Terimakasih sudah mau mampir ke Work ini.
Enjoy.Senyuman Taeyong menjadi kerenyitan, bahkan setelah tidur sejenak ia masih linglung, siapakah lelaki yang berada di hadapannya ini?
Rasa nyeri di kepalanya perlahan mereda tetapi pikirannya tetap tidak jernih, ia menatap lelaki yang memakai bathrobe ini, sedikit tebuka menampilkan otot dada bidang yang ia yakin sangat kuat, dan sedikit menampakkan kotak kotak perut atasnya yang terbentuk sempurna. Pipi Taeyong memerah hanya karena memikirkan bagaimana jika ia menyetuh dada berotot itu, atau bagaimana jika ia bisa menyetuh kotak kotak di perut lelaki di depannya ini. Jelas Taeyong menyukai lelaki semenjak ibu nya memperkenalkan beberapa wanita cantik yang mungkin akan menjadi pendamping hidupnya kelak, namun setelah berbagai usaha tak ada gairah untuknya, berbeda jika ia melihat seorang lelaki shirtless saat di kolam renang, sedikit desiran di dada yang akhirnya membuat pipi nya bersemu merah, namun ia singkirkan segala fikiran tersebut. Siapa juga yang akan menikah dengan dirinya yang seperti ini.
Dan lelaki di hadapannya ini hanya menggunakan pakaian handuk! Tanpa ia perlu cari tahu apakah ia mengenakan pakaian dalam atau tidak dibaliknya, karena itu sangan tercetak jelas. Jika ada yang melihat mereka berdua disini, di dalam kamar mungkin akan menimbulkan gosip dan akan merusak reputasi Ayahnya. Tapi ia kini berada di Tongli, beratus ratus kilometer jauhnya dari Seoul, jadi mungkin kecemasan seperti itu tidak dibutuhkan disini. Benar bukan?Taeyong mengalihkan tatapannya ke arah wajahnya, berharap dapan lebih bembuat fikirannya terbuka dan lebih aman untuk dipandang. Ia salah besar. Rambut coklat, ia yakin halus dan tebal agak panjang jauh dari kesan kaku karena pomade. Sepasang mata coklat hangat yang mengilang saat ia tersenyum, dan oh! Lesung pipit itu, tampan.
Apakah lelaki ini alasan Taeyong terpanggil sejauh ini ke TongLi? Taeyong harus tahu.Taeyong kembali memejamkan mata, cukup lama untuk berfokus pada cinta seperti yang ia lakukan beberapa bulan terakhir. Cintanya. Gambaran kabur seorang pria tampak olehnya. Akhirnya! Ia bisa melihat sesosok lelaki yang harus ia cintai, jodohnya. Lelaki itu tampak seperti... ia membuka mata.
"Kau" bisik taeyong dalam bahasa China. Dialah lelaki yang ada di penglihatan Taeyong, Dialah alasan Taeyong melakukan perjalanan kesini. Intuisinya tidak salah mengarahkannya seperti dugaannya. Taeyong harus mencari tahu lebih banyak tentang lelaki ini sebelum ia kembali ke flat ibunya.
"Aku?" Tanya Jaehyun sebagai jawaban
"Lelaki yang berada di perahu" kata taeyong berusaha mengarang alasan.
"Maafkan aku, aku tertidur diranjangmu"
"Aku sungguh tidak keberatan" senyumnya melebar menampakan lesung pipit yang dalam.
Hati taeyong berdebar. Kepada lelaki inilah Taeyong harus jatuh cinta, ia yakin itu. Ia sangat meyakini visinya.
"Aku kedinginan bahkan setelah mandi, dan maid belum memberikanku pakaian kering"
"Aku tidak keberatan ada lelaki manis tidur di ranjangku"
Pipi taeyong memanas mendengar makna tersirat dalam ucapan lelaki dihadapannya ini. Seolah ia tak mampu mengalihkan tatapannya dari wajah pria tampan ini "terimakasih" ucap taeyong perlahan.
"Untuk apa?"
"Menyelamatkan nyawaku"lelaki itu kembali tersenyum " bisa dikatakan kau terjatuh kepangkuanku"
"Meskipun begitu, kau tidak perlu terjun ke sungai untuk menyelamatkanku" tapi Taeyong bersyukur lelaki ini melakukannya.
Benarkah hanya rasa terimakasih yang menghangatkan hatinya? Sepertinya tidak. Ia sudah banyak bertemu banyak lelaki tampan di Seoul. Tapi tak satupun dari mereka membuat Taeyong merasa berdebar kencang seperti yang ia rasakan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Scandal (Jaeyong Vers)
FanfictionKemapuan Taeyong tak serta membuatnya menemukan cinta sejati. apakah ia ditakdirkan untuk tidak memiliki cinta dalam hidupnya? tapi ia tak mampu menghentikan hasrat dan mengarungi petualangan satu malam bersama the most wanted Man yang ternyata haru...