Laki-laki bernama Kei melaporkan hal yang dia alami ke UPPH tentang pacarnya yang selalu di hantui oleh kekasih gaibnya bernama Bella, dari awal Kei sudah tahu bahwa perselingkuhan antar beda alam ini akan berdampak buruk namun karena Kei sudah merasa sangat sayang dan susah melepaskan Bella dia membuang semua pikiran buruknya. Kei juga merasa tidak puas dengan Nora sang kekasih, menurut Kei Bella jauh lebih baik daripada Nora seandainya Bella masih hidup sudah ia tendang Nora dari kediamannya, Kei juga bilang bahwa Nora dan Bella wajahnya sangat mirip cuman lebih baik Bella di sepanjang cerita yang ia ceritakan hanya kebaikan sesosok Bella, membuat Sakti merasa jengah "Langsung ke inti masalah, jadi mau apa?" ia tersenyum kikuk kembali melanjutkan ceritanya. Katanya Bella merasa sangat kesal akan hadirnya Nora mengganggu adegan romantis nya dengan Kei, Nora selalu jadi bahan mainan Bella mau melawan namun, Nora di pukul Kei "Jadi saya mohon buat bikin Bella hidup kembali di tubuh Nora"
Sakti menghentakkan meja membuat suara dentuman keras mengusik telinga "GILA LO YA! CUMAN DEMI HANTU LO RELA KAYA GITU?!" bentak Sakti "Saya akan bayar lebih, mohon.." pria itu tetep kukuh tidak akan membantu Kei apapun bayarannya "Saya juga ga mau Nora jadi bahan mainan Bella, please.." Gala menyetujuinya di ikuti Yala dan Jaka "Ayang, nanti aku kasih tau penjelasan nya.." Yala membisikan beberapa kata di kuping Sakti membuat amarahnya sedikit meredam
Rumah megah bercat putih di huni oleh tiga orang dan tiga art beserta satpam, Kei memang pemuda sukses di kalangan pebisnis "Bella lagi mandi, Nora juga lagi masak.. ayo masuk" Gala menunggu di luar dengan di temani Yala dan Jaka, yang bertugas kali ini hanya Aninta, Nawa, dan Sakti. pandangan mereka teralihkan ke sebuah lukisan seorang perempuan dengan wajah yang cantik "Itu gambaran Bella, dan itu Nora" ada lukisan berukuran cukup kecil di samping lukisan besar tadi "Beda banget kan? jadi wajar kalau saya lebih milih Bella" mereka di ajak keliling rumah hingga sampai di kamar Nora yang sangat tertata rapi dan wangi bau melati "Kamarnya Nora memang selalu bersih dan nyaman, itu yang saya suka dari Nora" kini beralih menuju kamar Bella yang justru lebih banyak aksesoris dan make up perempuan pada umumnya "Bella... sayang.. Nora.. sini ada tamu" tak ada satupun jawaban yang menyaut panggilan Kei
Di luar Gala mengambil satu puntung rokok menyalakannya lalu mengisap rokok tersebut "Nora udah ga ada, Bella juga ga ada" atensi sekarang teralih ke Gala "Maksudnya ga ada gimana?" Yala bertanya hal aneh yang di katakan Gala padahal yang sering berucap aneh cuman Aninta saja kenapa sekarang pacarnya juga ikut-ikutan "Nora sudah meninggal, dan Bella itu Nora versi yang diinginkan Kei" percakapan semakin serius. Nawa melihat hantu yang terpotong menjadi dua bagian, bagian kanan masih terlihat bagus dan bagian kiri berlumuran banyak darah "yang ini Bella, dan yang kiri Nora" bau amis yang di keluarkan Bella sangat menyengat hingga masuk ke hidung begitu menyakitkan "Kapan mulainya?" Sakti yang sekarang paham kondisinya mulai pembacaan doa bukan untuk menghidupkan Bella tapi, mengistirahatkan Bella dan Nora di dalam tubuh yang sama
Aninta membuka mata batin Kei sehingga dapat melihat wujud asli Bella dan Nora yang sesungguhnya, rupa Nora memang sangatlah tidak bagus namun memunculkan aroma yang wangi selayaknya melati sedangkan Bella rupa bagus tetapi baunya busuk "LOH?! K-KENAPA BISA GINI?" Nawa menjelaskan bahwa selama ini yang di lihat Kei hanyalah khayalan atas dirinya yang sudah kehilangan Nora dan merasa tidak puas dengan Nora, dan terlahir lah Bella yang ternyata itu Nora juga cuman versi lebih baik nya menurut Kei. kini tubuh Nora sudah kembali utuh darah juga tidak lagi menghiasi hanya ada aroma wangi melati "Kei.. aku paham kamu ga pernah puas sama aku, mungkin dengan adanya Bella kamu bisa bahagia. Kei, sekarang kamu harus cari Bella yang sesungguhnya karena Bella yang ini akan pergi" Matanya tak bisa berbohong saat ini memang Nora menampakan senyuman manis tapi tidak dengan mata yang terus mengalirkan air yang deras "Nora udah ga ada, sekarang relain dia pergi. hanya itu caranya membuat Nora bahagia" Kei hendak memeluk tubuh Nora namun sudah terlambat tubuhnya perlahan menghilang
sepintas ingatan terputar, Nora mengidap penyakit yang berbahaya membuatnya harus di rumah sakit terus menerus hingga tuhan menjemput Nora. Kei memberi pelukan terakhirnya untuk sang kekasih sebelum Nora menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kali, netra Kei mengeluarkan air mata yang terus menetes mengenai pipi Nora "NORAAA!!!!" perlahan mata Nora terbenam layaknya matahari di kala petang membuat orang yang melihatnya merasa sedih kehilangan secerah cahaya yang indah dan tak akan terbit kembali dalam naungan sang pemilik
setelah kepergian Nora, Kei justru berkhayal bertemu dengan sesosok orang yang mirip dengan Nora bahkan lebih darinya. ya itu Bella dan itu juga bagian dari Nora
2 tahun telah usai setelah kepergian Bella A.K.A Nora Kei memandang photo di bingkai kerjanya "Maaf Nora, aku emang ga pernah cukup. aku selalu minta lebih ke kamu padahal kamu udah lebih dari itu, aku ini bodoh" mau menyesal bagaimana juga tidak akan mengembalikan Nora/Bella kedalam pelukan hangatnya kembali sejak awal tak ada Bella ataupun Nora hanya ada orang bodoh sedang berkhayal berselingkuh dengan wanita yang lebih dari pacar nya. manusia tak akan pernah merasa cukup dengan hidupnya padahal masih banyak di luar sana yang tidak seberuntung dirinya.
back to 2 tahun lalu. Usai menjalankan misi nya mereka balik ke markas menggunakan mobil jeep, Sakti menyandarkan kepalanya di bahu kanan Yala "Babe, kamu lebih dari apapun.. tolong jangan tinggalin aku" Yala menyaut dengan lembut "Iyaa Sakti.."
Nora redelaika
KAMU SEDANG MEMBACA
UPPH
ParanormalUPPH adalah unit persatuan pencarian hantu UPPH didirikan pada tanggal 11 Januari 2020 oleh 6 orang anak sekolah yang sekarang mereka sudah menjadi mahasiswa di universitas Bina mulya.