Anantari gadis 14 tahun yang kerap dipanggil ana.Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang pedagang kecil dipasar.Adiknya bernama Gayatri,gadis kecil berusia 8 tahun.Dan kakak perempuan yang galak namun sangat penyayang.
Keluarga sederhana itu tinggal didesa dikaki Gunung slamet,pagi itu terasa berbeda dengan pagi yang lain.Ana seperti berada dihamparan yang luas dengan langit berwarna jingga sambil memetik bunga-bunga liar dan merangkainya dengan bahagia.Terdengar suara laki-laki separuh baya yang familiar ditelinganya dengan tubuh tergucang seperti ada gempa dan mimpi itu pun buyar dengen sendirinya.
"Ana bangun,bocah malas"Dan ana pun terbangun dari mimpinya,ternyata bukan gempa tapi lebih menakutkan lagi telihat wajah bapak yang kesal.
Anapun hanya bisa terdiam lalu tersenyum dengan wajah lugu dan bodohnya.
" Ga berangkat sekolah udah siang!" kata bapak.
"Anak perempuan,tiap hari harus dibangunin, mbok ya bangun sendiri loh an".
" Jam berapa pak" sambil menarik selimut seolah ingin melanjutkan mimpi tadi.
"Jam 6".Sambil keluar dan kembali ke ruang tamu sambil ngopi.Anapun langsung loncat dari ranjang dan berlari kekamar mandi..
Akhirnya ana mandi dan bersiap berangkat sekolan dengan berlari terpontang panting dengan tangan kanan memegang dasi tangan kiri memegang ikat pinggang.Mengejar waktu jangan sampai tertinggal angkot.Dan sampainya dipertigaan.ana duduk diatas batu besar sambil memakai dasi dan ikat pinggang tanpa rasa malu karna itu udah biasa.
"Kesiangan".
"Iya ning".
Dewi setianingsing teman sebangku ku.Teman ku dari Tk,Sd dan Smp.Anak yang ceria dan lebih dewasa,padahal usianya lebih muda dariku beberapa bulan.
Tidak lama kemudian angkotnya pun datang."Penuh gimana ni"
" Ga papa dari pada telat ning"
Aku dan ening pun naik,karena tidak ada bangku yang kosong kita naik seperti kenet.Dan aku didepan dan ening di belakangku.
"Masuk angin nanti an".ening berbisik sambil memegang rok yang bertebangan.
"Ga bakalan.Dengan senyum kegirangan."Ning ini salah satu momen yang ga bakal kulupakan"Tangan satu berpegangan yang satunya megangi rok.Dengan mata yang berbinar-binar seraya berkata." I am fly".
"Gumoh baru tau rasa loh!sampe sekolahan lagi,gimana ini an".
" Ada andi noh rasain lu".
Dengan wajah memerah ening turun dari angkot karna ke gep sama gebetan yang baru datang diantar bapaknya.Aku hanya bisa tertawa kecil meledek ening dengan penderitaannya.
"Kamu kok jadi cewe males banget,rambutmu panjang kok ngga diiket,rewad rewod piye kowe an".Sambil memegang rambut ana.
"Kenapa".dengan muka bodohnya
" Kenapa kamu ga malu,emang kamu ga punya gebetan gitu".
"Siapa".ana tanya balik
" Ya alloh tobat aku punya temen kaya kamu,kalau bisa aku mau tukeran temen aja".
"Kamu nyakitin hati aku loh ning".sambil ngupil
"Astagfirulloh".sambil narik tangan ana sebelah kiri.
" Malu an". Wajah ening benar2 kesal.
Mereka pun berjalan menuju kelas yang harus melewati ruang kelas 3 terlebih dahulu.Dan disaat itu ada 4 kakak kelas laki-laki sedang ngobrol berdiri didepan kelas.Salah satunya adalah andi.Andi dan eningpun curi- curi pandang.Baru rasanya pantat nempel dibangku terdengar suara bel.Dan dilapang ada anak kelas 3A sedang berolah raga.setiap angkatan ada 3 kelas,kelas A,B dan C.Wajah ana pucat dan wajah yang merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasaku
Teen FictionAna seorang gadis remaja yang berusia 14 tahun kelas 2 SMP di sebuah sekolah negri.Anak yang ceria,ramah dan berwajah jutek dengan tubuh yang munyil dengan kepala yang penuh dengan imajinasi.Dia selalu mengatakan apa yang ada didalam hati dan pikira...