Chapter 1. Lingkaran Dimensi Ruang Dan Waktu

21 5 0
                                    


Bab 1 . Bayangan Hitam Itu

Kejadian itu terjadi kira-kira satu tahun yang lalu saat Sarah menemani ayahnya di ruang inap sebuah rumah sakit swasta.

Sarah sedang mendengarkan lagu dari ponselnya dengan earphone sambil duduk sendirian didepan ruangan dan memandang ke gedung seberang lantai empat agak diujung gedung yang terlihat gelap tanpa cahaya lampu sedikitpun.

Gedung lantai empat itu hanya terlihat gelap dan hitam , seperti ruangan dengan beberapa jendela dan pintu.

Sekilas Sarah melihat sesosok tubuh hitam melintas cepat dan samar tidak jelas hanya seperti bayangan hitam yang memiliki mata merah menyala.

Beberapa sosok hitam lainnya kemudian mengikuti dibelakangnya , melintas dengan cepat juga seperti bermata merah menyala .

Awalnya Sarah agak mengabaikan penampakan itu dan tetap memandang gedung di seberang tanpa keinginan untuk memperhatikan lebih seksama .

Tidak berapa lama ada sepotong pergelangan tangan yang dipenuhi dengan darah melintas tepat didepan kaki Sarah , dia sempat terkejut dan kaget tetapi berusaha menahan suaranya agar tidak berteriak .

Sepotong pergelangan tangan itu berjalan menggunakan jari-jari tangannya melintas dengan cepat dan menghilang masuk ke sebuah ruangan gelap yang ada diujung kanan gedung rawat inap .

Masih terlihat jelas warna merah darah disekeliling pergelangan tangan tersebut , tetapi darah tersebut tidak menetes dilantai .

Tiba-tiba Sarah mendengar suara disebelahnya "Permisi.."

Spontan Sarah menoleh kearah datangnya suara disebelah kirinya dan Sarah melihat seorang lelaki muda tinggi tengah berdiri disebelahnya dan menatap Sarah .

Sarah melepas earphonenya dan menjawab dengan " Iya ..."

Sarah belum pernah melihat lelaki muda tersebut selama menjaga ayahnya yang sedang dirawat .

Sarah memperhatikan wajah pemuda ini agak sedikit pucat dan terlihat lesu , suaranya terdengar lemah , apakah pemuda ini sedang sakit atau sedang berduka .

Akhirnya lelaki tersebut menyapa dan berkata "Bolehkah saya duduk disini ..?"

"Iya , silahkan .." ucap Sarah tersenyum sambil bergeser ke sebelah kanan untuk mempersilahkan lelaki muda tersebut duduk .

Setelah terdiam beberapa saat Sarah melanjutkan bermain dengan ponselnya .

Lelaki muda disebelahnya hanya duduk terdiam dan termenung sambil memandang ke depan .

Tidak ada orang lain diteras tersebut , hanya Sarah dan lelaki muda itu .

Dibagian dalam ruang rawat inap ada meja pendaftaran rawat inap dan meja untuk dua perawat yang sedang berjaga shift malam.

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam , Sarah melihat waktu diponselnya .

Ayah Sarah sedang tidur setelah makan malam dan minum obatnya.

Malam ini Sarah yang menemani ayahnya , bergantian dengan ibunya besok pagi karena Sarah ada jadwal kuliah pagi sampai sore.

Lelaki disebelahnya masih tidak berbicara sama sekali dia hanya duduk diam dan seperti melamun .

Sarah agak sungkan untuk memulai pembicaran dan memilih untuk berdiam diri sambil bermain dengan ponselnya .

Akhirnya setelah Sarah melihat jam dipergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul sepuluh malam Sarah pun berdiri bermaksud masuk ke dalam ruang perawatan ayahnya .

Melihat Sarah berdiri , lelaki muda itu pun mengangkat wajahnya dan memandang kearah Sarah .

Sarah tersenyum bermaksud berpamitan dan mengatakan " Permisi " sambil menganggukkan kepalanya .

Lelaki muda itu menanggapi dengan menganggukan kepalanya dan tersenyum sekilas tanpa mengeluarkan suara sedikitpun dan menundukkan kepalanya kembali.

----------------

Sarah berjalan memasuki pintu ruang rawat inap menuju ke kamar ayahnya dirawat.

Sarah melangkah melewati pintu masuk ruang rawat inap melewati meja pendaftaran pasien dan meja perawat jaga malam lalu seorang perawat senior berdiri menghampiri Sarah .

"Mbak Sarah nggak kesepian duduk diluar sendirian ..?" Tanya perawat senior itu

Sarah menoleh ke belakang melihat kearah bangku diteras depan ruang rawat inap dan masih melihat lelaki muda itu duduk seorang diri dengan menundukkan kepalanya.

Sarah kembali menolehkan kepalanya kearah perawat senior itu dan tampak agak bingung.

Karena jelas-jelas Sarah tidak duduk sendirian tadi , sebab ada seorang lelaki muda duduk disebelahnya.

"Nggak kok suster ."

"Tadi ada lelaki muda duduk disebelah , tapi gak tau siapa ."

Sarah menjawab sambil menoleh kearah kursi diteras depan dan memandang kembali kearah suster senior itu .

"Mungkin keluarga pasien yang sedang menemani kerabatnya." Tambah Sarah

"Itu masih duduk disana , duduk sendirian ."

Sarah memastikan sambil menunjuk kearah lelaki muda yang masih duduk tertunduk dibangku sendirian.

Perawat senior itu melihat ke luar kearah bangku yang ada didepan ruangan rawat inap , tetapi tidak melihat seorangpun yang duduk disana.

Perawat senior itu kembali melihat kearah Sarah dengan wajah bingung.

Dan perawat senior itu kembali melihat kearah bangku di teras , tetapi tetap tidak melihat lelaki muda yang dimaksud Sarah .

Sarah melihat wajah bingung perawat senior itu dan bertanya kenapa .

Tetapi sang perawat senior akhirnya hanya tersenyum sambil bergumam .. umhh.

"Gak apa-apa mbak ."

"Saya permisi dulu suster ."

Sarah mengucapkan selamat malam kepada perawat senior tersebut lalu melangkah menuju ke ruangan ayahnya dengan langkah perlahan khawatir mengganggu pasien lain yang sedang beristirahat .

************

Penulis :

Semoga cerita ini bermanfaat dan menjadikan pelajaran bagi kita.
Mungkin diantara teman-teman pernah mengalami seperti yang dialami Sarah.

Terima kasih yang sudah mampir
🙏🥰

Sarah Story ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang