2

160 34 15
                                    

Lingkaran Pertemanan.

“Perut gue mules pls!” Aduh Dansol kepada teman-temannya, Garam, Danielle, Zoa, Jiwoo, Yeseo, Yungyu, Niki, Sungjun, Junghwan dan Gunwook.

Gunwook yang mendengar aduhan itu langsung memberi teh hangat miliknya kepada Dansol. “Balik aja sedotannya, kalo mau gua ambilin lagi sedotan baru.” tawarnya yang membuat Dansol menampilkan wajah luluhnya.

“Ih Gunwook, lo lucu banget! Jadi selingkuhan gua, yuk?” Ajak Dansol yang membuat Yungyu membulatkan matanya tak percaya.

“Gila lo!”

Dansol hanya cengengesan tidak jelas dan merasa tak bersalah. “Kalo baper, maaf!” ujar Dansol yang membuat Gunwook cukup.... Kesal?

“Main yuk nanti pas pulsek!” Ajak Zoa. “Gua gaada temen nih dirumah.”

“Ogah ah, mending motoran.” Tolak Niki yang diangguki Sungjun.

Dansol yang mendengar tutur kata Niki sontak menatapnya dengan tatapan menantang. “Balap, kuy?” ajak Dansol. “Yang kalah traktir.”

Gunwook, Yungyu, Junghwan, Jiwoo serta Garam mengangguk menyetujui tantangan dari Dansol. Namun Yeseo dan Danielle menolak tawaran tersebut dikarenakan trauma kalah taruhan.

“Gaseru lo,” Sebal Garam yang membuat Danielle menatapnya malas. “masa gitu doang langsung ogah balap lagi.” nyinyir Garam yang membuat Dansol tertawa lepas.

“Paling juga takut motor disita lagi.” Celetuk Dansol yang mengundang tawa dari teman-teman lainnya.

Fu.” Umpat Yeseo kesal.

“Yaudahlah, gua mau ke kelas Gyuvin dulu.” Pamit Dansol yang membuat dua lelaki dilingkaran pertemanan mereka merasa panas.

Dan begitu juga dengan salah seorang perempuan yang kini menatap Dansol tak suka. ‘Harusnya gua, bukan Dansol.’ batin perempuan tersebut.

──────────────────────────

“Vin,” Panggil teman Gyuvin yang bermarga Cho itu. “nongkrong, kuy.”

“Ogah ah, hari ini gua mau full tidur.” Tolak Gyuvin yang membuat Kyungmin merotasikan matanya sebal.

Haruto yang mendengar percakapan itu sontak membalikan tubuhnya menghadap ke Kyungmin. “Kok lu cuma ngajak Gyuvin? Gay lo ya?” tuduh Haruto yang langsung mendapatkan tamparan panas dari Kyungmin.

“Ngaco!”
“Gak usah mukul, bego!” Umpat Haruto tak suka.

Anthonny menggelengkan kepalanya tak percaya, lalu mengikuti Seungeon yang sedang tertidur pulas. “Jangan berisik, gua ngantuk.”

“Tidur sono dihutan, ga berisik.”

Gyuvin menghela nafasnya panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan. “Habis ini mapel apa?” Tanya Gyuvin yang tak mendapat jawaban.

“Makanya jadwal tuh dicatet!” Omel Kyungmin yang langsung memberinya jadwal lengkap dari Senin hingga Sabtu.

“Gyuvin!” Teriak seseorang yang membuat atensi seluruh anak kelas berubah menjadi ke perempuan tersebut.

Gyuvin yang melihat kedatangan sang kekasih, sontak mendorong Kyungmin dari kursinya dan menepuk untuk menyuruh Dansol duduk disebelahnya.

“Monyet lo.” Umpat Kyungmin tak suka.

Gyuvin tidak menghiraukan Kyungmin, justru ia sekarang malah menepuk-nepuk halus kepala Dansol. “Kamu masuk jam berapa?” tanya Gyuvin.

“Gua bolos ah, mapelnya pak Jin Goo.”
“Kebiasaan, lo.”
“Kayak lu gapernah aja.” Sindir Dansol yang membuat Gyuvin terkekeh.

“Bolos aja lah Vin,” Ajak Dansol yang membuat Gyuvin menggeleng menolak. “ayok ih!” ajak Dansol.

“Gadulu, gua kebanyakan bolos.” Tolak Gyuvin lagi.

Hal tersebut tentu membuat Dansol badmood, namun ia menerimanya dan mengangguk. “Yaudahlah, gua pergi dulu ya... Pulang bareng lho!” ingat Dansol yang diangguki Gyuvin.

“Iya bawel, buru sana.” Usir Gyuvin pada akhirnya.

──────────────────────────
to be continued...

24 STEP [KIM GYUVIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang