Ana

16.6K 111 5
                                    

Happy Reading!!

Ana duduk di luar tendanya. Ia mengambil posisi berdekatan dengan api unggun.

Dia kemudian mengambil gigitan kecil dari rendang buatannya sendiri di satu tangan dan membelai lembut salah satu bagian tubuhnya dengan tangan yang lain.

Pendaki lain pasti akan terkejut melihatnya. Bagaimana tidak? Seorang wanita cantik bertubuh mungil sepertinya dengan nekat mendaki bukit sendirian.

Ia baru berusia 20 tahun, yang dimana itu artinya dia bahkan belum lulus kuliah, apalagi dengan perut besar, pusar yang menonjol dengan beberapa guratan stretch mark serta payudara yang seakan hampir tumpah.

Pastinya ini hanyalah sebuah ilusi kan?

Nyatanya tidak. Bisa dibilang, Ana adalah satu-satunya wanita hamil yang berani mendaki sendirian.

Sesungguhnya, Ana berniat datang hanya untuk menenangkan pikirannya. Saat ia menceritakan tentang rencana ini, seluruh teman-teman dan keluarganya akan mengoceh dan itu membuat telinganya terasa panas. Sangat menjengkelkan. Apalagi bayinya yang terus menendang tanpa henti, dan kram yang kerap kali ia rasakan, terasa sangat lengkap. 

Sebuah kesalahan besar jika mengajak teman sekamarnya untuk berbicara tentang rencananya ini.

"Kau mungkin akan melahirkan!"

"Kau harus ke rumah sakit sekarang juga!"

Dan masih banyak lagi.

Ana mengejek dirinya sendiri saat dia memegang perutnya yang terasa kaku. Dia tahu tubuhnya lebih baik daripada orang lain. Ditambah, Ana ingin benar-benar menikmati beberapa hari terakhir? Minggu atau bulan? Entahlah, yang pasti sebelum bayinya benar-benar lahir.

Sejujurnya, Ana tidak tahu sudah berapa lama sejak dia mengetahui bahwa dirinya hamil. Lebih tepatnya, karena dia sendiri tidak yakin siapa ayah dari bayinya ini. Begitu banyak orang yang melakukan malam panas bersamanya saat itu jadi dia tidak bisa memastikan dengan pasti.

Meski begitu, dia punya beberapa dugaan. Apakah ini adalah anak dari ketua klub MAPALA, 10 bulan lalu? Atau mungkin ini adalah bayi asisten dosen 11 bulan yang lalu ketika dia secara sengaja memberikan obat perangsang? Kemudian, pelatih tim sepak bola sekolah yang datang beberapa kali dan berhubungan seks dengannya, kurang lebih 9 setengah bulan yang lalu.

Dilain sisi, dia merasa telah mengandung untuk waktu yang lama. Ana menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyangkal kehamilannya, hingga perlahan bayi nya kecilnya itu semakin tumbuh membuatnya terlalu sulit untuk ditutupi. 

Ana bahkan belum menyiapkan peralatan bayi seperti pakaian, dot, dan lain-lain. Jangankan peralatan bayi, pakaiannya sendiri saja hampir semuanya tak muat. Selama ini ia selalu mengandalkan pemberian orang tua atau teman-temannya.

Tempat tidur bayi yang dibeli oleh orang tuanya, belum ia rapikan dan masih terbungkus rapi. Beberapa hadiah dari acara "Baby Shower" pun ia letakkan secara sembarangan. Ana memang sangat ceroboh. Dia terlalu menyepelekan seorang bayi yang bisa kapan saja memberontak keluar.

Meski begitu, Ana 100% yakin bahwa bayinya tidak akan datang dalam waktu dekat. Walaupun pada dasarnya, ia telah merasakan rasa sakit berulang beberapa hari terakhir.

Bicara tentang kram, sepertinya membuat bentuk perutnya nampak jauh berbeda dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Begitu bulat, lonjong, dan keras layaknya batu. Pusarnya juga ikut menonjol disertai dengan beberapa penampakan stretch mark. Ada pula beberapa bagian yang samar-samar terlihat sedikit memar. Perutnya yang begitu turun, terkadang membuat ia sedikit sulit berjalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

every secondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang