Bocil sad
°
°
°
Ting ting ting ting ting, bunyi dering telepon. Seorang wanita yang sedang bergelut di kasurnya terpaksa harus mengangkat telepon itu.
Dengan wajah khas yang baru bangun tidur dan suara serak basahnya. "Halo mbak assalamualaikum, ngapain nelpon?."
"Waallaikumsalam dek, embak mintol jemputin Qila boleh? Embak lagi sibuk soalnya."
"Eemm ya udah, iya tak jemput" telfon pun di matikan sepihak oleh wanita tadi, sebut saja mamanya Askara utaman Widjoyo.
Seorang wanita berusia 25 tahun yang masih stay jomblo. Ia lebih mementingkan kariernya di bidang perbukuan, namun terkadang lelah dengan kesendirian nya.
"Capek bet jadi jomblo.."
Askara bangun dari tempat tidur nya dan mulai membersihkan dirinya, jika orangtuanya tau ia bangun kesiangan mereka pasti marah besar.
Setelah akhirnya membersihkan diri, Askara mengambil pakaian nya. Hanya kemeja putih dan celana hitam panjang saja.
Rambutnya ia ikat satu ekor kuda, dan riasan tipis. "perfect!," Ujar Askara melihat pantulan wajahnya di kaca rias.
Askara berjalan keluar kamar, dan melihat jam di tangannya. Menunjukkan pukul 09.40, waktunya menjemput keponakan kecilnya dari TK.
Tak lupa ia mengambil tas kesayangannya, Askara berjalan keluar dan mengunci pintu rumah. Lalu menghidupkan mobil hitam nya. Dan menuju TK.
_________________
Beberapa menit perjalanan Askara sampai di TK dan segera memarkirkan mobilnya, ia sudah melihat beberapa wali atau orang tua murid yang menunggu kepulangan putra putri mereka.
Baru saja sampai di depan kelas Qila, lonceng pulang sudah berbunyi dan membuat murid murid TK ini berteriak kesenangan.
Akhirnya beberapa saat setelah lonceng, para siswa keluar kelas dan pergi mencari orang tua mereka, termasuk Qila. "Qila!," Askara memanggil keponakannya sambil tersenyum dan berjongkok menyamai tingginya dengan Qila.
"Tante yang jemput?, Mama mana?" Tanya Qila lalu mengulurkan tangannya memberi kode untuk di gendong.
Askara pun terpaksa menggendong Qila dan menjawab "mama kamu sibuk, jadi Tante yang jemput."
"Langsung pulang aja ya?, Nanti mamamu cariin kaya dulu" ajak Askara.
Ia trauma mengajak Qila berjalan jalan sepulang sekolah dan ia lupa meminta izin pada kakaknya, akhirnya ia terkena omelan sang kakak."Ya udah ayo!"
Sebelum beranjak pergi dari depan kelas, Askara tak sengaja menatap seorang anak laki-laki dengan tatapan sedih melihat interaksi antara murid lainnya dan orang tua mereka.
Namun Askara tidak ambil pusing, ia langsung cap cuz pergi menuju mobil dan mengembalikan putri kakaknya.
Di perjalanan Askara bernyanyi bersama Qila di dalam mobil dengan suara kencang, "BALON KU ADA LIMA."
"RUPA RUPA WARNANYA!!" Qila antusias menyambut sambungan lagu yang di nyanyikan tantenya. "HIJAU, KUNING, KELABU."
"MERAH MUDA DAN BIRU!!"
Serempak bersamaan Askara dan Qila bernyanyi, "MELETUS BALON HIJAU DORR!!."
"HAHAHAHA!" Mereka berdua tertawa terbahak-bahak di bawah lampu berwarna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAPAK DUDAෆ
Teen FictionJodoh itu gak ada yang tau, siapa tau jodohmu duda anak 1. "Bapak Bagaskhar Hermawan Kartaja, izinkan saya untuk kembali ke rumah saya sendiri!!. Karena saya juga butuh istirahat, setelah mengurus anak tunggal bapak !" "Tapi kamu belum mengurus saya...