delapan - how we say goodbye

86 19 1
                                    

"BARISAN BELIRA PUSH UP 1 SERI!"Teriak mas Rian setelah selesai latihan.

"SIAP MENGERTI!"

Kinan dan teman-temannya yang lain segera melakukan push up sebanyak 10 kali, setelah itu kembali ke barisan. Kinan mengusap peluh didahinya sembari melakukan posisi istirahat ditempat.

"Ayo ditingkatkan lagi kekompakannya! Lustrum tinggal seminggu ini. Mau besok tampil ada yang pukulnya jatoh?! Mau diketawain penonton?! Yang ngeliat kalian besok itu ribuan! Bukan cuman saya"

Semua anggota drum band termasuk Kinan hanya terdiam mendengarkan nasehat pembangun dari mas Rian selaku pembina drum band. Walaupun beliau ini omongannya keras tapi itu semua semata-mata biar anggota yang lain nggak menyepelekan beliau.

"Latihan lagi besok rabu sepulang sekolah. Kalo sampe ada yang tidak berangkat latihan besok gausah ikut tampil! Paham?!"

"SIAP PAHAM!"

"Hari ini latihan kita cukupkan. Berdoa terlebih dahulu baru pulang. Alatnya dikembalikan yang rapi"

Setelah berdoa, barisan dibubarkan, lalu mengembalikan alat-alat musik keruangannya. Kinan mencuci wajahnya diwastafel depan kelasnya, baru lah dia mengambil tasnya dan bersiap untuk pulang jam setengah 6 sore.

Waktu Kinan berjalan ke lapangan upacara, dia melihat sosok laki-laki tinggi berbalut pakaian kasual namun rapi bersender didinding menunggu seseorang.

"Kak Gibran?"

Yang dipanggilpun mengangkat pandangannya dan tersenyum, "Yuk pulang"

"Disuruh kak Satria ya?"

Gibran menggeleng, "Enggak, tadi aku ada rapat osis sampe jam 5 jadi aku sekalian bawa baju ganti soalnya kamis masih dipake. Terus istirahat sambil liat kamu latihan"

Kinan ber-oh ria sambil mengucir rambutnya. "Yaudah ayo pulang, rambutku udah lepek banget sama mau mandi.

"Tunggu duluan digerbang, motorku masih diparkiran"

"Siap!"

•••

"Tadi latihannya gimana? Kok mas Rian sampe nyuruh push up satu seri lagi? Ada yang salah dibarisanmu?"Tanya Gibran sembari menyetir motornya.

Kinan menghela nafas, "Ditambahin lagu baru kak, tapi mepet waktunya. Formasinya kurang rapi terus nadanya masih kecepetan"

"Ini mau display buat acara lustrum sekolah besok?"

"Iya, kan sama marching band anak-anak SD. Terus diprovokasi tuh kita. Katanya jangan sampe kalah sama anak SD terus pada nyepelein. Eh hari ini kesalahannya banyak, makin marahlah mas Rian"

Gibran terkekeh, "Angkatanmu yang cowo-cowo pada bandel ya?"

"Ada yang iya, ada yang enggak"

Selang beberapa detik, Gibran bertanya lagi.

"Nan. Soal OSN.. kamu udah ikhlas?"

Berselang beberapa hari setelah pelaksanaan OSN, pengumuman seleksi tingkat provinsi sudah diumumkan. Lalu hanya ada 2 murid mapel geogradi dan informatika saja yang maju dari sekolahnya. Gibran denger dari Satria kalau setelah melihat hasil seleksi, Kinan langsung membeli ice cream di indomaret depan rumah. Kebiasaan buat menghibur diri.

Kinan mengangguk, "Udah. Mungkin emang belom rezeki aja. Aku mungkin bakal coba lagi kelas 11 besok. Lagian banyak juga lomba lain selain OSN"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

library ✩ park gunwookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang