4. NI-KI POV [V]

58 6 0
                                    

Laki-laki berdarah Jepang bernama Riki ternyata juga turut ikut menghadiri event. Dan kini ia sedang membeli Bungeoppang dengan cola di tangan kanannya. Saat ia akan beranjak, ia menemui Jay dan Jungwon yang berpegangan tangan menghampiri stand yang baru saja ia singgahi.

"Hei Riki, datang juga kesini?" sapa Jungwon.

"Iya dong kak,"

"Bocah kematian ngapain kesini? Nyari doi juga apa ternyata udah punya nih?"

"Idihh kak Jay sok tau. Gue disini mah numpang jajan aja. Lumayan tau cemilannya banyak,"

"Selamat menikmati jajanan lo ya. Gue masih bingung mau jajan apa, pengen lanjut liat-liat dulu,"

"Yoi kak. Happy valentine banget nih buat kalian berdua. Kak Jay itu keknya erat banget deh genggamnya, di kasih lem apa gimana?"

"Tau ih emang Kak Jay nempel mulu heran. Serasa ketempelan beneran." Jungwon menoleh ke kirinya dan terkekeh melihat laki-laki dominan di sampingnya terlihat mengerucutkan bibir.

"Biar kamu gak di culik orang, kan sekarang lagi marak penculikan anak kucing,"

"Heh!!"

"Capek banget ya jadi udara, ada tapi ga pernah di anggap," ucap Ni-ki dramatis.

"Kita lanjut jalan dulu ya." Jungwon akhirnya benar-benar berpamitan dan segera menjauh dari stand itu.

"Gue beli apa ya? Kak Sunoo terima gak ya gue kasih ini?" Ni-ki menghampiri stand buket boneka. Ia pun akhirnya memilih salah satu yang berwarna pink dan kemudian lanjut membeli coklat bar di sebelahnya. Saat Ni-ki ingin mencari laki-laki cantik itu, tiba-tiba ia melintas begitu saja di hadapannya, namun di tarik bersama MC berkemeja putih itu hingga akhirnya ia di bawa ke atas panggung.

"Maaf guys ganggu waktu kalian. Tapi kalau kalian mau lanjut makan, vote, atau jajan silahkan. Disini, gue, Park Sunghoon, membawa seseorang ke atas panggung. Namanya Kim Sunoo dari Hanlim Multi Arts High School,"

Ia mulai menyimak dengan serius seperti penonton lain yang mengalihkan atensi nya ke atas panggung.

"Sunoo, artinya matahari kan? Sama kayak tiap gue liat lo. Tiap liat lo ketawa habis gue jahilin, hati gue rasanya hangat. Mana lo orangnya sabar banget ngadepin gue yang dari kelas 10 jadi roomate lo. Gak kayak Jay yang baru kenal gue empat bulan udah ngajak main baku hantam aja,"

"HEH BENER-BENER LO YA!!" teriak Jay dari pinggir panggung yang membuat semua orang disana termasuk Ni-ki menoleh ke arahnya dan mulai tertawa.

"Tuh kan apa gue bilang."

"Gue emang memperlakukan lo sama kayak orang lain yang gue jahilin, tapi Noo, perasaan gue ke lo beda. Gue gatau sejak kapan, tapi yang pasti gue suka sama lo."

Perasaan Ni-ki mulai tidak enak, ia berharap apa yang ia pikirkan tidak terjadi sungguhan. Perlahan ia mulai meremas buket yang ia pegang menahan gugup dan takut.

"Be mine Kim Sunoo? Gue mau lo cuman jadi matahari gue, bukan orang lain,"

Sial beribu sial! Sesakit ini kah rasanya? Ia paham akan rasa itu, tapi entah kenapa ia tetap melihat momen manis dimana laki-laki yang ia ketahui bernama Sunghoon itu memasangkan sebuah cincin di jari milik Sunoo. Tak lama, ia melihat Sunoo memeluk Sunghoon, ia benar-benar menerima sang MC itu menjadi pacarnya.

Sorakan penonton mungkin memenuhi pendengarannya, namun hatinya tiba-tiba terasa hampa dan kosong. Ia segera menuju pintu gerbang dan mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Halo? Ma..."

"I think i need your hug..."

"Huum. di Pangok High School,"

POLAROID LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang