2. Menarik

102 12 1
                                    

2. Menarik


Di dunia bawah semua nya tampak sama seperti dunia manusia. Hutan, gunung, sungai, semua sama bahkan lebih terlihat indah bagai lukisan. Setidak nya ini di daerah kediaman Raja mereka. Namun jauh di kedalam dunia, semua yang terlihat hanyalah kesengsaraan dari setiap roh jahat dan iblis yang di siksa. Inti dunia bawah, Neraka.

Istana Raja tampak megah dengan kilau keemasan, banyak pelayan-pelayan wanita yang cantik di setiap sudut istana tersebut. Kain muslin merah menghiasi ruangan, dan singgasana yang terlihat megah dengan ukiran kupu-kupu perak di sekitar nya.
Di singgasana itu duduk pemuda berpakaian merah, dengan malas bersandar sambil memakan buah anggur.
Postur nya tinggi, matanya terlihat tajam dan pupil nya berwarna merah, dengan wajah tampan sempurna nya.

Dia hanya bermain-main dengan cangkir teh nya sambil sesekali menghela napas, seakan ada bongkahan batu yang sedang menghantam dada nya. Namun bukan itu, ekspresi wajah itu adalah kebosanan yang nyata. Dia seperti sedang memikirkan hal-hal yang akan membuat nya bersemangat, namun lagi-lagi dia menghela napas.

Setelah bergumul lama dengan cangkir teh, dia bangkit dan berjalan menuju pemandian air panas pribadi nya. 'Mungkin berendam bisa membuat pikiran ku lebih baik.' pikirnya.

Kolam itu cukup luas, dengan bentangan kelopak bunga mawar merah dan putih, serta asap tipis yang mengambang di atas nya. Pemuda itu sudah berendam cukup lama namun dia masih merasa bosan.
"Bawakan aku arak." ucap nya dengan transmisi suara yang menggema di luar pemandian.

Tak lama kemudian, pelayan cantik masuk membawa nampan dengan teko arak dan cangkir di tangan nya.
Pelayan itu berjalan perlahan sambil sedikit melirik pemuda yang sedang bersandar di batu besar dengan mata tertutup. Tapi dengan asap yang mengepul, itu hanya memperlihatkan siluet nya saja.

"Yang Mulia, hamba membawakan arak yang anda minta, dimana hamba harus meletakan nya?" Pelayan itu bertanya dengan suara rendah.

Yang di sebut Yang Mulia adalah Hua Cheng si penguasa dunia bawah.

"Letakan di atas batu disana." Hua Cheng menjawab malas.

Pelayan meletakan nampan di atas batu lalu segera membungkuk dan berbalik pergi. Namun Hua Cheng menghentikan nya. "Hei... Bila kau sedang merasa bosan, biasa nya apa yang akan kau lakukan?"

Pertanyaan tiba-tiba Hua Cheng membuat nya terkejut dan segera berlutut. "H-hamba tidak berani, hamba tidak merasa bosan melayani Yang Mulia." jawab nya dengan suara yang bergetar.

"Aku hanya bertanya, tidak perlu merasa cemas, bisakah kau menjawab ku? Sebenarnya belakangan... Ah lupakan, panggilkan Yin Yu segera." Hua Cheng merasa bodoh untuk bertanya pada seorang pelayan.
Tentu saja dia sudah tau jawaban apa yang akan di ucapkan oleh pelayan itu, itu seperti 'hamba sungguh tidak pernah merasa bosan, atau hamba tidak sempat merasakan kebosanan untuk melayani Yang Mulia.'

Pelayan itu segera bangun, membungkuk dan pergi.
Tidak lama kemudian, bayangan hitam melesat di belakang Hua Cheng.

"Yang Mulia, anda memanggil saya." Itu suara milik Yin Yu. Yin Yu pada dasar nya adalah tangan kanan Hua Cheng, segala urusan apapun menyangkut dunia bawah di letakan di tangan Yin Yu.

"Ah... Aku bertanya-tanya apa yang kau lakukan belakangan ini? Apa kau bosan mengurusi semua hal yang aku tempatkan padamu?"

"Saya tidak... Yang Mulia anda dapat bersantai sementara saya tetap mengurusi pengaturan disini. Mana mungkin saya bosan dengan semua itu, Anda tidak harus memikirkan nya." Jawab Yin Yu tenang dengan senyum di wajah nya.

Si kolot yang gila kerja ini benar-benar berdedikasi. Tiga tahun lalu saat Hua Cheng baru di beri posisi penguasa alam bawah oleh ayah nya, dia tidak sengaja melihat dan menolong nya dari penyimpangan Qi. Saat itu Hua Cheng hendak kembali dari kunjungan nya ke Istana Raja Laut di alam manusia. Sejak itu lah Yin Yu mengikuti Hua Cheng hingga akhir nya menjadi tangan kanan Hua Cheng.

Story Of God [MXTX]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang