Kinan's POV
"Tadi ngapain kalian kejar-kejaran?"Tanya papah Hendra sambil duduk.
Gue langsung menatap sinis kak Satria yang udah siap buat ngeledekin gue. Walaupun kata Prima sama Aira kak Satria itu baik banget, gada kekurangan, tapi terlepas dari kak Satria yang rajin anter-jemput gue dan nggak pelit ngasih tambahan uang jajan. Tetep kakak gue yang satu itu juga (kadang) SUPER DUPER NYEBELIN DAN TENGIL.
"Adek tadi dianterin pulang cowok pah"Goda kak Satria.
Mamah Sekar yang baru duduk ikut bergabung, "Itu beneran pacarnya adek? Kok nggak pernah cerita?"
Gue menggeleng hampir menangis, "Seriusss. Adek nggak punya pacar, itu kakak kelasku doang. Karna tadi udah mau hujan terus dianterin"
"Lagian adek kalo mau punya pacar juga nggak papa. Mamah sama papah nggak bakal ngelarang kalo pacarmu itu anak baik-baik" Jelas Mamah.
Gue mengangguk paham, kemudian lanjut menyuap nasi. Setelah makan malam selesai, gue naik kekamar buat belajar dan tidur.
•••
Tok tok tok!
Gibran yang sedang memakai sepatu itu langsung cepat-cepat mengikat tali sepatunya kemudian membukakan pintu.
"Kirain siapa"
Zidan membawakan Gibran cookies, "Nih Mami gue bikin kue lagi. Bantu abisin ya, Bran"
"Gampang, ntar gue bagiin ke temen-temen juga. Btw tante masih ikut kursus bikin kue?"
"Udah enggak, gue minta Papi buat bujukin Mami stop bikin kue. Jadi takut gue kalo tiba-tiba mau punya adek"
Gibran tertawa, "Malah punya temen bang"
"Temen apaan, ntar malah dikira anak gue lagi. Udah mau berangkat lo?"
"Iya lah, udah jam setengah tujuh gini. Yaudah gue berangkat sekolah dulu"
"Yoi, belajar yang bener lu"
"Siap"
Gibran mengacungkan tangannya sambil berjalan menuju motornya. Kemudian dia mengenakan helm terlebih dahulu baru otw.
Gibran ini mukanya emang keliatan sangar, ditambah lagi tubuhnya yang juga tinggi dan berisi. Mungkin orang-orang bakal ngira kalo Gibran ini anak nakal, suka berantem, dan suka bolos.
Padahal dia aslinya doi anak baik-baik. Sholat masih 5 waktu, tugas selalu ngumpulin, jarang terlambat, nilai juga bagus, ikut olimpiade, wakil ketua karang taruna, terus anak osis juga lagi.
Kasihan anak tetangganya Gibran.
•••
"Gue sama Prima ikut kimia masa.."
Kinan yang baru saja duduk dikursi koridor depan kelasnya langsung terkejut dengan perkataan Aira. "Hah? Asli?"
"Asli ril no fek fek. Nama gue sama Prima ditulis sama Bu Raya dimapel kimia"
"Nilai pts kimia kalian bagus sih, makannya diikutin osn"
"Iya juga ya"
Prima ikut bergabung dengan Kinan dan Aira. "Melas amat tu muka. Gue anak kost gini walaupun udah akhir bulan aja masih tetep semangat"
"Kapan lo bersemangat? Perasaan ketus mulu mukanya"Tanya Aira menyindir.
"Muka gue emang kek gini dari pabriknya. Btw kalian udah ngerjain tugas informatika belom? Yang bikin konten youtube"
![](https://img.wattpad.com/cover/335942498-288-k457533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
library ✩ park gunwook
Hayran KurguBerawal dari pertemuan tak terduga diperpustakaan, Kinan dan Gibran mulai sering bertemu satu sama lain hingga muncul perasaan diantara keduanya. Kinan yang susah bersosialisasi, hanya punya dua sahabat dekat. Gibran si wakil ketua osis yang merupa...