29. 🐰HiN🐰

10.4K 913 69
                                    

"Kak ayo~" ajak Nana yang kini sudah tak lagi mengenakan pakaiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak ayo~" ajak Nana yang kini sudah tak lagi mengenakan pakaiannya.

"Iyaa nanti sayang gak sekarang ya, kakak lagi ngerjain tugas sayang...." Ujar Jeno lembut

"Kakak bohong! Katanya tadi juga nanti nanti! Dari siang sampe sore gini kakak selalu ada alasan!" Marah Nana.

"Iyaa bentar sayang, kakak kan emang ada perlu" jawab Jeno tanpa menoleh ke arah Nana

"Ish kakak, sekarang udah dong urusannya, Nana mau kakak!" Ujar Nana kekeuh

"Sebentar...." Jawab Jeno masih tak mau menoleh ke arah pacarnya itu.

Nana yang merasa tak di perduli kan itupun mengambil kertas yang sedari tadi menjadi pusat perhatian pacarnya itu.

"Sayang kembaliin" ujar Jeno menatap Nana

Nana menggeleng ribut

"Enggak!" Jawabnya

"Kembaliin, kakak harus ngerjain tugas sayang" ujar Jeno lagi.

"Dari tadi tugas Mulu! Ayoo kak ngewe~" rengek Nana.

"Itu tugas penting na, plis ngertiin kakak!" Ujar Jeno sedikit tegas

Slash

Nana melempar kertas tersebut ke lantai.

"Ngomong dong kak kalo Nana emang gak penting lagi buat kakak hiks Nana gak akan maksa kakak kalo Nana tau itu! Kakak dari tadi ngomong bentar bentar, nanti nanti, Nana nungguin kakak dari tadi" ujar Nana terisak.

Jeno menatap kertasnya yang berada di dekat kakinya itu

Perlahan kaki Nana mundur.

Jeno mengangkat dagunya melihat Nana yang menggunakan kembali pakaiannya.

"Sayang" panggil Jeno

Nena tersedu sedu melangkah keluar kamar meninggalkan Jeno yang terpaku di tempat

Helaan nafas terdengar lirih

Memungut kembali kertas yang tak seberapa penting itu untuk di simpan di atas meja.

Ia memang sengaja tak memperdulikan pacarnya itu, bukan karna tugasnya lebih penting.

Jangan mengada, tak ada yang lebih penting bagi jeno kecuali kelinci hamilnya itu.

Jeno berjalan gotai menemui si manis yang entah kemana perginya itu.

"Sayang...." Lirih Jeno memanggil nana sembari menuruni anak tangga.

Bukan maksudnya mengacuhkan Nana, hanya saja Jeno tak ingin menyakiti pujaan hatinya itu.

Apalagi mengingat nana yang akhir akhir ini sering kram di perutnya.

Terlalu beresiko untuk mereka melakukan itu.

"Sayang" panggil Jeno lagi.

Masih tak ada sahutan.

🐰HALLO ini NANA🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang