Scharchs

buku Scharchs

Flashback

Gadis cantik dengan rambut dikuncir kuda itu tersenyum tipis melihat apa yang baru saja pena nya torehkan,

Ia menutup buku berwarna cream itu, dan mengusapnya pelan

Brakk

"Ngapain hayo!"

Gadis itu memutar bola matanya malas, dasar pengganggu ketentraman

"Lo mau apasi Liam", gadis itu benar-benar kesal dengan pengganggu abadi ini

Sang lawan bicara tersenyum simpul, dan mendudukkan dirinya di sisi kiri gadis itu,

"Lo selalu nulis di buku ini, apaan si kepo nih gue"

Gadis manis itu tersenyum simpul

"Ini namanya Scharchs, suatu saat nanti Lo bakal gue kasih baca"

***

Lincoln menatap jam pasir yang berada di meja nakas, sisi kanan ranjangnya

Pikirannya melayang ke kejadian beberapa jam yang lalu bersama David teman lamanya juga Liam.

"Kalo lo nanya tentang itu gue gak bisa jelasin banyak, tapi gue bakal ceritain yang gue ketahui"

"Liam, dia milih ninggalin bokap lo dan memilih terus barengan sama Dhea sahabatnya"

"Dari situ, kita jarang ketemu lagi. Dan setau gue Liam ngehamilin adiknya Dhea itu si Sisca"

Pranggg

Lincoln membanting jam pasir itu, tatapannya menggelap, gak mungkin

Pria itu kembali duduk di tepi kasur seraya memijat pelipisnya, ia harus tenang itulah kenyataan yang terjadi

"Lin, Lo harus jadi Liam"

"Kalian punya wajah yang bener bener mirip, lo bisa pake lensa kontak buat mata lo"

"Dengan itu lo lebih bisa nyelediki, juga nyelesain urusan lo"

Lincoln membuka matanya,
Satu hal yang kini ia tau harus dilakukan

Derttt

Laura is calling

Lincoln tersenyum simpul, ia menarik nafasnya dalam dalam kemudian menekan tombol hijau

"hello baby, are you miss me?"

Lincoln mendengar suara gerutu dari sebrang sana,

"I hate your decision Lincoln, why didn't you tell me first?"

"and, stop calling me baby i hate you"

Lincoln terkekeh geli mendengarnya

"Ayolah Lau, You know lah gue kesini bukan mau liburan sekolah"

"i know it all, tapi setidaknya lo ngasih info dulu ke mom and dad. they asked as if I ate you alive"

Lincoln tertawa ringan, sungguh adiknya ini selalu membuat segalanya seolah rumit