The Emperor Has An Illness

Chapter 83

Haii~ maaf yaa jadi suka telat up, lagi repot soalnya. Ada project fakultas sama lagi UTS juga. Dannnn cerita ini sebenarnya udah mau END huhuhu~ Sad but happy^^ Jadi aku lagi fokus juga ke cerita baru, jadi maafin yaa kalo ada telat update hehe :)

****

Dekrit Kekaisaran?

Dekrit kekaisaran apa?

Mengapa begitu khusyuk?

Sudah lama sejak Liao Sinb menerima dekrit kekaisaran.

Dia segera meletakkan buku itu, perlahan bangkit dan mendekati Fu Sanha. Dia sedikit membungkuk dan berkata, "Selir kekaisaran ini menerima keputusan itu."

Fu Sanha membuka dekrit itu dan membaca dengan lantang, “Mengumumkan dekrit Kaisar, Kaisar telah memutuskan sebagai berikut: Saya, penguasa langit dan bumi dengan karakter mulia, berharap matahari dan bulan akan menyinari dunia bersama-sama. Di ibu kota saat ini, Liao Shi berhati hangat, anggun, baik hati, berbudi luhur, dan seseorang yang selalu memikirkan rakyat. Dia telah menciptakan pencapaian legendaris di bidang pertanian … Pada hari keenam bulan keempat tahun kesepuluh Tahun Jing Li, saya menyatakan dia sebagai Permaisuri. Akhir dari dekrit Kaisar.”

Fu Sanha banyak membaca.

Perhatian Liao Sinb, He Ryujin dan yang lainnya terfokus pada kata "Permaisuri".

Permaisuri!

Seorang Permaisuri!

Kaisar Jeon telah menyebutkan menjadikan Liao Sinb sebagai Permaisuri lebih dari sekali. Ia bahkan sempat mengutarakan niatnya di ruang sidang. Namun, itu telah didorong mundur karena pendapatnya berbeda dengan para pejabat kekaisaran. Dia tidak berharap itu akan diputuskan begitu cepat.

Liao Sinb masih sedikit terkejut.

He Ryujin dan yang lainnya tercengang!

Mereka menemani Liao Sinb, hanya berpikir bahwa jika Liao Sinb menjadi Nyonya Xi, mereka juga akan mendapatkan kemuliaan. Namun, mereka tidak menyangka Liao Sinb menjadi Permaisuri dalam satu lompatan.

Dia menjadi Permaisuri!

Ibu dari sebuah bangsa!

Mereka semua sangat bersemangat.

Fu Sanha juga cukup bersemangat. Siapa yang mengira bahwa Liangyi kecil yang tidak disukai akan menjadi Permaisuri Dinasti Wei sebagai satu-satunya wanita yang bisa berdiri di samping Kaisar Jeon tiga tahun kemudian?

Seperti yang diharapkan dari wanita yang sangat dia pikirkan.

Cuih!

Apakah dia diizinkan untuk mengatakan hal-hal seperti itu? 

Dia bahkan tidak bisa memikirkannya!

Jika Yang Mulia mengetahuinya, hidupnya yang sangat sedikit akan berada dalam bahaya.

Fu Sanha buru-buru mengejek wajahnya dan berkata dengan hormat, "Yang Mulia, Permaisuri, terimalah keputusan itu."

Liao Sinb berkata, "Terima kasih, Yang Mulia, atas rahmat Anda."

He Ryujin buru-buru pergi untuk mendukung Liao Sinb.

Liao Sinb berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menerima dekrit kekaisaran.

Fu Sanha dan semua pelayan istana dan kasim lainnya berlutut bersama dan berteriak, “Pelayan-pelayan ini menyapa Yang Mulia, Permaisuri. Semoga Yang Mulia, Permaisuri, hidup dan memerintah selama seribu tahun, seribu tahun, dan ribuan tahun.”