prolog

366 18 5
                                    

Moragam Halbertb

Moragam Halbertb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mora Dalbert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mora Dalbert

Mora Dalbert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★﹐Prolog.﹗﹑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★﹐Prolog.﹗﹑

Disebuh rumah sakit,terdapat seorang pria terbaring dengan lemah diatas brankar,mata nya setiansa terpejam tanpa ingin menunjukan kesadaran dan perubahan nya.

Sudah terhitung 10 hari pria itu memejamkan mata nya tanpa ingin membuka sedikit pun.

Disamping ranjang nya,terdapat seorang wanita yang sudah memasuki usia kepala lima menatap sendu kepada putra semata wayang nya.

Tangan nya terlutur untuk mengelus surai sang anak,ia tersenyum getir saat mengingat ucapan Dokter beberapa bulan yang lalu tentang keadaan putra nya. Ia tidak tau,reaksi seperti apa yang putra nya tunjukan saat tau keadaan nya.

Membayangkan nya saja,sudah membuat Zhalilah menangis kembali dengan menundukan kepala nya.

Zhalilah mengangkat kembali kepala nya,saat ia merasakan pergerakan pada sang Putra.

"Sayang,kamu sudah sadar." Zhalilah memegang tangan sang putra dengan tangan kanan menekan tombol panggilan,dan muncul lah seorang Dokter dan Suster dari arah pintu kamar rawat putra nya.

"Bagaimana dengan keadaan putra saya Dok?." Tanya Zhalilah kepada sang Dokter.

Dokter Angga tersenyum "Moragam sudah sadar,keadaan nya juga sudah lebih membaik dari pada sebelum nya,tapi saran saya jangan terlalu buru-buru memberitau keadaan nya kepada Moragam." Terang nya.

Zhalilah menganggukan kepala nya,bagaimana bisa ia tidak memberi tau keadaan putra nya sedangkan putra nya tentu akan menanyakan semua itu kepada diri nya.

"Kalo begitu saya permisi,masih ada pasien yang harus saya periksa."

Setelah kepergian sang Dokter dari hadapan nya,ia memasuki kembali kamar rawat. Hal pertama yang dia lihat adalah tatapan kosong sang putra dengan menatap nya.

Ia menggeleng,berusaha keras untuk tidak menangis sekarang juga dengan tatapan sang putra yang tertuju pada nya.

Dan Zhalilah berusaha untuk menyakinkan diri nya,jika Moragam tidak menahui jika diri nya dinyatakan lumpuh untuk seumur hidup.


TBC.

Tolong kasih aku Vote dan Komen untuk cerita ini

MORAGAM (REVISI ULANG )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang