, tinggal pergi ke Bu Yuni, konsultasi aja minat bakat lo kemana." Jawab Salma memberi saran.

"Iya bener kata Salma, Ra" timpal Kayla.

"okay deh, Makasi guys."

"Sans aja kali" jawab Salma dan Kayla.

Setelah acara sosialisasi berakhir zarea pun langsung pergi menuju ruang bu yuni dan berkonsultasi dengan bu yuni tentang minat nya.

sekitar 30 menit zarea berbincang dengan bu yuni, zarea pun mendapatkan jawaban dan semakin yakin atas pilihannya.

"Ibu terima kasih banyak ya,"

"Sama-sama Zarea, memang sudah tugas Ibu, membantu muridnya yang masih ragu untuk memutuskan mau lanjut kemana."

"Hehe iya bu, sekali lagi terima kasih bu."

"Iya, kamu harus yakin kalo kamu bisa dan mampu, kamu ini pintar loh Zarea, pasti kamu bisa, jangan pesimis dulu ya? Percaya pada kemampuan diri kamu sendiri. Semangatt!"

"Iya bu, Zarea bakal lebih Percaya diri lagi, Zarea pamit ke kelas ya bu."

Setelah pamit kepada bu Yuni, Zarea pun menelpon Albyru. Zarea menanyakan dimana keberadaan kekasihnya itu, ternyata Albyru sedang di kantin, Zarea pun pergi ke kantin untuk menemui Albyru.

"Hai! Ra."

"Hallo Byru, Byru mau ambil jurusan apa jadinya? Terus di univ apa?" tanya Zarea.

"Ambil IH Ra"

"Byru aku serius!"

"Aku juga serius Ra, ambil IH, ilmu hukum."

"Ohhh IH tu singkatan, bilang dong kan aku gatau!"

"Iya Ra, ambil ilmu hukum UI, kalau kamu gimana?"

"Aku mau ambil Psikologi"

"Wahh serius mau ambil Psikolog? Ga ambil biologi atau kimia, atau sastra inggris?"

"IYA! Serius mau ambil Psikolog."

"Di univ mana?"

"UNPAD or UI maybe"

"Alesannya apa?"

"Baca novel mariposa, terinspirasi dari Acha yang mau jadi psikolog, biar peka terhadap orang-orang di sekeliling aku!"

"Ada-ada aja kamu, jangan sampe salah ambil jurusan ra, masa terisnpirasi dari novel."

"Aku serius mau ambil psikolog, emang bener tau terinspirasi dari novel mariposa. Tapi, terinspirasi dari orang-orang sekitar aku juga kok, aku mau bantu orang-orang di sekeliling aku." Jelas Zarea.

"Iya, semoga berhasil dan lulus keterima tanpa tes ya! Semangatt!"

"Iya kamu juga!"

"Mau makan?"

"Mmm mau beli es jeruk aja,"

"Tunggu sini aku aja yang pesenin,"

"Makasii banyakkk Byruuu."

Di Rumah

"Bun, Zarea udah tau mau ambil jurusan apa."  kata Zarea

"Apa tuh?" tanya Zahra.

"Coba tebak deh?" 

"Biologi?" tanya Zahra penasaran.

"Mmm bukan." jawab Zarea sambil geleng kepala.

"Ohh sastra inggris ya?" tanya Zahra dengan yakin.

"NO NO NO" jawab Zarea lagi.

"Kok bukan? jadi nya kamu pilih apa?" tanya ibu semakin penasaran.

"Zarea ambil psikolog bunda, gak papa?" 

"Wahh serius pilih psikolog? gak papa dong, yang penting kamu yakin."

"Makasi bunda untuk gak  pernah nuntut Zarea harus jadi apa."

"Sama-sama sayang, itu hak kamu untuk  menjadi apa yang kamu inginkan."

"Sayanggg bunda." ucap Zarea sambil memeluk bundanya dari samping.

"Gih sana mandi, habis itu makan."

"SHAPPP!!" ucap Zarea semangat.

Zarea pun pergi ke kamarnya untuk mandi, setelah selsai mandi Zarea pergi ke balkon kamarnya untuk menulis di buku diary nya..

selamat sore ayahh..

senja hari ini cantik sekalii loh ayah...

oiya yah, Zarea udah nentuin mau kuliah ambil jurusan apa?

Zarea pilih psikolog yah, Zarea harap ayah setuju juga dengan pilihan Zarea ya yah..

Zarea kangen banget sama ayah, Ayah gak mau mampir ke mimpi Zarea kah malam ini? 

terus liatin Zarea dari jauh ya yah..

miss you so much ayah terhebat zarea.

Setelah menulis diary singkatnya, Zarea pun pergi ke ruang makan bersama bundanya.

.

.

.

"Di belakangku ada rasa sakit. Di depanku ada kisah baru,

Di sampingku ada dia yang takkan pernah pergi.

Aku hanya perlu merubah caraku melihat."

-Zarea Shafa Hartigan



TO BE CONTINUE...

JANGAN LUPA VOTE NYA KAKAK..

MOHON MAAF KALO MASI BANYAK TANDA BACA YANG SALAH.

TRIMAKASIH YANG SUDAH BACA!

LOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang