Chapter 1

1K 64 11
                                    

Chapter 1 Loading. . . Complete!
Chapter 1:
{🍃Penyerangan!?🍃}
{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}
_________________________________________

Di suatu sore, tepatnya di kediaman elemental, terlihat Thorn yang sedang menjaga tanaman yang ia tanam di halaman rumah. Saat tengah mengelus bunga daisy, tiba-tiba ada yang memanggilnya dari dalam rumah.

"Thorn! Sudah jam berapa ini!? Cepat masuk! Kita makan malam!" Teriak mak Gemgem dengan suaranya yang nyaring dan merdu :).

"Bentar bang! Thorn lagi ngerawat daisy sama teman-temannya! Nanti Thorn masuk kok!" Kata Thorn lalu dengan cepat ia langsung mengurus tanaman-tanamannya.

Setelah Thorn selesai dengan tanamanya, dia langsung bergegas masuk kedalam rumah untuk makan malam bersama saudaranya.

Di tempat makan

Terlihat Gempa yang sedang menyusun piring di atas meja makan, terlihat pula saudara lainnya yang duduk di tempat mereka masing-masing dengan tenang.

"Sunshine! Lagi liat apa tu?" Tanya Thorn penasaran lalu duduk di tempatnya yang berada di tengah antara Ice dan Solar.

"Gak usah di tanya Thorn, pasti jawabannya-" Belum sempat Taufan menyelesaikan kalimatnya, Solar lebih dulu memotongnya.

"Nyapa followers" Jawab Solar dengan pandangan yang fokus pada layar hp-nya.

"Sudah kuduga" Ucap Taufan dengan nada pasrah.

"Sudah-sudah, ayo kita makan takutnya makanannya jadi dingin" Kata Gempa lalu duduk di kursinya.

Saat tengah sarapan dengan tenang, tiba-tiba ada suara ledakan yang cukup keras dari luar rumah, seluruh elemental pun terkejut apalagi beberapa dari mereka sampai tersedak makanan yang mereka makan saat ini.

"Uhuk! Uhuk! Air! Mana air!?" Panik Solar dan segera mengambil air yang disodorkan oleh Thorn.

"Sunshine gak papa?" Tanya Thorn khawatir.

"Huh huh. . . Untuk gue gak mati konyol" Ucap Solar sambil mengusap pelan dadanya akibat masih kaget.

"MUAHAHAHAHAHAHA!! Keluar kalian para elemental!!" Teriak seseorang dari luar rumah tersebut.

"Keknya gue pernah deh denger ni suara, tapi dimana?" Kata Taufan sambil melakukan pose berpikir. "Tunggu. . . Bukannya ini suara ketawa adudu!?" Sambung Taufan.

"Ish, si Adudu kok gak pernah insaf ya! Capek gua ngurusin dia setiap hari!" Protes Blaze karena acara makannya di ganggu.

"Keluarlah kalian para elemental! Lawan aku! Muahahahahahahahaha" Tantang Adudu seraya tertawa jahat.

Para elemental pun keluar dari rumah lalu menyiapkan kekuatan mereka masing-masing.

"Thorn? Thorn jangan ikut menyerang dulu ya? Kalau ada masalah baru Thorn gabung, ok?" Perintah Gempa kepada Thorn dengan nada lembut, lagipun Thorn orangnya penurut, apapun yang diperintahkan oleh saudaranya, pasti akan dia lakukan. Tapi Thorn juga bisa menolak, bila saudaranya memberikan perintah yang tak dapat dilakukan Thorn, pasti Thorn akan menolaknya dengan baik-baik.

"Baik bang Gem" Jawab Thorn dengan senyuman imutnya, tanpa menunggu waktu lama, Gempa langsung menghampiri saudaranya yang kini sedang menyerang Adudu secara membabi-buta.

Saat tengah menyerang Adudu, para elemental sempat melihat Adudu menunjukkan senyuman smirk, entah apa yang Adudu maksud dari senyuman smirk tersebut, tapi entah kenapa para elemental mendapatkan firasat buruk.

Berbeda duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang