Ruangan kantin kini begitu ramai,
Ira yang duduk di meja yang sama dengan Ika merasa aneh dengan tingkah laku Ika saat ini yang tidak seperti biasanya. Ya porsi makan Ika saat ini sangat jauh lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya."Lo lagi kesel sama pak Bayu?" Tanya Ira sambil memasukkan beberapa suap makanan kedalam mulutnya.
Pertanyaan Ira berhasil memberhentikan aktivitas Ika, Ika Menatap Ira dengan sedikit tajam.
"Bukan, gue kesel sama manusia ga ada akhlak nya."
"Siapa?"
"Itu tadi gue kan numpang nunggu bel di UKS, terus ada kakak kelas atau siapa lah gitu di UKS juga. Masa udah gue bantuin malah bilang gue berisik," Ujar Ika dengan menggebu-gebu.
"UKS? lu hafal tampang nya kaya apa?" Tanya Ira.
"Pokoknya putih, tinggi. Gue ga begitu ngeh sisanya, tapi kemungkinan gue bakal kenal kalo liat langsung."
Ira segera memberikan Ika sepotong telur gulung dari kotak bekal nya, Ika menatap Ira dengan terharu.
"Sing sabar, jangan esmosi."
"Makasih sayang nya aku."
"Sama sama."
"Tapi emang lu ngapain aja sampe dibilang berisik kaya gitu?" Tanya Ira dengan pipi yang menggembung karena suapan yang sempat dimasukkan nya.
"Gue ga ngapa-ngapain sumpah raa, gua cuma baru duduk terus ngomong sendiri tapi itu juga pelan," jelas Ika meyakinkan Ira dengan sungguh-sungguh.
Ira menggangguk tanda dirinya mengiyakan penjelasan Ika, "Ya udah mungkin itu orang lagi depresi kali makanya sensian."
Ika mengangguk setuju, keduanya tampak sibuk dengan aktivitas mereka.
"Ra gua habis ini gua ke UKS lagi ya? Ngantuk banget tadi malem gue tidur jam 3 soalnya."
Ira menoleh ke arah Ika, "Habis ngapain lu anjir?"
"Insomnia," kata Ika yang dibalas anggukan oleh Ira.
Keduanya melanjutkan suapan demi suapan sembari bercengkrama kembali.
_____
Ika berjalan melewati lorong, dirinya tersenyum membayangkan rencana yang akan dia lakukan saat berada di rumah nantinya.
Dia melihat jam tangan yang menunjukan waktu istirahat tersisa 30 menit, Dia mempercepat langkahnya menuju UKS. Ya dia berencana untuk tidur sebentar menghabiskan sisa waktu.
Sedangkan Ira lebih memilih berada di kelas dan mengumpulkan gosip terbaru dengan siswi lainnya.
Membayangkan sebentar lagi gosip itu akan sampai di telinga Ika membuat dirinya bergidik ngeri. Hanya dari 2 telinga dan 1 mulut sebuah cerita mampu terdengar hingga Ratusan murid di sekolah ini.
"Yah semoga di tahun ini manusia baik hati ini gak masuk dalam trending gosip yahh," ujarnya pada diri sendiri.
Langkah kaki nya berhenti sejenak, dirinya menoleh ke arah kanan dan kiri. Perasaannya sedikit was-was, pasalnya dia merasa seperti ada yang mengikuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Keep A Secret
أدب المراهقينSemua orang mempunyai rahasia tersendiri yang bahkan tidak mereka ungkapkan kepada orang terdekat sekali pun. Namun bagaimana jadinya jika rahasia itu diketahui oleh teman sekelas mu? terutama orang itu sangat populer. Panik? tentu saja, bahkan Ika...