4

1K 113 0
                                    

Bara membuka matanya saat merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya.

"Sssh..."
Dia meremas perutnya dengan kedua tangan, lalu bangkit dari tempat tidur dengan hati hati agar tidak membangunkan biru dan kenzi.

Dia melihat kearah jam yang terpasang di dinding berwarna biru itu.
03.15

Setelah melihat jam diapun berjalan kearah pintu dan keluar dari kamar bernuansa biru itu.

turun ke lantai bawah dengan sempoyongan sesekali dia akan berpegangan pada dinding di sekitarnya. Sesampainya dia di bawah dia langsung menuang air ke gelas dan langsung menegaknya hingga habis berharap sakit pada perutnya berkurang, namun bukannya berkurang sakit itu semakin menjadi.

Bara mendudukkan dirinya di kursi meja makan dan Menelungkupkan kepalanya di meja.

"Bang? " Mendengar gumaman seseorang, Bara melihat kearah pintu penghubung antara dapur dengan ruang keluarga, dia melihat Kenzo berdiri menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Hm."

"Lo sakit?" Pertanyaan itu spontan keluar dari kenzo, sebenarnya tampa ditanya pun Kenzo sudah tau bahwa abangnya ini tengah sakit, tapi ntah kenapa dia tetap menanyakan hal itu.

Bara tidak menjawab pertanyaan Kenzo dia terlalu lemas untuk sekedar bicara.hingga

Tak...

Bara mendongakkan kepalanya dan melihat meja yang tadinya kosong kini sudah ada semangkok bubur dengan segelas air hangat, lalu dia mengalihkan perhatiannya kepada Kenzo yang ntah sejak kapan sudah duduk di depannya.

Beberapa saat yang lalu...

Kenzo terbangun dari tidurnya karna merasa haus, dia meraba raba nakas yang ada di sebelah tempat tidurnya untuk mencari ponselnya, setelah mendapatkannya dia menyalakan ponsel itu dan melihat jam.

03.20...

Setelah melihat jam dia meletakkan benda persegi itu ke tempat semula dan beranjak dari kasur nya. Berjalan keluar dari kamar dia turun ke lantai bawah.

Sesampainya di bawah dia menyergit heran melihat lampu dapur yang menyala, siapa yang bangun sepagi ini?. Jika maid itu tidak mungkin, maid akan datang saat jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, karna penasaran Kenzo mempercepat laju jalannya sesampainya dia di pintu dapur, dia dapat melihat seseorang yang sangat di kenal nya sedang Menelungkupkan kan kepalanya di meja makan.

"Bang?" Dia bergumam memanggil orang yang tak lain adalah Bara itu.

"Hm." Seperti biasa dingin dan datar, tapi suara itu terdengar lemah.

"Lo sakit?" Pertanyaan spontan itu keluar dari mulutnya. Membuat dia merutuki mulutnya ini, karna tampa ditanya pun dia sudah tau jawabannya.

Melihat tidak ada jawaban dari Bara diapun berinisiatif membuatkan bubur untuk Bara.

"Makan bang!" Mendengar suara Kenzo yang sepertinya tidak mau di bantah dia pun memakan bubur itu.

"Hm... Enak. " Pujinya,lalu dia mengacak acak rambut adiknya itu, setelah itu dia melanjutkan makannya tampa memperhatikan Kenzo lagi.

Sedangkan Kenzo yang mendengar pujian dari kakaknya, memalingkan wajahnya dengan telinga yang sedikit memerah.

Setelah menghabiskan buburnya Bara langsung menegak air yang berada dalam gelas itu sampai habis. Setelah itu dia  berdiri berniat kembali kekamar nya.

krekk....

Mendengar suara kursi bergeser Kenzo langsung melihat kearah kakaknya yang mencoba berjalan kearah ke lantai atas.

AlbaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang