-1-

46 4 0
                                    

Perlahan-lahan hujan mereda, dan seorang remaja bernama lengkap Kinsella Delice tidak kunjung bangkit dari tempat duduknya. Remaja itu terus terdiam, padahal orang-orang sudah lalu lalang segera pulang, takut adanya hujan susulan.

"Sel Sel, lu ngapa bodo banget sih" berulang kali Sella memukul-mukul kepalanya hingga akhirnya ia baru berhenti ketika ada seseorang yang malah terjatuh didepannya.

"Hei kau tidak apa-apa?" Tanya Sella kepada pemuda yang terjatuh tersebut. Belum sempat membantu, si pemuda tersebut sudah lebih dahulu bangkit dan berlari, kuat juga padahal habis jatuh.

"Kenapa lah tu orang, tapi gak papa deh, setidaknya kalau gak karena tadi juga pasti aku bakal berlarut sama kesalahanku sendiri, sebaiknya aku pulang" Akhirnya Sella pun beranjak dari tempat duduknya, dan mencari taksi untuk membawanya pulang.

Disepanjang perjalanan Sella merenungi banyak hal, terhanyut dalam lamunan nya ditemani suara hujan yang melengkapi. Yups, hujan kembali turun, sepertinya awan belum puas mengeluarkan airnya.

Kesalahan yang sangat disesali Sella, tak seharusnya ia menjadi seorang yang baperan. Benar, masalah cinta, dunia seperti tidak lengkap tanpa cinta, tapi Sella berharap cinta tidak perlu ada. Seseorang yang selama ini sudah bersamanya telah melakukan hal yang fatal dan menghancurkan hati Sella.

Air mata sudah membasahi pipinya, entah dari kapan ia menangis. Sella menangis sambil menutup mulutnya, berharap tangisannya tak terdengar oleh sang supir, ia bisa dibuat malu kalau sampai si supir mendengarnya, dan bertanya ada apa.

"Udah ih, emang cowo aja yang gaboleh nangis dan harus tetep jantan, cewe juga bisa kalik. Pokoknya aku harus bisa stay cool" Ujar Sella menyemangati dirinya sendiri.

"Ah iya, tadi yang terjatuh itu, sepertinya ia sedang dikejar-kejar sesuatu. Tapi saat kulihat sekilas, ia cakep juga, uhuyy" batin Sella

1 jam berlalu, taksi sudah sampai ke tempat tujuan. Sella pulang dengan keadaan kacau, mukanya kecut kayak jeruk nipis. Sia-sia ia pergi jauh hanya untuk patah hati.

"Dari mana saja kak?" Tanya pria yang terlihat lebih muda dari Sella.
"Abis main bareng temen tadi, tadi udah mau pulang kok, cuman karena hujan jadinya harus nunggu reda"
"Alasan saja kakak nih, lama banget loh kakak tuh, ini saja udah pukul 6 sore" Sella terdiam, mencoba mencari alasan yang tepat.

"K-kan kakak dah bilang kalau kakak main sama temen tadi tuhhh"

"Ohh, trus kenapa pulangnya gak pake taksi aja"

"Itu, apa sih namanya, gaada taksi terdekat, trus sepi jalannya dek" Jelas ini kebohongan, padahal tadi banyak taksi di wilayah tersebut dan banyak lalu-lalang orang lewat, bahkan sempat ada temannya memberi tumpangan untuk Sella, tapi Sella malah menolaknya padahal gratis.

"Terserah deh kak, kalo ada masalah cerita ya kak"

"Gak ada kok dek"

"Kalo adaaaa, ya abisnya tu muka kecut kayak jeruk nipis"

"Diem deh tu mulut"

"Yaudah kakak mending segera mandi, trus minum air hangat sama minyakin badan, hari ini cuacanya dingin sekali"

"Iya, aku bakal mandi, trus minum air hangat sama minyakin badan" Lagi-lagi bohong, setelah mandi Sella langsung berbaring di kasur, dan menutupi badannya dengan selimut besar dan hangat bermotif tupai.

____________________________

"KAK!"
Teriakan keras terdengar dari luar kamar membuat Sella terbangun, dan mimpinya menghilang.
"Aishhh, lagi enak-enak tidur dan mimpi nihh!!!" Balas Sella tak kalah kerasnya.

"Dih, itu loh ada Enjen"

"Pacarmu itu, urus aja sendiri"

"Pacarku sih iya, tapi Enjen juga B-E-S-T-I-E mu kak" Dengan terpaksa Sella pun bangun, dan saat ia membuka pintu, ia langsung disuguhkan muka adiknya yang kelihatan kesal.

Enjen, atau nama lengkapnya Angelina Isyan adalah sahabat dekat Sella sejak SD kelas 5, saking dekatnya hingga Enjen berhasil dapetin adiknya Sella. Awalnya Sella menolak hubungan tersebut, tapi melihat cinta antara mereka, apalagi mereka adalah orang terdekat Sella, akhirnya Sella merestui hubungan adik dan bestie nya tersebut.

"Apasih berondong Enjen, dia mah paham-paham aja aku nih mageran, kenapa coba gak suruh aja Enjen ke kamarku"

"Gak sopan, dan masa Kakak gitu sih nyambut tamu, ya walaupun dia bestie nya Kakak"

"Iya iya aku salah, mana Enjennya?"

"Dibawah, di ruang keluarga" Sella pun bergegas turun ke bawah, ke ruang keluarga dimana Enjen sedang duduk menonton TV sambil memakan camilan yang disediakan.

"Woii!" Panggil Sella

"Yekk si tukang ngebo bangun juga nih"

"Dih, apaan lu datang kesini, mau uwu-uwu an sama adekku gausah pake alasan main sama gue kalik"

"Dih sensi amat lu semenjak gue pacaran sama adek lu"

"Ya sensi lah, adekku jadi berondong bestie ku sendiri" Si Enjen malah tertawa terbahak-bahak hingga terbatuk-batuk mendengarnya, Sella hanya merotasi kan matanya melihat kelakuan bestie nya yang terkesan terlalu receh.

"Ya udah, lu kesini mau ngapain?" Tanya Sella disela tawa Enjen yang belum berhenti, entah dimana letak lucunya.

"Mau uwu-uwu an sama adekmu" Seketika bantal sofa terlempar ke arah Enjen, disusuli tendangan maut hingga Enjen tersungkur ke lantai.

"Sakit Sellaaaa, lu tega banget sama bestie mu sendiri"

"Gak, lu tuh cuma sekadar adek ipar gue"

"Kok adek ipar?"

"Lah kan lu pacar adekku, lagian gue lahirnya duluan beberapa bulan dari lu Njennnnn" Sella jadi gemes nih sama bestie nya satu ini, kalo dia itu keset udah diinjak-injak deh sama Sella.

"Ehehehe, iya juga, tapi gue kan bestie lu Sel"

"Udah udah, serius nihhh, lu ngapain ke rumah gue Njen?" Setelah bertanya tersebut, tiba-tiba raut wajah Enjen berubah jadi serius, sepertinya ini memang penting.

"Aku dengar tadi dari Devi, kamu pergi ke taman World green ya? Bukankah itu jauh, mengapa kamu kesana? Dan tadi Joseph menghubungiku katanya ia melihat dirimu sendirian di halte, trus Evy juga menghubungiku memintaku untuk menjemputmu karena tadi katanya ia sudah mengajakmu pulang bareng tapi kamu menolaknya, bahkan kamu masih memakai seragam sekolah saat itu. Saat aku ingin menjemputmu, kamu sudah pulang. Trus..." Tak tahan dengan mulut cerewet Enjen, Sella menutup mulut Enjen dengan telapak tangannya, tapi segera ditepis oleh Enjen.

"Trus Kenzero Delice pacarku yang ganteng dan manis bilang kamu beralasan bermain dengan temanmu, alasan apa itu Sel??. Bahkan Kenzo bilang mukamu sangat Kecut seperti jeruk nipis saat itu. Bisakah kamu menjelaskannya padaku Sel??" Pertanyaan bertubi-tubi itu membuat Sella pusing, ia memilih membaringkan tubuhnya ke sofa dan menenggelamkan wajahnya ke bantal sofa.

"Sel..." Panggil Enjen, tapi kali ini suaranya dilembutkan.
"Kamu baik-baik saja kan?"

"E-engga Njen, AKU GAK BAIK-BAIK AJA"

.....

____________________________

YEALAH, vote, like, komen, apa saja, udah gitu aja.
Maaf kalau ada kesalahan kata, sesuatu yang menyinggung, dsb.
Semoga kalian suka.
Terimakasih sudah membacanya.
Dadah, wkwk

•HaRsA•| Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang