1

85 6 0
                                    

Seperti biasa, Shen Yuan menyalakan komputernya untuk membaca kelanjutan cerita yang ia baca kemaren.

Meskipun ia sedikit jengah dengan alurnya, namun ada rasa penasaran untuk menuntaskannya.

Dan dengan membawa sepiring mantou hangat serta es teh dingin, ia kini siap untuk menyelami dunia fantasi yang akan datang.

Ia pun membuka laman pada layarnya dan memasukan ID miliknya seperti biasa.

Selamat datang kembali,  Peerless Cucumber

.....

"Ahh, kenapa jelek sekali ending ceritanya?!" Seruan tidak terima ia layangkan saat membaca bagian penutup cerita.

Mantou yang ia anggurkan itu sudah mulai mendingin, bahkan es batu pada gelas pun sudah mencair dan tidak lagi dingin.

Shen Yuan memaki penulis yang aneh itu, bagaimana bisa ia merusak jalan cerita dengan akhir yang buruk?

Dengan kesal ia menghentakkan kaki dan membuatnya tersentak hingga tersedak mantou yang tadi ia gigit.

Permukaannya menjadi alot akibat suhu yang merendah, membuatnya semakin susah untuk di telan.

Yang pada akhirnya membuatnya kehabisan nafas dan tidak sadarkan diri.

.....

"Hei, apa kau sudah bangun?" Sebuah suara mendengung pada pendengarannya, ia dengan susah payah membuka matanya.

Hanya untuk melihat pemandangan asing..

"Dimana aku?" Karena tiba-tiba bangun, sakit kepala menyerangnya dengan kuat.

"Ughh, sial, sakit sekali," Shen Yuan memegangi kepalanya yang berdenyut.

Orang yang ada di sampingnya segera menahan punggungnya, yang segera ia tepis.

"Kau masih sakit, sebaiknya aku panggilkan tabib," ucapan itu sarat akan kekhawatiran.

Orang itu pun meninggalkannya sendirian tempat asing ini!

Shen Yuan yang akhirnya sadar dari pusingnya pun mengerjap beberapa kali.

'Dimana ini?'

Orang tadi memakai pakaian aneh!

Tebal sekali, berlapis-lapis serta apa itu yang ia lihat, pedang?

Astaga, bagaimana bisa aku ada disini?!

Bip, bip, bip
Kepada Tuan Peerless Cucumber, di harapkan fokus untuk mendengarkanku!

Shen Yuan segera menoleh untuk mencari sumber suara, namun tidak menemukannya.

Darimana asal suara itu?

Disini Tuan Cucumber, tolong pejamkan matamu..


Suara itu memerintahnya, apakah ia mendengar isi hatinya? Ataukah ia mampu membaca pikirannya?

dan mau tidak mau ia pun memejamkan matanya sejenak.

Woahh, apa ini nyata?

Matanya terbuka lebar dengan cahaya kehijauan yang berbentuk kotak seperti tanda yang selalu ada di permainan.

Muncul begitu saja sesaat setelah ia memejamkan mata.

Synchronicity (SVSSS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang