2

2 1 0
                                    

Setelah drama di UKS, kini mereka berdua sedang berjalan di koridor sekolah, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dan juga ada beberapa yang berbisik seperti.

Kok bisa ya zafan mau pacaran sama tu cewe jelas-jelas juga cantikan gue

Ketrin cantik kok pintar juga

Selera zafan jelek banget

Tuh cewe ngomong aneh bat

Gak tau diri banget tuh cewe

Kapan sih putusnya greget gue

Manis banget ketrin

Begitulah kira-kira bisikan dari mereka ada yang menghina dan ada juga yang memuji. Sedangkan yang menjadi bahan pembicaraan hanya acuh saja menurut mereka berdua itu tidak penting, percuma meladeni orang yang tong kosong nyaring bunyinya. Lagipula zafan menerima ketrina apa adanya bukan karena ada apanya.

"Oh ya tadi ko kenapa berkelahi dengan kemal" tanya ketrin mulai membuka pembicaraan.

"Kemal? Gue gak pernah berkelahi sama yang namanya kemal" bingung zafan, seingatnya memang begitu tidak pernah berkelahi dengan yang namanya kemal.

"Lah tadi pagi vina bilang ko berkelahi dengan musuh bubuyutan ko"

"Itu kenal rin bukan kemal" dengus zafan  bisa-bisanya pacarnya ini memplesetkan nama dari seorang kenal jika dia mendengarnya pasti akan terjadi masalah, kemarin saja ada orang yang tidak sengaja menyenggolnya orang itu langsung babak belur, kenal memang tipikal orang yang emosian berbeda dengan dirinya ya walaupun tadi pagi sedikit kelepasan itupun karena suatu hal.

"Oh sa tidak tau tidak penting juga mau namanya kemal, kenal, kevin terserah, jadi kenapa kalian berkelahi tadi?" tanyanya lagi.

"Urusan cowo lo gak usah tau" ketus zafan. Ketrin yang mendengar balasan dari zafan hanya bisa menghela nafas.

"Ya sudah kalau tidak mau kasi tau, tapi lain kali kalau berkelahi jangan sampai bonyok begitu"ucap ketrin mengingat wajah pacarnya itu banyak lebamnya. Zafan yang mendengar nada kekhawatiran ketrin langsung tersenyum.

"Kalo gak bonyok bukan berkelahi namanya, santai aja gue gak kenapa-kenapa kok, lo gausah khawatir" ucap zafan tersenyum lebar. Ketrin yang mendengar ucapan zafan mendelik.

"Si-siapa yang khawatir, sa tidak khawatir kok" ucap ketrin gugup dan memalingkan wajahnya.
"Huh sa ini kenapa" batin ketrin salah tingkah.

"Iya-iya gak khawatir" ucap zafan terkekeh pelan melihat reaksi gadis disampingnya itu.
"hei sampai kapan lo ngelihat kesana, kelas lo nanti lewat loh"

"Ha, oh iya sudah mau sampai ya kalau begitu sa duluan" ucap ketrin gelagapan kemudian berlalu menuju kelasnya, zafan yang melihat tingkah dari pacarnya hanya menggelengkan kepalanya. Zafan dan ketrina memang berbeda kelas, zafan di kelas 11 IPA 1 dan ketrina di kelas 11 IPA 2.

Saat hendak berjalan menuju kelasnya, ia dihadang oleh seseorang.

"Mau kemana lo, urusan kita belum selesai" ucap orang itu yang tak lain adalah kenal.

"Urusan apa lagi, lo kalo gak nerima gue sebagai ketua basket yaudah sana ke pak wira, bukan malah nyamperin gue  mana pake bawa antek-anteknya segala lagi mau borongi gue lo, pengecut!" ucap zafan terkekeh sinis melihat kenal yang membawa teman-temannya. Sedangkan kenal yang merasa terhina pun hendak melayangkan tinjunya tapi ditahan oleh seseorang.

"Wow santai dong kawan" ucap orang itu lalu menghempaskan tangan kenal.

"Ini bukan urusan lo, jadi gausah ikut campur urusan gue" tunjuk kenal pada orang didepannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KITA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang