Dia lebih hidup saat membaca sendiriJika kuperhatikan lagi dia cukup pemurung. Apa dia memang pendiam? Dia selalu dikucilkan. Dia sering diperlakukan tak adil, entah kenapa aku merasa kesal
Lagi lagi dia asik dengan dunianya sendiri, entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang menyesak dihatiku. Aku tidak suka melihatnya terus sendiri.
Aku ingin menemaninya dan di sisinya. Aku yakin dia pasti akan menerima keberadaanku dia selalu sendirian. Walau mungkin dia akan merasa canggung?
"Dokja-ssi" Aku memanggilnya jujur aku merasa ragu dengan apa yang kulakukan pertama kalinya. Dia menoleh padaku! Dia melihatku! Entah kenapa hanya dilihat olehnya aku merasa sangat senang, dia menatapku dengan bingung. Aku memulai percakapan dengan menanyakan sesuatu yang tak penting, tapi tak apa kurasa dia tidak masalah.
Hari demi hari aku terus mengajaknya berbicara, Aku ingin dekat dengannya, lebih dekat lagi, hari-hari berlalu dan aku terus melakukan pendekatan dengannya.
Kurasa dia sudah mulai mempercayai ku, senangnya. Dia mulai merespon dengan menyenangkan. Aku bangga dengan kemampuanku.
Huh? Kenapa dia tiba-tiba menjauh? Apa ada yg mengganggunya? Aku harus mencari tau siapa yg mengganggunya. Kurasa dia diganggu orang kantor.
Benar ternyata yg mengganggu'nya' manager kami. Han Myungoh sialan. Aku meminta bantuan teman-temanku untuk membalas Han Myungoh. Entah apa yang teman-teman kulakukan aku tidak peduli. Yang kutahu dia tak pernah muncul lagi. Baguslah dengan begitu tidak ada yang menyakiti Dokja.
Sekarang Dokja sudah mulai terbuka padaku. Dia mulai banyak bercerita, dia mau menceritakan masa lalunya. Masa lalunya sangat kelam dan menyedihkan aku sangat sedih dan sakit hati mengetahui dia mengalami semua hal itu.
Aku bertanya padanya, seperti apa tipe wanita idamannya. "Wanita yang lembut, baik, pintar, cantik, suka membaca, kalau bisa seorang penulis" jawabnya. Baik, kurasa aku bisa mencobanya, menjadi tipe wanita idamannya.
Aku berusaha sebaik yang ku bisa. Aku belajar kembali. Aku mencoba semua yang ku mampu. Namun di saat aku berusaha menyampaikan perasaanku. Aku melihatmu dengannya. Kau memberitahukan aku bahwa kini kau dan dia adalah 'kekasih'.
Aku ingin kau tetap bahagia. Aku ingin kau bahagia dengan pilihanmu. Aku mendukungmu. Namun ini terasa sakit, sangat sakit.
Dan berakhir aku disini, menatapmu dengan toxedo hitam-putih berdampingan bersama wanita dengan gaun pernikahan diatas altar itu.
Menyaksikanmu berjanji sehidup semati dengan wanita itu. Mengikat tali pernikahan yang selalu kuharapkan. Dulu kupikir yang akan melakukan janji itu denganku adalah kau. Namun pada akhirnya kau berjanji dengan Han Sooyoung. Sahabatku.
Padahal dulu kupikir hanya memperkenalkan kalian. Namun ternyata aku adalah jembatan yang membawa kalian pada takdir, bahwa kalian adalah pasangan.
Aku terluka tapi tak apa. Selama sahabat-sahabatku ini bahagia aku sungguh tak apa.
Aku titipkan cintaku padamu, kuharap kau dapat menjaganya, dia pria yang baik Sooyoung. Tolong jangan sia-siakan dia. Aku serahkan dirinya padamu. Cintai dia lebih daripada aku mencintainya.
Jaga sahabatku, Dokja. Dia wanita yang baik dan tulus. Jangan sakiti dia. Kalian sangat cocok bersama.
Jangan pikirkan aku. Aku akan mengubur perasaan ini dalam-dalam. Aku akan melupakan perasaan ini. Terima kasih sempat hadir dalam hatiku. Aku tidak akan melupakan perasaan ini
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
HaremDokja oneshot || Tamat
FanfictionOneshot yg tercipta kalo otak lagi bener Ini ada BL-nya jangan salah lapak yak Alur seadanya kadang belok kadang lurus Genre? Tergantung chapter Jangan maksa rajin up, author lebih suka jadi pembaca Kalo ga suka skip aja Very slow up sorry Gua cuma...