MK. 53

7K 298 14
                                    

* here with me

Setelah acara purna siswa tadi, Mahen mengajak Keisha mengantarkan bundanya pulang ke rumah. Lalu setelah itu baru ia akan mengajak Keisha pulang ke apartemennya.

"Padahal Keisha pengen bunda se rumah sama kita loh."

"Bunda gak mau ngerepotin kalian sayang. Lagian bunda belum tua tua amat, bunda bisa sendiri kok. Yang penting kalian cepet kasih bunda momongan ya. Bunda kan udah ga ganggu kalian, oke?"

"Bundaaa.." rengek Mahen malu membuat bundanya tersenyum.

"Iya iya sayang. Yaudah kalian sana beresin apartemen. Bunda mau istirahat."

"Kok ngusir bun?" tanya Mahen jengkel.

"Yaelah hen, kamu mau di sini terus? Ajak istrimu pulang dan istirahat. Kamu masih gak ngerti aja."

"Iya bunda iya."

"Kami pamit ya bun."

"Hati hati sayang.."

Mahen menggandeng tangan Keisha sampai memasuki mobil. Mereka bahkan belum ganti baju, masih memakai kebaya dan jaz.

"Kamu gerah?"

"Hah?" beo Keisha mendengar ucapan Mahen.

"Kalo iya, kita langsung ke apart. Terus kamu mandi ganti baju." ujar Mahen sangat lembut membuat Keisha terkejut namun ia merasa nyaman dan tenang.

"Iya a-aku mau mandi."

Mahen tersenyum dan mengangguk. Kemdian ia mrnjalankan mobilnya menuju ke apartemen miliknya.

Tak lama keduanya sampai di apartemen milik Mahen. Mata Keisha menatap apartemen itu dengan bangga. Dirinya dan Mahen sudah berada di apartemen ini lama. Jadi sangat banyak kenangan yang mereka ciptakan bersama sama.

Mahen melihat Keisha yang berdiri diam itu. Ia tersenyum dan menggandeng tangan Keisha dari belakang. Keisha terkejut saat tangan Mahen menyatu dengan tangannya.

Mereka bersama sama memasuki apartemen itu. Keisha dan Mahen menjadi flashback saat pertama kali mereka ke sana. Rasanya sangat berbeda.

Jika dulu mereka ke sini karena terpaksa dan dengan perasaan tidak terima, maka sekarang mereka ke sini tanpa paksaan dan perasaan mereka sangatlah bahagia. Ini benar benar dejavu yang membahagiakan.

Pintu apartemen terbuka lebar. Dapat di lihat bagaimana kondisi apartemen saat mereka tidak tinggal bersama. Sangat berantakan.

Keisha menatap Mahen yang langsung di hadapkan kepada kerah Mahen. Keisha merasa canggung.

"Heheh, aku gajadi mandi. Beresin ini dulu ya.." ujar Keisha berusaha mencairkan suasana.

Mahen menatap ke arah gadisnya itu. Ia tersenyum simpul kepada Keisha.

"Nggak sayang, mandi dulu ya? Abis itu kita beresin ini bareng bareng. Baru deh kita istirahat. Oke?" ujar Mahen lembut sambil mengelus tangan Keisha.

Keisha mengangguk, kemudian ia melangkah memasuki apartemen dan menuju ke kamarnya. Jantungnya berdetak kencang karena ia masih terbawa suasana saat pertama kali ia ke sini.

"Lama banget gue gak ke sini. Bayangan gue yang dulu sama Mahen masih terlukis jelas di apart ini." gumamnya sambil duduk di kasur itu.

"Aku tau ini sulit bagi kamu." ujar seseorang dari arah pintu. Keisha menegakkan badannya dan melihat ke arah sana. Ternyata itu Mahen. Ia menjadi sedikit gugup.

"Kamu dari kapan di situ?" tanya Keisha.

Mahen tak menjawab. Ia melepas jas nya dan menaruhnya di atas meja yang berada di kamarnya. Kemudian ia duduk di sebelah Keisha.

MAHENDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang