- Aryandra -

741 40 0
                                    

POV si bungsu Aditama

POV si bungsu Aditama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adit masih saja menatap ponsel nya dengan kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adit masih saja menatap ponsel nya dengan kesal. Bukanya ia malas membawa kendaraan sendiri tapi dia anak yang anti Tebengan.

"Misii Sesuai alamat ya kak" cengiran di dalam mobil mewah itu jelas terpampang "Monggo"

Adit membuka pintu mobil dengan sedikit sangsi, ia benar benar kesal hari ini "lama amat sih bang!"

"Macet elah! Biasa aja kali tuh muka macem perawan aje lu" ujar Arash

"Udah satu jam anjir" balas Adit dengan sengit "udah panas lagi"

"Yaudah tinggal neduh apa susah nya sih" kata Arash. Ini Adit malas jika berdebat dengan Abang nya ia pasti kalah udah galak juga Adit langsung diem lihat ke arah kaca mobil nya

"Nih!" Arash memberi Adit ponsel nya tak lupa earphone juga

"Apa?" Tanya Adit bingung

"Kata gue kalo lu mau ngegalau sekalian dah pake lagu di jamin mantep. Gue punya banyak playlist patah hati" goda Arash pada Adit yang sudah memajang wajah datar

"Sabar dittt sabar orang ganteng harus sabar menjinakkan peliharaan"

**

"Pap kok bagian Aris banyak??!" Aris udah menatap malas karna hari ini ia harus mempelajari banyak laporan baru

"Iya biar otak nya kepake mas" ujar Papa sambil memeriksa laporan "punya wajah ganteng tapi nt terus masa otak juga ikutan nt"

"Jahat" ujar Aris sambil membanting bantal di sofa tempat dia duduk, drama

"Makanya kalo satu tuh ya satu aja. Gakusah dua dua" lanjut Papa menggoda

Aris mendengus tidak terima "itu namanya seleksi pap"

"Seleksi seleksi" Papa beranjak lalu meletakan satu laporan di meja depan Aris, Lagi "udah siang ini. selesaiim mas, Papa meting dulu kalo udah tumpuk lagi"

"Pap beneran ini????" Papa hanya mengangguk lalu menghilang di balik pintu. Rasanya Aris ingin pindah ke mars aja daripada harus baca satu satu laporan emang lebih baik ikut Arash ninjau proyek aja kan bisa sambil tptp

"Aris tegakkan pundak mu nak! CEO muda yes! CEO muda yess!!" Ujar Aris, tapi detik berikutnya laki laki itu malah rebahan tidak ada beban.

Ris Aris!

Haiii haiiii semuaaaaaa!!!
Aku balik dengan book ala ala lagi hehe
100% fiksi ya gaes ya..

Aku harap ceritaku bisa konsisten tidak seperti cerita ku sebelum sebelum nya hehe
Vote dan komen kalian yang bikin aku semangat. Kalo berlebih kalian bisa ingetin aku yaaa, enjoy gaess

See you...



Lanjut gakkk?????

Aryandra's || Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang