Chapter 15

5 2 0
                                    

Aku pernah berkata kepada Dante,

"Kamu pasti salah satu pesulap terbaik, kan?" atau semacam itu.Tapi sekarang setelah kupikir-pikir, aku hanya berpura-pura tahu. Kekuatan yang menarik aku begitu kuat sehingga jauh melampaui imajinasi ku.

Setelah lingkaran sihir diaktifkan, dunia tiba-tiba terdiam. Sebelumnya hening, tapi kali ini aku benar-benar tidak bisa mendengar apa-apa.

Suara angin yang hanya bisa kudengar jika aku harus memperhatikannya, dan suara ombak yang mengalir dengan tenang.

Semuanya terdiam seolah-olah waktu telah berhenti. Tapi itu hanya sesaat. Sangat tiba-tiba, dunia yang telah berhenti mulai berubah. Pemandangan yang tadinya terendam matahari terbenam sudah tidak ada lagi.

Matahari, yang benar-benar terbakar di tengah langit merah tua, dengan cepat menghilang. Hanya sesaat setelah tirai malam tertutup, dan langit berubah menjadi angkasa dalam sekejap.

Tempat di mana cahaya tanpa henti jatuh dan muncul kembali. Ke alam semesta di mana ribuan bintang mengambang, Bima Sakti bersinar, dan mengandung lebih dari yang aku tidak akan pernah tahu.

Alam semesta terus berkembang. Dan itu bersinar dengan sempurna. Brilian tanpa henti. Rasanya seluruh kepalaku dipenuhi dengan kelap-kelip bintang.

Warna-warna mempesona yang tak terlukiskan terjalin dengan cahaya bintang. Aku tidak bisa memahami adegan itu, namun pada saat yang sama, aku bisa.

Sepertinya aku sudah lama melihat pemandangan ini dalam gambar. Nebula, Bima Sakti, planet, dan Bima Sakti lagi. Tapi mereka hanya selembar kertas. Hal-hal itu tidak dapat menangkap ini, keluasan ini.

Dengan gelombang yang aneh, bintang-bintang terus melintas di depan mataku.

Tentang waktu itu aku berpikir. Ah, di mana sih aku?Segera setelah saya berpikir demikian, sesuatu menyentuh bahu ku. Itu adalah kehangatan yang aku tidak punya pilihan selain mengakui bahwa aku sudah terbiasa. Bahkan sebelum aku dapat memeriksa mu, kamu berbisik kepada saya,

"Lihat ke atas."

Kepalaku terangkat tanpa perlawanan khusus. Dan bodohnya, aku memikirkan hal yang persis sama seperti sebelumnya. Di mana aku?Aku pikir aku berada di luar angkasa, namun ketika saya melihatnya lagi, saya berada di laut.

Ikan berwarna-warni melewati perairan jernih tanpa akhir, dan ada terumbu karang berwarna-warni yang belum pernah aku lihat sebelumnya.

Setelah tenggelam jauh di laut, aku hanya melihat ke suatu tempat di langit yang terhalang oleh laut. Langit cerah. Itu adalah warna biru yang cantik. Aku pernah tenggelam di laut. Tapi jelas tidak seperti ini. Ya, itu pasti bukan perasaan yang luar biasa dan asing sehingga mataku kabur.

Aku tidak pernah berpikir saya akan menggunakan ekspresi klise dari perasaan seperti ini untuk pertama kalinya dalam hidup ku.

Melihat langit di atas laut, aku menurunkan pandanganku ke sana. Cahaya biru, yang asing karena berbeda dari langit, namun terasa lebih berbeda karenanya, mengalir di depan wajahku.

Tidak ada waktu untuk bosan hanya dengan melihat ke bawah laut. Apakah benda besar yang lewat di sana adalah ikan paus? Tapi bagaimana aku bernapas di bawah air?Pada pertanyaan baru, aku secara refleks menghirup, namun tidak ada rasa sakit, hanya rasa dingin yang menyenangkan menyelimuti ku.

Tidak mungkin, tapi aku benar-benar merasa seperti bagian dari laut.Tepat sebelum kesadaran ku benar-benar tenggelam di dalam air, laut menghilang di depan mata ku. Tapi sebelum aku menyadarinya, aku berjalan ke suatu tempat bersamamu.

Tempat pertama yang aku lewati adalah lapangan yang mataharinya terik. Sambil mengagumi hutan belantara terbuka tanpa hambatan, aku mengerutkan kening pada cahaya yang terlalu terang. Segera setelah aku mengharapkan keteduhan yang sejuk, pemandangan terlipat ke tempat lain.

Suamiku adalah Penguasa Menara Sihir {Paksu Bucin} || OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang