Part 4

149 8 1
                                    

Cerita ini hanyalah khayalan.

Phuwin POV.

Sesampainya dirumah aku menuju ke kamarku sambil memeluk boneka beruang yang tingginya mirip dengan Pond.

Sebenarnya aku sangat takut disaat seseorang mau membuka bajuku.

Flasback

Hari ini aku datang secepat mungkin kemudian duduk dibangku aku seperti kemarin.

Aku meletakan tasku disamping agar tidak ada orang yang duduk disamping aku.

Terdengar seseorang sedang membuka pintu aku berekspetasi bahwa itu adalah Pond ternyata tidak.

Dia duduk di paling depan setelah dia meletak tas dia berjalan menuju kearahku.

"Ada apa?" Aku bertanya karena daritadi dia berdiri didepanku sambil menatapku terus menerus.

Disaat itulah dia mengambil kedua tanganku lalu dia membaringkan aku dimeja.

Aku berusaha untuk menolak dengan cara mendorong dia setelah berhasil keluar dari genggamannya.

Aku berlari menuju pintu disaat hampir sampai aku didorong ke lantai lalu dia duduk diatasku sambil mengunci tanganku dengan tangannya.

Tangannya yang lain mencoba membuka bajuku, aku berusah untuk berteriak tetapi tidak ada siapapun disaat itulah aku hampir menyerah.

Tetapi tiba tiba datang seseorang yang
nendorong dia sehingga terjadi perkelahian yang besar.

Disitu aku menyadari bahwa orang itu adalah Pond jadi aku berusaha untuk menghentikannya.
Untung saja sepi kelasnya jadi tidak terlalu banyak orang yang mengetahuinya.

Flasback end

Aku masih mencoba untuk menahan rasa takut ini tetapi tidak  mungkin karena sepertinya aku trauma dengan orang.

"Phuwin! mama dan papa sudah pulang. Turun dulu ini mama mau kasih oleh oleh."

Aku mendengar teriakan mamaku dari lantai satu menurutku yang harus aku pikirkan memang banyak tetapi kita tidak tau hari esok yang akan datang jadi nikmatilah hari ini.

"Cepat sekali kalian pulang?" Biasanya orang tuaku mau pergi meninggalkanku selama 3‐4tahun tetapi kali ini orang tuaku hanya pergi selama 1 bulan.

"Jadi, Phuwin tidak mau kami pulang kalau gitu oleh olehnya ngak jadi kasih."

"Bercanda kok mak."

Aku langsung mengambil oleh oleh yang tadi di ambil mamaku.

"Tadi ada yang telepon papa kalau kamu ada masalah disekolah."

Ternyata pihak sekolah sudah memberitahu kejadian tadi pagi.

Karena aku tau bahwa tidak mungkin merahasiakannya jadi aku menceritakannya semua dari awal.

"Wah kurang ajar banget tuh anak apalagi orang tuanya." Mamaku mendengar ceritaku langsung naik darah.

"Anaku sudah besar sekarang bahkan sudah dapat melindungi dan membela diri." Papaku bangga karena aku sudah dapat membela diriku.

"Tapi kita harus berterima kasih kepada orang yang sudah menyelamatkanmu jadi besok mama mau kamu mengundang dia buat makan malam."

"Siap mak."

Setelah membicarakan hal itu kami berbicara santai layaknya keluarga biasa.

"Jadi, Phu sudah punya pacar?" Disini aku yang lagi ngemil langsung tersedak.

"Astaga hati hati kalau makan tuh."

"Papa tau reaksi ini pasti Phuwin punya pacar."

"Mana ada pah."

Aku merasa lebih baik aku pergi dari pada menjadi q n a dadakan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loyal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang