Semesta memilki banyak hal tidak pernah dijamah oleh manusia, semesta begitu luas membentang dari ujung hingga ujung lagi. Tapi pernahkah kalian berpikir bahwa alam semesta ini memiliki sebuah sususan yang begitu besar dari apa yang diperkirakan ilmuan pintar di luar sana? Apakah benar alam semesta ini memiliki nyawa? Kalau benar, apakah dia bisa terluka?
Cerita ini berawal dari sebuah bumi yang seperti kita kenal sekarang. Disana manusia hidup seperti biasa, mereka makan, minum, lalu mati. Jaka, adalah pelajar SMK yang saat ini sedang dilanda ketakutan besar akan terjadinya kematian itu. Dia menghabiskan hidupnya dengan berusaha menghindari kematian itu. Suatu hari, Jaka pergi ke kuburan di dekat rumahnya dengan berjalan kaki pada malam hari. Hal ini rutin dia lakukan untuk mengingatkannya pada kematian itu sendiri. Diperjalanan, langkah kakinya menjadi dingin seiring hawa aneh yang mulai meraba tubuhnya.
Dia memalingkan pandangannya ke arah sebuah lahan pertanian yang ada di dekat kuburan itu, dia menyipitkan matanya dan memandangi lahan tersebut. Samar-samar, dia melihat cahaya api yang memancar dari tengah lahan tersebut. Sampai dia tersadar bahwa api tersebut dikelilingi sekelompok orang yang menggunakan jubah biru tua, sarung tangan putih, dan topeng kuning yang tidak jelas bergambar apa. Jaka mulai terkejut menyadari bahwa mereka berjumlah sangat banyak. Jaka melambatkan langkahnya namun tetap berusaha menuju ke arah lahan itu lebih dekat. Semakin jelas terdengar, mereka sedang mengucapkan semacam mantra secara bersamaan. Jaka tidak mengerti apa yang mereka ucapkan, karna mantra itu seperti bahasa yang tidak pernah Jaka dengar sebelumnya.
Langkah kaki Jaka menjadi penuh ketakutan, dia mulai bergetar karna mantra-mantra tersebut semakin kencang terdengar. Jaka kemudian tak sengaja menginjak ranting yang berserakan pada jalan yang penuh dengan rumput itu. Hal tersebut, mengakibatkan salah seorang dari kelompok itu melihat keberadaan Jaka.
"Intrus...!!!" Teriak kencang dari anggota sekte seraya menunjuk ke arah Jaka.
"Intrus..!!!! Intrus...!!!!" teriak balasan dari anggota lain.
Jaka terkejut, matanya tak sempat melotot dan badannya sudah terlanjur lemas mendengar teriakan para anggota sekte lain, Dia mundur, namun kakinya tersandung dan dia terjatuh tepat di depan batu nisan yang bertuliskan "semesta". Seolah-olah batu nisan itu memang sudah disiapkan di tempat itu. Tanpa diduga, dibawah batu nisan itu ada lubang besar seperti akan digunakan untuk mengubur seseorang. Para anggota sekte mulai mendekat ke arah Jaka. Jaka mulai berteriak-teriak tidak jelas. Namun, mereka tetap melafalkan mantra-mantra aneh dengan tangan mereka yang menunjuk ke ara bulan.
Saat Jaka melihat ke arah bulan, mulai itu seperti berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Dan saat itu pula. Para anggota sekte mulai menurunkan tangannya, dan berhenti mengucapkan mantra-mantra aneh tersebut. Jaka sedikit memelankan teriakannya, dia melihat sekelilingnya, dimana para sekte seperti mematung dan tak lagi mendekat ke arah Jaka. Beberapa saat kemudian, Jaka kembali mengarahkan pandangannya ke arah bulan yang seakan membesar. Kemudian, satu buah mata besar muncul bulan yang seolah-olah memandang ke arah Jaka. Dia panik, tapi tepat setelah dia menghela nafas, sesuatu menariknya dari ke dalam kuburan tersebut.
"Aaaaskkkhh!" Teriak Jaka dengan sangat kencang.
Saat itu pula, tubunya seketika berada dalam liang kubur itu. Matanya terbuka setelah tanah-tanah kuburan telah dia bersihkan dari wajahnya. Namun apa yang ada dipandangannya adalah sebuah tulang belulang manusia yang telah bertumpuk-tumpuk. Dia benar-benar ketakutan, dia akhirnya merasakan ketakutan terbesarnya. Yaitu, Kematian.
Kemudian, anggota sekte kembali mendekat ke arah Jaka, tepatnya di atas lubang besar tersebut. Dia menjulurkan tangannya ke arah depan. Dan secara ajaib, tanah-tanah mulai menutupi lubang tersebut. Jaka mulai putus asa, dia menyerah pada kesialan yang menimpanya malam ini.
Jaka, seorang pemuda yang takut akan kematian, akhirnya mati dengan cara yang sangat mengenaskan, yaitu menjadi tumbal dari sekte aneh yang sudah memakan banyak korban untuk ritual-ritual mereka
Namun, siapa mereka? Apa tujuan mereka? Ada apa dengan bulan? Dengan semesta? Kuburan? Batu nisan? Dan gambar pada topeng mereka yang tidak sempat di perhatikan oleh Jaka. Mengapa kuburan itu bernama semesta? Apa semesta terluka? Lalu mati tanpa bersisa?
Semua akan menjadi misteri besar untuk hal besar berikutnya. Karena cerita ini, belumlah usai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Semesta
HorrorSemua hal di dunia ini adalah misteri. kau tidak akan pernah mengira bahwa hal-hal kecil yang ada di sekitarmu adalah hal yang bisa membawa malapetaka dan bahaya. Novel ini berisi tentang cerita-cerita horor merupakan hasil karangan dari berpikir li...