Alister Ralen Ardonio

27 21 18
                                    

Halo semuanya, apa kabarnya nih?semoga sehat terus ya🤍💐.

Disini aku baru banget nulis wattpad ini, jadi aku minta ke kalian kasih aku support untuk bisa terus semangat untuk nulis cerita ARDONIO dan cerita" lainnya.

Sebelum baca yuk follow and vote cerita ini, gratis ya guys😃

Yuk let's go to the story!!

------------------

*Flashback on*

"Bunda apa ini?"
"Apa itu, bunda baru lihat. Coba bawa sini."

Sebuah kotak dengan warna putih dan pita biru denim kini sudah berada tepat di tangan Luna. Seperti apa yang diharapkan, Luna terkejut bukan main setelah tahu isi dari kotak itu.

Sempat ingin meneteskan air mata, tapi tersadar karena Remus sedikit menggoyangkan tubuhnya. Luna mengusap kepala dan mencium pucuk kening Remus.

*Flashback off*

"Re! Ayo buruan jalan."
"Duluan aja lah sono."

Pagi hari yang terik dipakai untuk Remus joging bersama Haico, kakak sepupu dari keluarga mamanya. Tampaknya Remus disini tertekan dengan ke-hiperaktifan-nya Haico yang seperti anak TK.

"Yeuu sewot mulu lo, ditekuk lagi tuh muka."
"Urusannya sama lo?"
"Gak ada sih. Tapi yaudah lah ayo, keburu tokonya tutup!" Ucap Haico langsung menarik paksa tangan Remus.

-----------------

Setelah membeli bunga, sampailah mereka ke tempat dimana disitulah Ralen ada. Tempatnya begitu sepi, jarang orang lalu lalang disana.

Rumput liar kini sudah mulai memenuhi makam Ralen. Haico dan Remus mencabuti rumput itu kemudian membacakan doa untuk Ralen.

"Maafin gue kak Re, kepergian gue ini bikin lo serapuh ini. Jaga diri lo kak, apa yang gue mau sekarang udah gue dapet. Saya Alister Ralen Ardonio pamit untuk pulang ke tempat yang semestinya ya."

"See you next time Alferd Remus Federico."

-------------------

Halo guys, gimana nih sampe sini?semoga kalian suka deh😄🤍

Sebelum lanjut ke chapter selanjutnya alangkah baiknya follow Cilo dulu baru baca ceritanya

See you next chapter guys👋👋

ARDONIO [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang