1 ; Si Tetangga

181 39 7
                                    

Oke, hari pertama masa SMAnya sudah tiba. [Name] sudah bersiap-siap sedemikian rupa agar hari ini berjalan damai seperti rencananya. [Name] tak ingin mendapat masalah di hari pertama! Jadi sebisa mungkin dia meminimalisir kesalahan.

Setelah memastikan seragamnya rapi, [Name] langsung memakai jaket cokelat hadiah dari Yoichi tahun lalu. Kembali memastikan penampilannya di depan cermin, [Name] langsung bergaya. “Omaigat, aku cantik banget ternyata.“

Setelah puas, dia langsung menyambar tasnya, mengunci pintu kamar dan berlari ke bawah. Tepat di tangga, [Name] memperlambat larinya saat mendengar suara asing di ruang makan. Oh! Dia sedang mengobrol bersama kakaknya di meja makan. [Name] melanjutkan jalannya dengan tenang sambil menyibakkan rambutnya.

 [Name] melanjutkan jalannya dengan tenang sambil menyibakkan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Isagi [Name] ]

“Oh, jadi ini si Tetangga.” Semua yang ada di ruang makan langsung menoleh. [Name] menatap sosok yang sudah lama tak dia lihat. ITU KAISER?! [NAME] AGAK KAGET.

Sosok Kaiser lantas berdiri dari duduknya lalu menyibakkan rambut depannya—mengikuti gaya [Name] barusan. “Yo, lange nicht gesehen, [Fullname].“

“Idih, sok Inggris.“

“Jerman btw.“ Yoichi nyempil, sebelum ditabok [Name]. Adeknya siapa, malah dukung siapa.

“Ye, si bontot masih pendek aja.“ Dengan pedenya, Kaiser menghampiri [Name] sambil membandingkan tinggi mereka. Kaiser langsung ngakak liat kakak adek di depannya yang sama-sama pendek.

“Gak apa-apa pendek, yang penting kuat buat banting lo.“

Kaiser menatap [Name] bingung sebelum beralih menatap Yoichi dengan alis yang terangkat satu.

“Dia ikut karate, sabuk biru otw cokelat,“ jawab Yoichi sambil berekspresi bangga dan sok keren. Padahal [Name] yang dapet.

Kaiser mengernyit. “Napa lo yang jadi sok keren?“

“Bodo, gak peduli.“

Kaiser baru mau menyangkal, tapi langsung diam setelah sadar kalau di ruang TV sebelah banyak foto-foto [Name] dengan seragam karatenya dan foto-fotonya saat memenangkan kejuaraan. Kaiser tersenyum kecil. “Hahah, sialan.“

“Bocil rambut air mancur kaya gini? Pernah menang kejuaraan karate tingkat provinsi?” Kaiser menjambak anak rambut [Name] yang mencuat.

“Ayah! Rambut kebanggaan kita diejek BANGKAI-ser!“ jerit [Name] sambil balik mencengkeram tangan Kaiser supaya melepas jambakannya.

“Enggak! [Name] bohong, dia cuman mau ngadu domba kita, Yah!“ balas Kaiser sambil tersenyum lebar walau nahan sakit. CENGKERAMANNYA [NAME] GAK MAIN-MAIN, GES!

“Ayah gue!“ seru Yoichi dan [Name] barengan bersamaan dengan [Name] yang langsung membanting Kaiser ke lantai karena udah dongkol. “Pala gua sakit. Lagian rambut lo kek bener aja. Model apaan tuh, kek cupang. Ih, gemes, pen gue jambak buntut jarannya!”

Barudak BL Melokal Well!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang