Sorry (Hoonseung) 1

677 33 5
                                    

•••

"Kamu harus jadi anak yang berbakti, anak yang gak tamat SMA seperti kamu gak akan bisa menghasilkan uang yang banyak Heeseung"

"Ma Heeseung janji bakalan kerja 3x lipat lebih keras please jangan jodohin Heeseung sama anak bos mama. Heeseung takut ma"

"Mama gak mau tau kamu harus nikah sama anaknya nyonya Parkir, Mama udah bosan hidup miskin. UDAH SANA JANGAN BIKIN AKU EMOSI DASAR ANAK GAK TAU TERIMAKASIH!!! KALAU GAK MAU SANA MATI AJA NYUSUL PAPAMU!!!"

Heeseung terdiam kaku di tempatnya berdiri. Lagi-lagi Heeseung harus menerima cacian ibunya.
Heeseung harus mengalami hal seperti ini semenjak Papanya meninggal. Hidupnya yang dulu penuh kasih sayang dan bergelimang harta tiba-tiba jungkir balik.

Papanya meninggal bunuh diri karena terlilit hutang, hal ini harus membuat Heeseung putus sekolah dan harus bekerja untuk mencukupi kehidupan ia dan Mamanya.

Heeseung sudah terbiasa dengan kata makian ibunya sampai rasa-rasanya hatinya kebal dengan itu.
Sore hari ini entah apa yang ada dipikiran Mamanya tiba-tiba menjodohkannya dengan anak bos tempatnya bekerja.

Heeseung yakin Mamanya pasti punya maksud tertentu. Heeseung rela bekerja pagi sampai malam asalkan Mamanya tidak melakukan hal memalukan seperti menjodohkannya dengan orang kaya seperti ini.

•••

Heeseung tidak yakin dengan keputusan yang ia ambil saat ini. Heeseung menyetujui perjodohan yang dilakukan Mamanya dan Bos Mamanya. Setelah melakukan pertemuan akhirnya Heeseung tau anak bos mamanya bernama Sunghoon. Wajahnya sangat tampan dan putih. Heeseung ingat dia lupa menutup mulut saat pertama kali melihat Sunghoon. Tetapi Sunghoon terlihat sangat dingin, Heeseung mulai cemas sendiri memikirkan masa depannya dengan Sunghoon.
Apakah ini akan berjalan dengan baik?

•••

Singkat cerita Heeseung akhirnya tau kalau Sunghoon dijodohkan karena Neneknya sudah sakit keras dan meminta Sunghoon untuk segera menikah. Semuanya terasa masuk akal di kepala kecil Heeseung. Itulah mengapa Mamanya Sunghoon terlihat terburu-buru untuk menikahkan Sunghoon dengan siapapun.

Sebulan kemudian pernikahan diadakan secara tertutup. Heeseung sebenarnya sangat takut, dia tidak pernah bertemu Sunghoon setelah pertemuan mereka yang pertama. Bahkan Heeseung tidak pernah ikut campur urusan pernikahannya. Mama Sunghoon tiba-tiba datang ke rumahnya di suatu hari dan mengantarkan semua keperluan Heeseung untuk pernikahan.

Heeseung memandang hiasan mewah di gedung tempat pernikahannya diadakan. Sunghoon sedari tadi sibuk menyalami orang-orang dan mengajak orang lain berbicara. Heeseung sangat bosan, dia ingin merebahkan badannya yang sudah lelah.

Tiba-tiba mama Sunghoon datang dan memeluk Sunghoon. Mereka terlihat membicarakan sesuatu yang penting. Samar-samar Heeseung mendengar percakapan mereka.

"Tidak apa-apa nak, nanti setelah nenekmu meninggal kau bisa campakkan dia kapan saja"

Heeseung terdiam ditempatnya berdiri, dia pura-pura tidak mendengarkan percakapan itu.

Apa mamanya menjualnya untuk pernikahan sementara ya? Hati Heeseung berdenyut sakit memikirkannya. Heeseung bahkan tidak percaya pernikahan yang harusnya sakral ini terlihat seperti permainan rumah-rumahan yang sering dia mainkan saat kecil.

Heeseung meremas pelan jas mahal yang digunakannya. Harusnya Heeseung tau diri, tidak mungkin orang sehebat Mama Sunghoon mau benar-benar menikahkan Sunghoon dengan orang miskin seperti dia.

•••

1 Minggu Kemudian...

Heeseung sangat bingung dengan sikap Sunghoon, Sunghoon tidak pernah mengajaknya berbicara. Setelah hari pernikahan mereka tinggal berdua di apartemen milik Sunghoon. Setiap hari Heeseung bertugas untuk bersih-bersih dan memasak untuk Sunghoon,selama seminggu itu pula Sunghoon jarang mengajaknya berbicara. Heeseung bahkan bisa menghitung dengan jari berapa kali Sunghoon mengeluarkan suara dinginnya.

LiebsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang