b. She's My Desire • 02

1.2K 38 1
                                    

HAPPY READING!

JUST FOR FUN AND WATCH YOUR AGE! ⚠️

Don't forget to vote, thank you.

***

     Seorang perempuan muda terbangun dari tidurnya. Duduk sejenak guna merenggangkan otot-otot, dan menatap selimut dark choco tebal yang membungkus tubuh putih polosnya. Tidak lama, sosok berperawakan modis tersebut terbangun serta mulai membersihkan diri.

Setelah itu mulai melangkahkan kakinya ke arah luar bedroom dengan kondisi tergopoh sambil melilitkan sekimut tebal tadi pada sekujur tubuhnya. Ya, seperti inilah jika sesudah selesai berhubungan dengan Alessio. Tulang-tulang dibadannya pun ikut terasa remuk.

Namun, bukannya timbul perasaan tertekan atau tidak nyaman. Kenny justru bertekad untuk membuat daddy-nya tersebut merasa puas jika kembali melakukan kegiatan panas terhadapnya.

Lalu dengan jalannya yang lamban, akhirnya Kenny berhasil mencapai meja kerja kepunyaan Alessio. Senyum kecil lantas terbit dari bibir indahnya kala melihat betapa tertatanya sosok pria matang itu. Sebab, Alessio sering kali memperhatikan hal-hal kecil. Hingga memori-memori yang begitu berkesan akan pertemuannya dengan Alessio yang kemudian muncul perlahan di ingatan Kenny seperti alat pemutar film.

"The nice guy, huh?" ejeknya sendiri sembari tertawa. Tangan mungilnya pun ikut mengelus sayang sebagian bingkai foto di sana.

Hingga tibalah Kenny memegang salah satu bentuk kertas yang dihias memesona dengan hiasan pita di atasnya. "What this is?" gumam nya.

Dengan ragu-ragu, Kenny membukanya. Dan, beberapa detik selanjutnya ia menatap getir pada benda itu. Ternyata itu adalah Undangan Lamaran. Tertera jelas nama Alessio di bagian kanan atas.

Klek!

Suara pintu terbuka. Tampaklah Alessio yang tengah memasuki ruangan dengan wajah yang sedikit kusut. Sementara Kenny dengan amarah yang memuncak kontan menghampiri, dan melemparnya tepat di wajah tampan Alessio. "Maksudnya apa?!" lontar Kenny berapi-api.

Terkejut oleh tindakan gadis-nya barusan, Alessio lantas mengangkat salah satu alisnya. Pertanda bahwa ia tak menyukainya. "Are you gettin' engaged at the near future?"

Terlonjak untuk kali keduanya, Alessio langsung meremas kertas tebal itu. Tidak menyangka kalau kedua orang tuanya akan begitu berani menyentuh area privasi yang selama ini ia jaga rapat-rapat. "Sial!"

Runtukkan tersebut berhasil terdengar jelas di indera pendengaran Kenny. "Brengsek!"

"Aku udah pernah bilang, kalau aku nggak akan perpanjang hubungan ini kalau kamu punya sesuatu yang lebih serius."

Menyugar kasar rambutnya, Alessio menatap frustrasi pada sosok Kenny. "Aku nggak tahu sama sekali, baby. I'm serious."

Terkekeh penuh dengan gurat sedih, Kenny lekas membalas. "Kamu ... benar-benar bisa buat aku kelihatan manusia yang paling buruk, Alessio."

Spontan menggeram rendah, pria bersurai ash blonde tersebut maju. Mencengkeram kuat pundak Kenny yang terekspos. "Ulangi. Ulangi sekali lagi, baby." pintanya datar.

"Alessio Danzel Luchoa, PUAS?!"

Menepis kasar tangan besar Alessio dari pundaknya, wanita bermata bulat tersebut hendak berlalu pergi. Ingin meninggalkan semuanya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Tetapi, Alessio mampu menahan serta menjatuhkannya ke atas sofa dalam sekali gerakan.

HOTTEST LINE [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang