Typo adalah makanan sehari hari saya..
Enjoy chapter pertamaSeorang pemuda tampan cenderung cantik berdiri di dekat pagar balkon lantai dua sekolahnya ,membuka lembar buku yang sedang ia baca . Tatapan matanya fokus menatap tulisan kecil yang tercetak di lembar berwarna putih gading . Tidak merasa terganggu sama sekali dengan keadaan sekitar nya yang cukup riuh .
Suara dengusan terdengar dari belakang , selanjutnya sebuah suara bernada jengah menyapa ." Belajar mulu, ta _ ."
Merasa nama nya di panggil , pemuda
yang bernama semesta itupun menoleh kan kepalanya ke belakang . Bisa dia lihat jika Bayu , sahabat nya menatap tak mengerti di sampingnya pula ada Juan menunjukkan ekspresi yang sama ,itu membuat semesta tersenyum kecil ,dan terlihat sangat manis ."Tauk , udah pinter juga ," Juan menimpali . Merasa setuju dengan gerutuan Bayu.
"Siapa yang belajar sih ? Ini mah bukan buku pelajaran tauk ," sahutnya sambil menunjukkan halaman depan buku tersebut. "Nih lihat bacaan ringan doang ."
"Wah gila ni anak bacaan kayak gini dibilang bacaan ringan ," Bayu mendekat semesta kemudian mencomot buku yang dipagang sahabatnya ini. "Gue megang ana merasa berat ."
Juan terkekeh sedang semesta berdecak .
"Apaan sih bay ? Mangkanya coba dibaca. Biar tahu ringan apa enggak." Semesta mencoba menawari Bayu , yang sayangnya ditolak mentah mentah oleh sahabat nya itu .
"Ogah ah !Noah tulisan nya pakai bahasa Inggris baca sebaris aja udah pasti pusing kepala gue ."
"Kalau sehalaman ?" Juan menggoda
"Pingsan paling gue ."Semesta pun mencibir ketika Juan tertawa mendengar jawaban bayu .
" Dahlan ngomong terus bay , balikin sini bukunya ." Semesta mengulurkan tangan , bermaksud ingin meraih buku yang Bayu pegang . Namun bukannya memberikan, Bayu malah menjauhkan buku itu dari jangkauan semesta. "Bayu ih ."" Udah, ga usah dibaca lagi. buang aja ! " Awalnya Bayu hanya ingin bercanda , tapi siapa yang sangka bahwa tangannya malah benar-benar tidak sengaja membuang buku tebal itu ke arah bawah . Tadi dia hanya ingin berpura pura menjatuhkan buku itu dari atas balkon . Tidak pernah dia duga tangannya benar-benar melepaskan buku itu hingga terjun bebas ke bawah sana . Kontan ketiganya memekik Karena kaget .
"Bayu !"
Dug!
Ketiganya tertegun sesaat dengan saling melempar pandangan, lalu dengan segera
Merapat ke balkon demi melihat ke arah bawah . Ketiganya berharap buku itu tidak mengenai siapapun ,mengingat siswa lain juga banyak yang sedang berlalu lalang di bawah sana. Namun sepertinya mereka salah karena bisa ketiganya lihat , seseorang dengan kupluk merah tengah mengusap usap kepalanya . Pemuda itu terlihat membungkuk demi memungut buku tebal di sebelah kakinya , lalu menatap ke arah setelahnya.Seketika , ketiga makhluk yang sedang memperhatikan dari atas , terkejut . Bayu dan Juan dengan refleks segara menjauh dari balkon sebelum orang itu melihat mereka. Tetapi berbeda dengan semesta , pemuda itu tetap dengan Ekspresi bersalah dan terkejutnya menatap seseorang di bawah sana. Semesta sepertinya lupa caranya untuk bergerak , hingga Bayu dan Juan menariknya demi berhenti memamerkan wajahnya pada korban yang berada di bawah sana.
"Semesta !!!"
Semesta terkejut ditarik seperti itu , dan setelah sadar dari kebingungan nya , Dian menatap kedua sahabatnya dan memberi tahu , " bukunya kena orang ,"
" Ya mangkanya itu ayo kabur . Lo malah ngelihatin terus ke bawah." Bayi menyahuti
" Kok malah kabur ? Bay , itu gara - gara Lo, loh ."
Bayu panik sendiri dia meremat rambutnya frustasi . " Justru itu ta ! gue ga mau cari masalah , kita baru beberapa hari masuk sekolah ," mereka bertiga masih berstatus siswa baru .
" Dih Lo itu pengecut namanya , lari dari tanggung jawab ."
" Sebodoh amat, yok ah kabur ! " Bayu sudah menarik tangan semesta dan Juan , mengajak ketiganya lari . Tapi semesta tidak mau , pemuda itualah melepas tangan Bayu .
" Nggak, kalau Lo takut biar gua jadi yang
" Gue ganti , gue beliin yang baru ." Bayu sudah mencegat tangan semesta . Juga mencoba segala. Bujuk rayuan agar semesta bersedia mengubah niatnya .
" Nggak , gue mau buku itu ." Namaku pendirian semesta agaknya Koko seperti batu karang .
" Semesta plus!!!!! "
Namun semesta tidak mendengarkan , pemuda itu malah berlari ke lantai bawah.
Bayu dan Juan langsung mengejar .
Membuat semsta terpaksa harus sedikit berlari demi menjauhi kedua orang itu yang memaksanya lari dari tanggung jawab . Pemuda itu mendadak melupakan larangan berlari yang harus dia patuhi ,karena kalua tidak sesuatu yang buruk bisa saja terjadi.Hingga ketika langkahnya membawa nya tiba di dekat orang berkupluk merah yang kena hantam bukunya . Semesta bernafas tersengal- sengal . Dia bahkan tidak sanggup berbicara ketika telah berhadapan dengan orang yang sedang memegangi bukunya dan menatap nya dengan tatapan meminta pertanggung jawaban.
" Lo , " suara orang di depannya terdengar ."
Semesta ? "Semesta tidak bisa mendengar apapun yang orang itu ucapkan . Dia sibuk membuat dirinya sendiri bernafas normal .
Dadanya terasa sangat sesak , pasokan udara di sekitarnya seolah menipis dan nyaris habis secara tiba-tiba . Semesta membungkuk kan badan , memegangi dadanya dan berusaha menghirup udara sebanyak- banyaknya . Tetapi dadanya semakin sesak dan sakit , hingga kedua kakinya tak kuat menopang tubuhny lagi. Semesta jatuh dengan posisi duduk bersimpuh . Membuat orang dihadapan nya terkejut melihatnya.Dia bahkan belum melakukan apa-apa . Belum menghardik atau pun membalas orang yang sudah membuat kepala nya sakit . Dia hanya menyebut nama yang ia baca dari halaman pertama buku itu, hei apa orang itu sedang melakukan prank padanya .
Bayu dan Juan yang baru saja datang segera menghampiri semesta .
"Ta .. semesta ! Astagaaa !! Bay .. bay gimana ini ?! " Juan yang memangku semesta bertanya panik pada Bayu yang sama kalangan kabutnya.
" Sial ! Mana gua tahu ?! Lagian Lo sih tapi ! Ngapain lari-lari coba ,"
"Iseh, si Bayu ,malah dimarahin semesta nya ! Orang udah kayak gini coba ."
Keduanya malah berdebat , sedang siswa yang lain sudah mendekat membuat ruang kian sesak . Bayu pun berteriak meminta semua agar tidak mendekat . Dan dengan gerakan cepat , Bayu menggendong tubuh lemah semesta untuk membawanya ke UKS sekolah.
Semesta sudah tidak berdaya Menurut aja ketika Bayu menggendong nya . Namun sebelum dibawa pergi , samar-samar semesta melihat orang yang sudah kena hantam bukunya. Orang itu terlihat mencolok dengan kupluk berwarna merah . Dan semesta sempat melihat name tag di seragam pemuda itu yang bertuliskan sebuah nama . Nama yang membuat semesta tersenyum di tengah kesakitannya.
Galaksi
Chapter pertama down ... vote dan komen nya ya.. 15 komen untuk membuka kunci chapter selanjutnya
See you..

KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta
Teen Fictionsaat dua anak Adam dipertemukan .. ternyata takdir mempermainkan mereka ga pinter bikin deskripsi coba baca dulu ok..