Fierce chirp~chirp! [BL]

18

Bab 18

    "Kakak kedua berkata bahwa cakarku juga akan menjadi cakar hitam tajam semacam ini di masa depan. Pada saat itu, warnanya tidak akan oranye seperti sekarang. "

Qiu Qiu berdiri di pegangan tangga spiral, memiringkan kepalanya.

Cakar lembut kecil dengan warna yang sama melihat ke atas dan ke bawah untuk beberapa saat, dan dengan hati-hati membandingkannya dengan lukisan gantung tidak jauh dari sana. 

    “Juga, lihat, Ah Lin, bulu ekorku harus berevolusi menjadi ekor, meskipun… sebenarnya aku sedikit menyukai buluku.”

Mau tak mau aku gemetar dengan tujuh bulu ekorku  lagi, dan kicauan emas seperti susu pangsit sedikit enggan memesan lagi. 

    Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, total tujuh, dan tidak kurang satu pun~ 

    "A Lin, kenapa kamu tidak bicara? 

    " kamu di masa depan?" 

    Berbalik, dia sedikit khawatir Melihat naga, yang sangat pendiam, Qiu Qiu tiba-tiba menyadari bahwa dia sepertinya ingin membuktikan bahwa dia adalah binatang buas, dan tiba-tiba membiarkan Ah Lin melihat gambar yang agak menakutkan. . 

    Bagaimanapun, binatang buas itu ganas. 

    "..." = = 

    Sementara Jin Lin menatap lukisan dinding raksasa yang megah, emosi ragu-ragu dan tertegun tertentu di kedalaman pupilnya menjadi semakin rumit. 

    Ada banyak perbedaan antara bentuk tubuh penuh binatang dan naga biasa. 

    Terlebih lagi, dia jarang menjadi tubuh roh seperti binatang, dan bahkan Abraham belum pernah melihat tubuh seperti binatang buas. 

    Namun pelukis lukisan ini ternyata mampu menggambar skor sempurna. 

    Orang ini tidak hanya menggambar potret besar Klan Naga secara pribadi sambil menantang rasa tidak hormat dari Klan Naga, dia bahkan menggantungnya di aula dengan anggun, memungkinkan semua orang yang datang dan pergi untuk melihatnya sesuka hati! 

    Bagaimana mungkin ada orang yang berani menyinggung keagungan Klan Naga di seluruh alam semesta? 

    "Kamu..." Siapa yang kamu minta untuk menggambar lukisan ini? 

    Hanya saja saat Jin Lin membuka mulutnya, dia tiba-tiba diinterupsi.

    "A Lin! Ekormu tidak bergerak lagi. Apakah karena kamu belum minum obat hari ini?" 

    Qiu Qiu mengepakkan sayapnya dan secara alami berhenti di ekor Jin Lin, memiringkan kepalanya dan mencoba memeriksanya. 

    Itu jelas masih bergetar tadi, tapi tiba-tiba tidak bergerak, apa yang terjadi? 

    ……………… 

    Melihat bola susu-emas mendarat di ekor naganya, Jin Lin tiba-tiba menemukan bahwa tindakan pendaratan monster kecil ini sangat alami sehingga mencapai tingkat kemahiran tertentu. 

    Sedemikian rupa sehingga Jin Lin bahkan menelan apa yang ingin dia tanyakan sebelumnya. 

    "A Lin, apa yang kamu lakukan melihatku sepanjang waktu? Apakah ekormu sakit hari ini?" 

    Qiu Qiu menatap kosong ke arah Jin Lin, tidak tahu mengapa tiba-tiba ada yang salah dengan naga kecilnya. 

    Meskipun Ah Lin biasanya tidak suka berbicara, tapi ketika ditanya dengan serius, dia akan selalu menjawab dengan sopan.