Hari selasa itu, Kinan sedang datang bulan jadi dia tidak sholat dzuhur dimasjid sekolah seperti biasa. Dia memutuskan untuk membaca buku diperpustakaan sembari menunggu dua sahabatnya, Aira dan Prima.Saat mencari buku dirak novel, dirinya terkejut melihat ada seorang murid laki-laki berbadan tinggi dan besar sedang membaca buku. Dia Gibran, kakak kelasnya yang sering ikut lomba-lomba olahraga. Kalau tidak salah dia kelas 11 IPS 2 dan anggota osis juga.
Gibran justru jadi tertawa melihat reaksi Kinan yang terkejut, "Sorry gue ngagetin ya?"
Kinan menggeleng, "Ah enggak. Aku aja yang gampang kagetan"
"Oh gitu, kamu mau cari novel? Kalo gitu gue baca dimeja sana aja"
"Nggak usah, kak. Aku cuman cari sebentar doang kok"
"Oke sini gue bantuin. Mau novel yang kayak gimana?"
"Itu bukunya Abdul Moeis, judulnya salah asuhan. Harusnya dibagian sastra tapi aku salah kembaliin kemaren"
Gibran mengangguk kemudian mengambilkan buku yang dimaksud Kinan yang ternyata ada dirak paling atas, "Wih seleramu buku lama?"
"Hampir semua buku suka kecuali buku matematika"
"Sama banget"
Mereka berdua tertawa, kemudian Kinan berterima kasih dan meminjam bukunya terlebih dahulu. Lalu ia duduk ditempat membaca didalam perpustakaan. Walau sedikit berisik karena saat itu jam istirahat, juga tetapi suasana hatinya membaik karna berbincang dengan Gibran tadi.
Baru saja membuka buku, Gibran datang dan menaruh buku yang dibacanya didepan Kinan. "Gue nitip buku mau sholat dulu. Kamu sendiri nggak sholat?"
"Enggak, aku lagi haid"
"Oke kalo gitu nitip bukunya"
Karin mengangguk, "Iya"
Saat Gibran membuka pintu perpustakaan, ternyata Aira dan Prima juga akan masuk keperpustakaan. Mereka berdua kaget juga melihat Gibran sampai hampir berteriak. Lalu Gibran lanjut berjalan ke masjid sekolah. Sementara Aira dan Prima yang masih kaget menghampiri Kinan.
"Anjir watashi surprised"Celetuk Aira.
"Sama, gue kira siapa ternyata kak Gibran. Mukanya kadang nyeremin kalo datar gitu"
"Menurut gue enggak tuh"Jawab Kinan.
"Iyakah? Lo nggak ngerasain sih"Tanya Aira.
"Iya kali ya"
"Btw mau balik apa masih mau disini? Gue sama Aira mau kekantin. Mau ngebakso cuy kita kelaparan"Ajak Prima.
"Nggak dulu, gue masih mau baca buku"
"Oke deh, bye beb!"
Mereka berdua bergandengan tangan kemudian keluar dari perpustakaan. Kinan melanjutkan kegiatannya membaca buku.
Tak lama, pintu perpustakaan terbuka lagi. Waktu Kinan menoleh, entah kenapa jantungnya berdebar melihat Gibran yang ujung rambutnya masih sedikit basah menambah kadar ketampanannya.
"Halo?"Gibran melambaikan tangannya didepan wajah Kinan.
Kinan menggeleng menyadarkan pikirannya, "Eh maaf, itu bukunya"
Gibran tertawa, "Makasih udah dijagain"
"Iya sama-sama"
Sayangnya suara bel masuk berbunyi, penjaga perpustakaan menyuruh mereka untuk masuk kekelas. Kinan menutup bukunya kemudian berjalan keluar perpustakaan. Tetapi saat dia mau membuka pintu, sebuah tangan mendorong pintunya terlebih dahulu.
Waktu Kinan menoleh, ternyata Gibran yang mendorong pintunya. Pintu perpustakaan sekolahnya didorong/ditarik jadi lumayan berat. Namun karna itu, posisi mereka jadi seperti berpelukan membuat keduanya mereka sedikit canggung.
"Makasih kak Gibran"Ucap Kinan sambil sedikit menunduk.
"Iya sama-sama..?"
"Oh aku Kinan"
"Udah belom kenalannya? Cepet masuk kekelas sana. Awas nanti kalo saya dapat laporan ada yang telat masuk kelas karna dari perpustakaan"Ucap Pak Haris alias penjaga perpustakaan yang muak melihat dua remaja itu.
"Hehe maaf kak"Lalu mereka berdua benar-benar berjalan kembali ke kelasnya.
"Dasar anak muda"Gumam Pak Haris.
Welcome to library para readers👐🏻
Nama-namanya ku jadiin lokal ya, atau menurut kalian mending nama aslinya aja?
Komen ya, biar aku tau kalian nyamannya gimana okok? Dan buat nama castnya nanti aku bikin chapter sendiri kalau pake nama lokal yaa.- matchadelia, 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
library ✩ park gunwook
FanfictionBerawal dari pertemuan tak terduga diperpustakaan, Kinan dan Gibran mulai sering bertemu satu sama lain hingga muncul perasaan diantara keduanya. Kinan yang susah bersosialisasi, hanya punya dua sahabat dekat. Gibran si wakil ketua osis yang merupa...