CHAPTER 1

701 62 6
                                    

HARGAI KARYA KU YA,VOTE SEBELUM MEMBACA. TERIMAKASIH. TAU KAN CARA NYA MENGHARGAI :)

HAPPY READING!

Keluarga Suho sudah berada di meja makan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Suho sudah berada di meja makan saat ini. Biasanya makan malam akan di lakukan dengan kegiatan santai. Namun kali ini ada yang berbeda, ada suatu hal yang cukup penting yang ingin Suho bicarakan. Junghwan dan Junkyu sudah tahu apa yang ingin Suho bicarakan kali ini. Mereka memicingkan matanya ke sang Ayah. Mereka benci saat-saat seperti ini.

Suho menghela napas dalam, "Ada yang Ayah ingin bicarakan kepada kalian," ucap Ayah dengan nada serius. Di samping itu ada Bunda Jisoo yang sudah menahan tangisnya. Istri nya juga sudah tahu arah pembicaraan ini akan ke mana. Dia hanya bisa pasrah, dan menerima semua nya dengan lapang dada. Sekuat apapun Jisoo menolak, itu akan sia-sia pada akhirnya. Suho sangat keras kepala dan egois.

Junghwan menaruh sendok nya ke atas meja dan menghentakkan nya hingga berbunyi cukup keras, "Aku udah kenyang," ucapnya hendak berdiri, namun di tahan oleh Suho. "Sopan santun kamu di mana So Junghwan!" bentak nya cukup keras. Junghwan meringis sedikit mendengar nya, namun dia mencoba untuk terlihat biasa saja. "Aku udah tau Ayah mau membicarakan apa, dan aku akan tetap menolak," ucap Junghwan tegas, sambil menatap sang Ayah nyalang. Emosi Suho cukup terpancing dengan sikap anak bungsu nya itu. "Jangan buat Ayah marah So Junghwan!" lagi-lagi Suho menaikkan nada suaranya. Jika ia sudah memanggil nama anaknya dengan nama lengkap sudah di pastikan dia sangat marah saat ini. "Ayah bisa marah, kami juga bisa marah," sanggah nya, lagi-lagi dengan nada tenang, namun tegas. Suho menghela napas panjang. Sikap nya ternyata menurun kepada anak nya itu. "Ayah tidak butuh penolakan dari kalian, yang Ayah butuh adalah persetujuan kalian," ucapnya dengan penekanan. Junghwan berdecih, "Kalau begitu nikahilah wanita pelacur itu secepat nya, dan kami akan meninggalkan rumah ini," ucapnya menantang. Dan langsung di sambut dengan amukan oleh Suho. "JUNGHWAN!" bentak nya, dan di iringi dengan pukulan yang cukup kencang oleh Suho. Junghwan meringis sambil memegangi sudut bibir nya, hingga sudut bibir nya mengeluarkan cairan merah. Dia diam sejenak merasakan sakit yang datang tiba-tiba dan membersihkan darah yang keluar pada sudut bibir nya dengan ibu jari. Lalu kembali menatap tajam sang Ayah. "Apa Ayah masih layak di sebut sebagai seorang Ayah, kalau perilaku Ayah aja kaya gini ke anak dan Istri Ayah sendiri, ha?" ucapnya dengan penuh emosi. "Apa Ayah gak mikirin perasaan kami? Ayah itu seorang kepala keluarga yang paling egois di dunia ini, asal Ayah tau!" ucapnya dengan emosi yang semakin membara. Suho terkekeh, "Ayah gak peduli," ucapnya santai. "Kalau kamu dan Junkyu keluar dari rumah ini, Ayah akan blokir semua rekening kalian, dan juga fasilitas yang Ayah berikan akan Ayah sita," ancam nya, lalu pergi meninggalkan ruang makan dengan emosi yang masih memuncak.
Tangisan Jisoo semakin terdengar. Junghwan dan Junkyu tahu bagaimana perasaan Jisoo saat ini, pasti sakit, sangat sakit.

Junghwan dan Junkyu mendekat ke Jisoo lalu memeluk nya erat. Mereka menangis bersama dengan pelukan hangat yang menyelimuti.

~0~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang