aku beri kau sebesar-besar ruang
malah lebih dari sekadar peluang
hanya asbab ingin dipandang
yang ternyata akhirnya dibuangaku beri kau sepenuh waktu
pedulikan kamu walau aku cemburu
hanya agar kita dapat bersatu
yang nyatanya hanya aku yang mahukanmuaku beri kau kata
bukan sekadar tinta tanpa makna
namun dengan mudah kau khianati
seperti aku tidak membawa apa ertikerana pada akhirnya, hanya aku yang berjuang.
YOU ARE READING
aku, kau dan Dia
Poetry-excerpts from Aara's journal- tidak ada namanya yang benar-benar pengakhiran melainkan sembuah permulaan baru.