1

2.2K 107 1
                                    

Plak..........

Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Mark lelaki dominan itu adalah kekasih Heachan dan seperti nya mereka sedang berkelahi

"Kau gila Heachan, kau manampar ku hah"

Heachan tak menjawab pertanyaan Mark karena rasanya lidah nya keluh untuk berbicara Heachan hanya menatap Mark dengan tatapan tajam sambil menahan air mata

"Kau boleh tidak mengakui anak ini tapi jangan hina dia jika kau tidak ingin bertanggung jawab tidak masalah"Heachan berusaha sekuat mungkin mengatakan hal itu kepada Mark

"Hahaha..... kau sekarang malah sok suci Heachan padahal tadi kau lah yang memaksa ku untuk mengakui anak itu, bilang saja kau juga tidur dengan domain lain lalu kau melimpahkan kesalahan nya pada ku"

Hati Heachan rasanya sangat sakit mendengar perkataan yang ia dengar barusan seperti ada ribuan anak panah yang menusuk jantung nya
"TAPI INI MEMANG ANAK MU MARK......!!"teriak Heachan

"itu tidak mungkin kita hanya melakukan nya sekali itupun secara tidak sadar,tidak mungkin langsung jadi kan,dan ingat kita tidak memiliki hubungan apapun jadi tidak mungkin aku bertanggung jawab"

"Cukup Mark....."sungguh Heachan tidak sanggup bila harus mendengar perkataan menyakitkan dari Mark lagi seperti nya hati nya tidak akan sanggup

Mark merogoh kantong celana yang ia gunakan mengambil beberapa lembar uang lalu menyerahkan kepada Heachan

"ini gunakan ini gugur kan anak itu aku akan memberikan nya lagi jika kurang"Mark pergi setelah perkataan nya barusan secepat mungkin

Sedangkan Heachan hanya terdiam sambil melihat uang yang berada di genggaman nya

"Kau tega Mark....."ucap Heachan meremas uang itu









Apartemen yang sunyi dan gelap seperti tak berpenghuni
Heachan duduk di bawah ranjang nya sambil menatap benda kecil terdapat garis dua di dalam nya walaupun benda itu kecil tapi mampu menghancurkan masa depan Heachan

Air mata yang sedari tadi keluar membasahi pipi seperti enggan untuk berhenti seperti mengisyaratkan ketakutan yang di alami Heachan bagaimana tidak hamil di luar nikah dan masih berstatus mahasiswa masa muda nya akan hancur dalam sekejap belum lagi lelaki yang menghamilinya tak ingin bertanggung jawab dan malah menuduh nya yang tidak tidak membuat beban Heachan semakin bertambah besar

Dengan langkah gontai Heachan berjalan menuju dapur apartemen nya Heachan berdiri di depan kitchen set mengambil pisau yang tersusun di meja, Heachan mendekatkan sebelah tangannya yang kosong ke pisau yang ia genggam di sebelah tangannya

Heachan memejamkan mata dengan air mata yang masih mengalir

"Mae, Dedy kak Hendry maaf Ehcan nya....."

Tak..............

Pisau yang ingin di gunakan Heachan untuk mengiris lengang nya tiba tiba terjatuh Heachan langsung terduduk lemas sambil melihat pisau yang tergeletak di lantai

"Apa, apa ini kau tidak mengijinkan aku mati hah" teriak Heachan sambil beralih menatap perut nya

"Hiks...... hiks.....hiks....kau senang melihat aku menderita seperti orang itu hiks... Kalian jahat jahat"

Tadi saat Heachan ingin mengiris tangan nya sendiri tiba tiba ia seperti mendengar suara anak kecil yang memanggil nya mama itu membuat Heachan melepaskan genggaman pisau yang ia pegang dalam hati kecil Heachan ia yakin itu adalah suara bayi nya hingga membuatnya sedih

"Baik lah jika kau tidak ingin aku mati bersama mu maka pergilah sendiri tinggalkan aku"ucap Heachan pada perutnya







Up ulang ceritanya untuk kelanjutan nya blm tau kpn

🐬🌵🌵🌵

perfect familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang